Browsing by Author "Herman, M."
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemAplikasi Teknik Rekayasa Genetik dalam Perbaikan Sumber Daya Genetik Tanaman untuk Ketahanan Cekaman Biotik(Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah, 2010) Herman, M.; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianMasalah utama yang dihadapi dalam pemanfaatan sumber daya genetik tanaman (SDGT) usaha pertanian adalah cekaman biotik biotik seperti serangga hama, penyakit, dan nematoda parasit tanaman. Aplikasi teknik rekayasa genetik memiliki peluang besar untuk perbaikan sifat tanaman, khususnya ketahanan terhadap serangga hama dan penyakit tanaman. Melalui rekayasa genetik sudah dihasilkan tanaman produk rekayasa genetik (PRG) yang memiliki sifat baru seperti ketahanan terhadap serangga hama dan penyakit atau toleran herbisida. Tanaman PRG tersebut sudah banyak ditanam dan dipasarkan di beberapa negara. Tanaman PRG yang sudah dikomersialkan terdiri atas empat kategori sifat, yaitu tahan serangga hama (TSH), toleran herbisida (TH), gabungan sifat TSH dan TH (stacked genes), serta tahan virus patogen. Tanaman PRG mulai dikomersialkan luas pada tahun 1996 seluas 1,7 juta ha dan meningkat pesat menjadi 134 juta ha pada tahun 2009. Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki kekayaan SDGT berlimpah dan bernilai tinggi. Salah satu teknologi yang ramah lingkungan dan dapat digunakan dalam pemanfaatan SDG tanaman di Indonesia adalah rekayasa genetik. Di Indonesia, penelitian rekayasa genetik untuk merakit tanaman PRG sudah dimulai pada tahun 1997-an. Komoditas yang diteliti untuk perakitan tanaman PRG, baru terbatas pada padi, kentang, dan tomat. Padi PRG tahan penggerek batang (Scirpophaga incertulas), kentang PRG tahan penyakit hawar daun (Phytophthora infestans), dan tomat PRG tahan tomato yellow leaf curl virus (TYLCV) dan cucumber mosaic virus (CMV) telah berhasil dirakit oleh Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI dan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB-Biogen). Tanamantanaman PRG tersebut ada yang sudah diuji di rumah kaca dan rumah kasa, fasilitas uji terbatas, dan lapangan uji terbatas.
- ItemPemanfaatan Teknik Rekayasa Genetika dalam Perakitan Verietas Tanaman Tahan Hama dan Penyakit(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2013) Herman, M.; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianTeknik rekayasa genetika telah diaplikasikan dalam upaya perbaikan sifat tanaman dan memperoleh hasil yang nyata berupa tanaman produk rekayasa genetika (PRG) yang selama ini dikenal sebagai tanaman transgenik. Namun, pemanfaatan tanaman PRG mengundang kekhawatiran berbagai pihak karena disinyalir akan menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, kesehatan manusia dan hewan ternak. Sehubungan dengan itu, pemanfaatan dan peredaran tanaman PRG secara komersial perlu ditata dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengacu pada telaahan dan pemikiran tersebut, melalui orasi ilmiah ini diungkapkan potensi dan perkembangan teknik rekayasa genetika dalam memperbaiki sifat tanaman melalui perakitan varietas yang tidak merugikan lingkungan, kesehatan manusia, dan hewan ternak.
- ItemRekayasa Genetik untuk Perbaikan Tanaman(Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, 1996) Herman, M.; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianHerman, M. 1996. Genetic Engineering for Crop Improvement^. Buletin AgriSfo 1(1): 24- 34. Plant breeders and genetic engineers share the common goal of plant improvement. While plant breeders conventionally use selective breeding for varietal enhancement, genetic engineers continue to develop techniques for the isolation and insertion of genes for desirable traits. Several steps using both cellular and molecular biology techniques are involved in producing a genetically engineered plant. Plant tissue culture is the foundation of plant genetic engineering in higher plants. The capacity to transform plants with desired genes is determined by the ability to effi ciently regenerate them from transformed cells or tissues. Several commonly used methods for the transfer of DNA are Agrobactarium mediated genetic transformation or introduced to the plants di rectly through either the use of particle bombardment or the use of electroporation. Several genes of use for crop improvements through genetic engineering are genes for resistance to biotic and abiotic stress: Bt and proteinase inhibitor genes (insect resistance); chitinase gene (fungi resistance); phosphinothricin acetyi transferase gene (herbicide resistance); metallothionen-ll (heavy metal). Modified product quality genes are chalcone synthase gene (flower pigments) and polygalacturonase gene (delayed fruit ripening).
- ItemTanaman Produk Rekayasa Genetik dan Kebijakan Pengembangannya(BB Biogen, 2008) Herman, M.; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
- ItemTanaman Produk Rekayasa Genetik dan Kebijakan Pengembangannya(BB Biogen, 2009) Herman, M.; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian