Browsing by Author "Hidayah, Anik"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemIDENTIFIKASI SEBARAN TIMBAL (Pb) PADA LAHAN SAWAH DATARAN TINGGI DI KABUPATEN WONOSOBO DAN SERAPANNYA PADA TANAMAN PADI(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Mellyga, Dolty; Sukarjo; Hidayah, Anik; Setyanto, Prihasto; BPTP JambiTimbal (Pb) secara alami terdapat di dalam kerak bumi dan tersebar di alam dalam jumlah kecil melalui proses alami termasuk letusan gunung berapi dan proses geokimia. Sumber-sumber timbal antara lain cat usang, debu, udara, air, makanan yang terkontaminasi dan bahan bakar bertimbal (SNI 7387:2009). Penelitian ini untuk mengetahui sebaran Pb pada tanah sawah di Kabupaten Wonosobo dan konsentrasi Pb pada tanaman padi (jerami dan beras). Metode pengambilan sampel menggunakan metode survey. Satuan peta dideliniasi dengan bantuan program ArcGIS berdasarkan kemiringan lahan. Terdapat 312 titik lokasi sampel namun hanya 13 sampel yang terdeteksi mengandung logam Pb. Unsur-unsur logam berat di dalam contoh tanah dan tanaman dapat ditetapkan dengan alat Spektrofotometri Serapan Atom setelah sebelumnya diekstrak melalui proses destruksi menggunakan asam campur yang terdiri dari HNO3, HClO4 dan H2SO4. Logam berat dari ekstrak jernih diukur langsung dengan menggunakan Spektrofotometri Serapan Atom, menggunakan deret standar logam berat sebagai pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola sebaran Pb pada lahan sawah dataran tinggi Dieng terdistribusi normal dan menyebar. Konsentrasi Pb tanah terukur antara 9,32 ppm - 14,82 ppm, konsentrasi di jerami 0,18 ppm - 4,1 ppm, konsentrasi di beras 0,28 ppm - 1,32 ppm. Hanya ada 13 sampel yang terdeteksi
- ItemPetunjuk Teknis Remediasi Lahan Sawah dan Hortikultura Dataran Rendah Tercemar Merkuri dan Arsen Melalui Pemanfaatan Bioremediator(Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, 2017) Dewi, Triyani; Hidayah, Anik; Purbalisa, Wahyu; Sarwoto; Balai Penelitian Lingkungan PertanianPembangunan industri dan pertambangan yang semakin meningkat di sekitar lahan pertanian berdampak negatif terhadap kerusakan lingkungan yaitu menghasilkan limbah dalam jumlah yang sangat besar, dan hal ini akan menjadi masalah yang serius bila tidak tangani dengan segera. Penangangan limbah pun masih belum di lakukan dengan serius dan bertanggung jawab sehingga sering dilaporkan adanya lahan yang tercemar akan limbah khususnya limbah logam berat. Keberadaan logam berat Hg dan As dalam tanah dapat direduksi dengan pendekatan secara bioremediasi melalui pemanfaatan mikroba yang dapat mentransformasi Hg dan As dalam bentuk tidak toksik dan tidak tersedia untuk tanaman. Diharapkan dengan memanfaatkan mikroba yang toleran terhadap kandungan logam berat (Hg dan As) yang tinggi pada lahan tercemar merkuri dan arsen menurunkan kadar logam berat pada tanah dan tentunya keamanan produk pertanian terjaga dengan kata lain bebas cemaran dan aman untuk dikonsumsi.
- ItemPetunjuk Teknis Teknologi Remediasi Endosulfan Menggunakan Biochar-Kompos dan Urea Berlapis Biochar di Lahan Sayuran(Balai Penelitian Lingkungan Pertanian, 2017) Sukarjo; Poniman; Hidayah, Anik; Handayani, Cicik Oktasari; Zulaihah, Ina; Balai Penelitian Lingkungan PertanianEndosulfan merupakan senyawa yang persisten di dalam tanah dan memberikan dampak negatif bagi manusia dan lingkungan. Penggunaan pestisida dilakukan secara intensif di sentra sayuran dan pertanian bernilai ekonomis tinggi, yang residunya tentunya terakumulasi dalam tanah, air dan tanaman. Kegiatan remediasi diperlukan untuk menghilangkan atau meminimalisasi kandungan residu endosulfan di dalam tanah. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai biochar dan kompos merupakan salah satu upaya untuk meremediasi lahan-lahan pertanian terutama yang terkontaminasi atau tercemar senyawa endosulfan. Petunjuk teknis ini disusun sebagai bahan pertimbangan dalam memanfaatkan limbah-limbah pertanian untuk pembuatan biochar dan kompos sebagai penjerap senyawa-senyawa insektisida, khususnya endosulfan di lahan sayuran yang terkontaminasi. Urea yang dilapisi biochar dapat menurunkan konsentrasi residu pestisida dalam tanah, air maupun produk.