Browsing by Author "Herdiansyah, Edwin"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemKEBUTUHAN TEKNOLOGI PADA USAHATANI CABAI MERAH DI KABUPATEN MAGELANG(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Oelviani, Renie; Reni Prastuti, Tri; Herdiansyah, Edwin; Balai Pengkajian Teknologi PertanianCabai merah merupakan salah satu komoditas unggulan nasional yang penanamannya hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan dibutuhkan oleh hampir semua orang dari berbagai lapisan masyarakat. Produksi cabai merah di Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan cabai nasional. Kabupaten Magelang merupakan salah satu sentra cabai merah yang memberikan andil cukup besar dalam hal pasokan cabai merah Jawa Tengah, dimana masih terdapat senjang hasil produksi petani dengan potensi yang ada. Produktivitas tingkat petani bervariasi antara 1,6-4,6 ton/ha, sedangkan potensi hasil sebesar 12-17 t/ha. Penelitian tentang kebutuhan teknologi pada usahatani cabai merah telah dilakukan pada tahun 2014. Focus Group Discussion yang melibatkan 20 key persons menghasilkan kebutuhan teknologi cabai merah untuk meningkatkan produksi adalah kebutuhan teknologi akan pengetahuan pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai merah dan terbatasnya pengetahuan petani tentang budidaya yang tepat. Program pelatihan dan penyuluhan yang intensif secara bertahap dari praktek pengendalian OPT konvensional ke sistem PHT. Harapannya melalui program PHT ini bisa menjadikan petani sebagai pelaku dan ahli PHT.
- ItemKEBUTUHAN TEKNOLOGI PADA USAHATANI CABAI MERAH DI KABUPATEN MAGELANG(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Oelviani, Renie; Reni Prastuti, Tri; Herdiansyah, Edwin; Balai Pengkajian Teknologi PertanianCabai merah merupakan salah satu komoditas unggulan nasional yang penanamannya hampir tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan dibutuhkan oleh hampir semua orang dari berbagai lapisan masyarakat. Produksi cabai merah di Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan cabai nasional. Kabupaten Magelang merupakan salah satu sentra cabai merah yang memberikan andil cukup besar dalam hal pasokan cabai merah Jawa Tengah, dimana masih terdapat senjang hasil produksi petani dengan potensi yang ada. Produktivitas tingkat petani bervariasi antara 1,6-4,6 ton/ha, sedangkan potensi hasil sebesar 12-17 t/ha. Penelitian tentang kebutuhan teknologi pada usahatani cabai merah telah dilakukan pada tahun 2014. Focus Group Discussion yang melibatkan 20 key persons menghasilkan kebutuhan teknologi cabai merah untuk meningkatkan produksi adalah kebutuhan teknologi akan pengetahuan pengendalian hama dan penyakit tanaman cabai merah dan terbatasnya pengetahuan petani tentang budidaya yang tepat. Program pelatihan dan penyuluhan yang intensif secara bertahap dari praktek pengendalian OPT konvensional ke sistem PHT. Harapannya melalui program PHT ini bisa menjadikan petani sebagai pelaku dan ahli PHT.
- ItemKERAGAAN HASIL VARIETAS UNGGUL AJASMORO DI LOKASI SLPTT KEDELAI DI KABUPATEN PRINGSEWU(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Rohayana, Dede; Herdiansyah, Edwin; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungPenanganan masalah produktivitas kedelai secara parsial yang telah ditempuh selama ini ternyata tidak mampu mengatasi masalah yang kompleks dan juga tidak efisien. Untuk itu perlu terobosan teknologi produksi yang lebih baik yaitu melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Kedele, dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas kedele dan pendapatan petani. Kegiatan kajian keragaan hasil varietas unggul Anjasmoro di lokasi Kabupaten Pringsewu dilaksanakan pada lokasi Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) Kedele di Desa Margodadi, Kecamatan Ambarawa Kabupaten Pringsewu sejak bulan Mei sampai Agustus 2015. Kegiatan bertujuan memperkenalkan kepada petani agar mengenal varietas unggul baru Anjasmoro yang cocok dengan lingkungan di lokasi pengkajian dan berproduktivitas tinggi. Rancangan yang digunakan adalah analisis perbandingan (T Test). Hasil pengkajian menunjukkan bahwa melalui pendekatan PTT, produksi varietas Anjasmoro mencapai sebesar 1.800 ton/ha lebih tinggi dibandingkan cara petani yang hanya mencapai (0.80 ton/ha). Penerapan teknologi PTT memberikan pendapatan sebesar Rp. 9.565.000,- dengan B/C 2.98 lebih tinggi dibanding dengan cara petani yang hanya sekitar Rp. 3.030.000,- dengan B/C 1.9.