Browsing by Author "Herman"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemInvestigasi Outbreak Keracunan Pestisida di Gresik Tahun 2019 : Studi Case Control(Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Suryanto, Basuki Rohmat; Herman; Poermadjaja, Bagoes; Zunarto, Sugeng; Direktorat Kesehatan HewanInvestigasi ini dilakukan terhadap laporan kematian mendadak pada domba, kambing dan sapi dengan gejala klinis kejang dan gangguan syaraf di desa Sukorejo Kecamatan Sidayu Kabupaten Gresik. Studi dan penyidikan dilakukan dengan Studi Case Control. Kelompok kasus didefinisikan sebagai ternak yang mengalami kematian dan kelompok kontrol sebagai ternak yang tidak mengalami kematian. Unit epidemiologi ditetapakan menggunakan satuan ternak. Pengujian contoh berupa kultur Anthrax dari tanah , darah, rumput dan sisa pakan serta pengujian residu pestisida . Penelusuran terhadap faktor risiko ditemukan bahwa ada perlakuan baru yaitu pemberian kangkung kering giling pada 64,3% peternak. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara , data faktor berpengaruh diolah dengan Tabel 2x2 .Data waktu kejadian divisualisasikan dengan kerangka waktuyang menunjukkan urutan kejadian outbreak kematian ternak. Hasil analisa didapatkan bahwa faktor pemberian pakan tambahan kangkung giling memiliki Odd Ratio 5 kali faktor kematian. Pemeriksaan di laboratorium Kesmavet Balai Besar Veteriner Wates menggunakan alat Gas Chromatography-Mass Spectrometry (GCMS-QP2010) ditemukannya agen penyebab berupa senyawa arsenous acid pada sample kangkung, isi rumen serta bahan pestisida. Dari hasil kajian investigasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa terjadinya kematian ternak di Desa Sukorejo, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik tahun 2019 disebabkan oleh keracunan senyawa arsenous acid yang terdapat dalam pakan tambahan kangkung dan rumput. Berdasarkan temuan di lapangan tentang penggunaan pestisida pada proses pengeringan pakan ternak (kangkung) perlu dilakukan sosialisasi dan pengawasan dari dinas terkait untuk mengurangi/menghilangkan dampak buruk pestisida bagi kelangsungan makhluk hidup khususnya hewan dan manusia.
- ItemKeracunan Nitrat-Nitrit pada Sapi di Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Potong (BPTUSP) Padang Mengatas dan UPT PTU Disnak dan Keswan Riau(Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional II Bukittinggi, 2011) Katamtama; Helmi; Latief, Sofina; Wilyani, Sri; Herman; AzfirmanTelah terjadi kematian secara akut pada 2 ekor sapi dari 44 ekor yang baru datang dari Australia, yang sebelumnya sapi tersebut dalam keadaan sehat, segar-bugar. Gejala yang timbul adalah sesak nafas, temperatur lebih 41⁰C, hipersalivasi, tremor, inkoordinasi kemudian roboh dan mati. Seekor sapi yang lain juga mengalami kematian yang didahului dengan keguguran terlebih dahulu, tampak gejala sampai mati tidak lebih dari 6 jam. Sebelum mati, sapi sempat ditreatmen dengan analgesik, anti spasmodik, dan antibiotik. Kematian secara akut yang serupa terjadi pada 3 ekor sapi Bali dari 26 ekor di UPT PTU Salo milik Disnak dan Keswan Provinsi Riau, sapi mati tidak lebih dari satu jam dari gejala. Paparan Nitrat-Nitrit dalam pakan hijauan diduga menjadi sebab kematian sapi dari BPTU Padang Mengatas, dan juga UPT PTU Disnak dan Keswan Riau. Pengujian yang dilakukan dengan menguji Hijauan dari areal penggembalaan BPTU Padang Mengatas dengan Diphenilamine (DPA), dibandingkan dengan hijauan yang berada di BPPV. Begitu pula sampel dari UPT PTU Riau diuji pada isi rumen dan isi saliva. Hasil pengujian pada hijauan BPTU Padang Mengatas, serta isi rumen dan saliva sapi dari UPT PTU Riau diperoleh hasil positif mengandung nitrat nitrit. Hasil uji DPA membentuk warna biru sedangkan hasil pemeriksaan hijauan dari BPPV membentuk warna kuning. Keracunan nitrat nitrit pada ternak ruminansia biasanya terjadi karena kesalahan dalam pemupukan hijauan.
- ItemPenyidikan Penyakit Eksotik dalam Rangka Pembebasan Wilayah Terhadap Penyakit Mulut dan Kuku dan Bovine Spongioform Encephalophaty di Wilayah Kerja BPPV Regional II Bukittinggi Tahun 2009(BPPV Regional II Bukittinggi, 2009) Helmi; Sodirun; Wilyani, Sri; Herman; Sybli, MuhammadDalam rangka perlindungan Hewan terhadap Penyakit Eksotik, BPPV Regional II Bukittinggi telah melakukan Penyidikan PMK dan BSE di Wilayah Kerja selama tahun 2009. Pemeriksaan Sampel serum sapi terhadap PMK yang diperiksa sebanyak 121 sampel dengan Metode pemeriksaan yang digunakan adalah ELISA, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa semua sampel (100%) negatif antibodi PMK. Dari hasil pemeriksaan terhadap 29 sampel otak sapi dengan Metode Histopathology dengan pewarnaan umum Haematoxylin Eosin (HE) diperoleh hasil 100% negatif BSE.