Browsing by Author "Heryanto, Religius"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
- ItemBudidaya Kelapa Sawit dan Varietas Kelapa Sawit(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Barat, 2020-12-17) Silitonga, Yesika R.; Heryanto, Religius; Taufik, Nursyamsi; Indrayana, Ketut; Nas, Marwayanti; Kusrini, Nini; BPTP Sulawesi Barat
- ItemDAMPAK PENYULUHAN TERHADAP PERUBAHAN PENGETAHUAN SIKAP DAN KETERAMPILAN PETANI PADA TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH KULIT BUAH KAKAO SEBAGAI PAKAN KAMBING DI SULAWESI BARAT(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Heryanto, Religius; Indrayana, Ketut; Rayo, Chicilia I.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratLimbah kulit buah kakao (KBK) merupakan bahan pakan yang potensial karena tersedia sepanjang tahun, mudah diperoleh dan mengandung nutrisi tinggi. Untuk mensosialisasikan atau mendiseminasikan teknologi tersebut perlu dilakukan penyuluhan kepada petani dan disertai dengan evaluasi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani terhadap teknologi yang disuluhkan. Kegiatan dilaksanakan pada Bulan Agustus 2015 di sentra pengembangan kakao di Kabupaten Mamuju yaitu di Desa Salubarana, Kecamatan Sampaga, Kab. Mamuju dengan responden sebanyak 30 orang petani kakao. Data yang diambil terdiri dari data primer, meliputi karakteristik responden, tingkat pengetahuan, keterampilan, dan sikap responden melalui test awal dan akhir dengan menggunakan kuisioner selanjutnya ditabulasi kemudian diolah secara deskriptif. Hasil evaluasi menunjukkan perubahan tingkat pengetahuan 36,6 persen, sikap meningkat sebesar 17,0 persen dan keterampilan 25,7 persen. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi pengolahan limbah kulit buah kakao (KBK) untuk pakan ternak kambing dapat diterima dan dimanfaatkan oleh petani setempat.
- ItemEfektivitas Metode Temu Lapang Dalam Percepatan Adopsi Varietas Unggul Baru (Vub) Padi Mendukung Ketahanan Pangan(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Heryanto, Religius; Sirappa, Marthen P; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuSalah satu strategi untuk mempercepat transfer teknologi pertanian kepada pengguna adalah melalui penyuluhan. Penyuluhan berperan dalam meningkatkan pengetahuan sasaran serta berfungsi sebagai proses penyebarluasan informasi, penerangan atau memberikan penjelasan, perubahan perilaku dan pendidikan. Penyuluhan atau penyebarluasan inovasi/teknologi hasil-hasil penelitian dan kajian (litkaji) kepada masyarakat atau pengguna tentunya harus didukung oleh pemilihan metode penyuluhan yang tepat dan sesuai dengan karakteristik sasaran. Pengkajian mengenai respon penyuluh dan petani terhadap kegiatan temu lapang Varietas Unggul Baru (VUB) padi telah dilaksanakan di Desa Tumpiling Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar. Kajian ini bertujuan untuk mengukur respon penyuluh dan petani terhadap kegiatan Temu Lapang dalam percepatan adopsi Varietas Unggul Baru (VUB) padi mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Polewali Mandar. Pengkajian dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 menggunakan responden sebanyak 19 orang penyuluh dan 23 petani. Metode koleksi data adalah komunikasi langsung dengan menggunakan kuesioner. Data terdiri dari data primer, meliputi karakteristik responden, tingkat pengetahuan responden, dan respon responden terhadap metode penyuluhan yang digunakan. Hasil kajian menunjukkan bahwa respon penyuluh dan petani terhadap kegiatan penyuluhan dengan metode temu lapang masuk dalam kriteria baik dengan skor masing-masing 2,75 dan 2,77 hal ini menunjukkan bahwa metode temu lapang terhadap pentingnya penggunaan VUB padi sudah sesuai, efektif dan bermanfaat bagi penyuluh dan petani.
- ItemPERANAN DEMFARM VARIETAS UNGGUL BARU KEDELAI TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN SIKAP DAN KETERAMPILAN PETANI DI SULAWESI BARAT(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Heryanto, Religius; Indrayana, Ketut; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratVarietas merupakan salah satu komponen inovasi teknologi yang memegang peranan penting dalam meningkatkan produksi. Penggunaan varietas unggul secara bersama-sama dengan komponen teknologi budidaya lainnya akan memberikan hasil yang lebih tinggi. Kegiatan Demfarm VUB Kedelai dilaksanakan di lahan milik petani di Desa Lara, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah pada areal seluas 5 ha yang bertujuan untuk mempecepat penyebaran varietas unggul baru (VUB) kedelai dan mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan keterampilan petani tentang budidaya kedelai melalui pendekatan PTT. Varietas unggul baru yang ditanam adalah Anjasmoro, Argomulyo, Burangrang, grobokan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa produktivitas tertinggi varietas Argomulyo (2,3 ton/ha) menyusul Anjasmoro (2,25 ton/h), Burangrang 2,17 (ton/ha) dan hasil terendah pada varietas Grobokan (1,9 ton/ha) atau rata-rata hasil dari 4 varietas sebesar 2,16 t/ha. Rata-rata hasil tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil yang dicapai di kabupaten Mamuju (1,28 t/ha). (Mamuju dalam Angka, 2013). (5,09 t/ha) atau provinsi Sulawesi Barat (5,12 t/ha). Hasil analisis juga menunjukkan bahwa Perubahan perilaku petani PTT kedelai terhadap teknologi yang dianjurkan, apabila teknologi tersebut memberikan manfaat sesuai tujuan yang diingin dicapai. Perubahan perilaku petani PTT kedelai melalui proses belajar social terhadap teknologi yang dianjurkan dapat dilakukan petani melalui penjaringan informasi inovasi teknologi bersifat pembelajaran observasional. Sikap petani terhadap inovasi teknologi selalu berakitan dengan kemapuan, kesesuaian terhadap kondisi lingkungan serta tujuan yang ingin dicapai. Untuk memperoleh informasi seorang petani selalu mengadakan interaksi, komunikasi, dan belajar social tentang suatu teknolgi yang dibutuhkan. Melakukan kegiatan bersama dalam kelompok akan dapat memepengaruhi perubahan perilaku petani PTT kedelai, karena melalui kelompok interaksi dapat terjalin, semakin cepatnya proses difusi, semakin meningkat kemampuan anggota.
- ItemPetunjuk Teknis Teknologi Budidaya Kedelai di Sulawesi Barat(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Barat, 2021-08-25) Sirappa, Marthen P.; Muhtar, Muhtar; Indrayana, Ketut; Heryanto, Religius; Kusrini, Nini; Husnah, Nurdiah; BPTP Sulawesi Barat
- ItemPetunjuk Teknis Teknologi Inovasi Tumpangsari Tanaman (Turiman) Jagung-Padi Gogo (Jago), Jagung-Kedelai (Jale), Padi Gogo-Kedelai (Gole)(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sulawesi Barat, 2019) Taufik, Nursyamsih; Heryanto, Religius; Silitonga, Yesika Resonya; Nas, Marwayanti; Kusrini, NiniTeknologi budidaya yang belum optimal dan penurunan luas lahan pertanian mejadi salah satu faktor yang mempengaruhi produksi tanaman pangan di Indonesia. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai adalah dengan mengoptimalkan penggunaan lahan dengan mengatur jumlah populasi tanaman dan menggunakan teknologi tanam yang tepat. Penggunaan sistem tanam tumpangsari dengan populasi rapat diharapkan dapat meningkatkan produksi padi, jagung dan kedelai. Petunjuk teknis ini dimaksudkan untuk memberikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan sistem tanam tumpangsari padi, jagung dan kedelai mulai dari tahap persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pengendalian gulma, pegendalian hama dan penyakit dan panen.
- ItemPotensi dan Permasalahan Perbenihan di Sulawesi Barat(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Heryanto, Religius; M. P. SirappaSulawesi Barat merupakan salah satu daerah yang berpotensi sebagai penghasil beras dalam memenuhi kebutuhan dan mendukung swasembada beras nasional. Salah satu inovasi teknologi yang diandalkan dalam peningkatan produktivitas padi adalah varietas unggul berdaya hasil tinggi. Pada saat ini, masih banyak petani yang belum menggunakan benih padi bermutu/bersertifikat yang disebabkan oleh tidak tersedianya benih bermutu pada saat diperlukan. Untuk memenuhi kebutuhan benih secara “enam tepat” di Sulawesi Barat diperlukan sistim perbenihan yang ideal dengan menata regulasi perbenihan yang ada. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai potensi dan masalah perbenihan di Sulawesi Barat. Hasil menunjukkan bahwa (a) Target produktivitas padi di Sulawesi Barat masih berpotensi untuk ditingkatkan dari 5,12 ton/ha menjadi 8 ton/ha melalui penggunaan benih bermutu, penggunaan varietas unggul baru, penerapan teknologi produksi, penanganan panen dan pascapanen yang tepat serta pembinaan penangkar/produsen benih disetiap daerah, (b) kebutuhan benih padi di Sulawesi Barat setiap tahun sekitar 2.545.150 kg dengan asumsi penggunaan benih 25 kg/ha dari luas lahan sawah 37.786 ha yang ditanami 2 kali dan 26.234 ha yang ditanami 1 kali. Kemampuan produksi para penangkar/lembaga produsen benih baru mencapai 1.231 ton per tahun sehingga masih berpeluang bagi produsen benih/penangkar untuk meningkatkan produksi benih, (c) Beberapa permasalahan di tingkat petani/penangkar/produsen benih adalah kurangnya modal, kerjasama kemitraan kurang baik, tidak adanya sarana dan prasarana untuk prosesing benih, keterbatasan lahan yang dimiliki oleh produsen benih, benih sering terlambat dan tidak sesuai permintaan, dan di beberapa kabupaten penangkar merasa terhambat dengan proses pelabelan, yang akan menyebabkan penjualan benih tidak tepat waktu, serta permintaan pasar yang masih rendah.