Browsing by Author "Helmi"
Now showing 1 - 10 of 10
Results Per Page
Sort Options
- ItemDosis Pemupukan N, P dan K Padi Hibrida Maro Di Nagori Bah Jambi II, Simalungun(BPTP Jambi, 2005) Nieldalina; Helmi; Musfal; Edi, Syafri; BPTP JambiSelama ini, penelitian dan pengkajian pemanfaatan pupuk dalam meningkatkan produktivitas padi sudah banyak dilakukan. Dengan berkembangnya teknologi dibidang perbenihan yang menghasilkan banyak varietas unggul baru, seperti padi tipe baru maupun padi hibrida, salah satunya yaitu varietas Maro.
- ItemEvaluasi Pengujian Rabies dengan Menggunakan Anigen Rapid Rabies Antigen Test Kit(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Rahmadani, Ibnu; Fitria, Yul; Helmi; Febrianto, Niko; Martdeliza; Uliantara, Gede Agus JoniRabies merupakan salah satu penyakit zoonosis yang masih menimbulkan permasalahan bagi kesehatan hewan dan kesehatan masyaraka di Indonesia. Pengujian yang cepat,mudah dan akurat sangat diperlukan di lapangan terutama di daerah yang jauh dari laboratorium pengujian. Studi ini bertujuan untuk mengevaluasi Anigen Rapid Rabies Antigen Test kit (Bio Note, Inc. Korea) dengan membandingan dengan uji dFAT (direct Fluorescence Antibody Technique) sebagai gold standard pengujian Rabies. 44 (empat puluh empat) otak anjing, kucing, kera, sapi dan kambing baik segar ataupun dalam pengawet gliserin yang berasal dari wilayah kerja Balai Veteriner Bukittinggi dan Balai Besar Veterinern Denpasar digunakan sebagai sampel. Hasil pengujian menunjukkan sensitifi tas pengujian 90% dan spesifi sitas sebesar 100%, dengan nilai kappa 0.909 (istimewa), Hal Ini menunjukkan Anigen Rapid Rabies Antigen Test Kit dapat dipergunakan untuk uji rabies secara cepat di lapangan.
- ItemINTERAKSI MULTIPIHAK DALAM PENGEMBANGAN KAWASAN SENTRA KOPI ARABIKA DI KABUPATEN SOLOK PROVINSI SUMATERA BARAT(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, ) Azhari, Rafnel; Oktariq, Istiqamah; Helmi
- ItemInteraksi Multipihak Dalam Pengembangan Kawasan Sentra Kopi Arabika Di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2021-06) Azhari, Rafnel; Oktariq, Istiqamah; Helmi; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanKopi Arabika merupakan komoditi potensial untuk dikembangkan dilihat berdasarkan tingginya permintaan pasar, sehingga diperlukan pengembangan kawasan dalam peningkatan produksi kopi, guna mengambil peluang menguntungkan dari pengusahaan kopi Arabika. Berbicara pengembangan kawasan tidak lepas dari peran dan interaksi yang terjadi antar stakeholder terkait. Peran dan interaksi menjadi hal penting agar pengembangan kawasan dapat tercapai. Pemilihan lokasi penelitian dikarenakan kecenderungan pesatnya peningkatan usaha agribisnis kopi dalam pengembangan kawasan dengan adanya koperasi, sehingga menarik mengkaji interaksi yang terjadi. Artikel ini mencoba menjelaskan seperti apa peran dan interaksi yang dijalankan stakeholder khususnya koperasi, pemerintah dan petani dalam pengembangan kawasan sentra kopi Arabika, serta seperti apa peran dan interaksi yang dibutuhkan untuk meningkatkan pencapaian dalam pengembangan kawasan tersebut. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara mendalam dan observasi lapangan di kawasan Kopi Solok Radjo Kabupaten Solok, Provinsi Sumatera Barat. Peran dan interaksi antara koperasi, pemerintah dan petani dalam penelitian ini ditinjau berdasarkan aspek agribisnis. Hasil penelitian menunjukan bahwa koperasi, pemerintah dan petani memiliki peranan masing-masing yang telah dijalankan pada setiap aspek agribisnis, dan terjadi interaksi antar ketiga stakeholder tersebut dalam melaksanakan perannya. Akan tetapi antara Dinas Petanian dan Dinas Koperasi tidak ditemukan interaksi yang terjadi. Untuk mengoptimalkan pengembangan kawasan, peran dan interaksi yang perlu ditingkatkan adalah peran pemerintah dalam menyediakan sarana prasarana pertanian dan mendukung keberhasilan usahatani petani, dan mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas organisasi koperasi. Kemudian peran koperasi dalam membantu dan menjadi wadah pengembangan usaha bagi petani serta peran petani dalam menjaga kualitas kopi mulai dari bibit, penanaman, perawatan, panen, dan pasca panen; dan berpartisipasi dalam kegiatan usaha koperasi.
- ItemInvestigasi Kematian Itik di Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat Tanggal 9 Maret 2020(Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Helmi; Anindita; Hartini; Roza; Direktorat Kesehatan HewanTelah dilaksanakan investigasi kematian itik di Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam. Investigasi dilakukan setelah mendapatkan laporan kematian itik dari dinas setempat. Kematian mencapai 207 ekor dari 800 ekor populasi (angka mortalitas sebesar 25,88%), proses kematian terjadi dalam kurun waktu 18 jam. Tujuan penyidikan adalah untuk menentukan diagnosa penyebab kematian dan mengidentifikasi kemungkinan sumber/rute paparan. Gejala klinis antara lain : kejang kejang/tremor, lidah keluar kemudian mati. Berdasarkan hasil wawancara dengan peternak, pada tempat pakan itik ditemukan banyak lalat yang mati. Perubahan patologi anatomi yaitu isi tembolok berwarna kekuningan, hati membesar, hiperemis dan multifokal nekrosis, otak mengalami kongesti, paru-paru mengalami udema, kantong udara agak keruh. Diagnosa banding saat dilakukan nekropsi adalah keracunan dan Avian Influenza (AI). Hasil uji laboratorium toksikologi pada isi tembolok hasilnya amoniak tinggi (300 ppm), Chlor (+), Phosphor (+++), pada uji PCR Avian Influenza hasilnya negatif. Berdasarkan hasil investigasi, kemungkinan sumber paparan adalah dari salah satu tempat pemberian pakan itik yang diduga adanya racun insektisida. Pemberian rekomendasi tindakan pengendalian adalah peningkatan biosekuriti, manajemen peternakan dan komunikasi, informasi, edukasi tentang cara beternak yang baik.
- ItemKeracunan Nitrat-Nitrit pada Sapi di Balai Pembibitan Ternak Unggul Sapi Potong (BPTUSP) Padang Mengatas dan UPT PTU Disnak dan Keswan Riau(Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional II Bukittinggi, 2011) Katamtama; Helmi; Latief, Sofina; Wilyani, Sri; Herman; AzfirmanTelah terjadi kematian secara akut pada 2 ekor sapi dari 44 ekor yang baru datang dari Australia, yang sebelumnya sapi tersebut dalam keadaan sehat, segar-bugar. Gejala yang timbul adalah sesak nafas, temperatur lebih 41⁰C, hipersalivasi, tremor, inkoordinasi kemudian roboh dan mati. Seekor sapi yang lain juga mengalami kematian yang didahului dengan keguguran terlebih dahulu, tampak gejala sampai mati tidak lebih dari 6 jam. Sebelum mati, sapi sempat ditreatmen dengan analgesik, anti spasmodik, dan antibiotik. Kematian secara akut yang serupa terjadi pada 3 ekor sapi Bali dari 26 ekor di UPT PTU Salo milik Disnak dan Keswan Provinsi Riau, sapi mati tidak lebih dari satu jam dari gejala. Paparan Nitrat-Nitrit dalam pakan hijauan diduga menjadi sebab kematian sapi dari BPTU Padang Mengatas, dan juga UPT PTU Disnak dan Keswan Riau. Pengujian yang dilakukan dengan menguji Hijauan dari areal penggembalaan BPTU Padang Mengatas dengan Diphenilamine (DPA), dibandingkan dengan hijauan yang berada di BPPV. Begitu pula sampel dari UPT PTU Riau diuji pada isi rumen dan isi saliva. Hasil pengujian pada hijauan BPTU Padang Mengatas, serta isi rumen dan saliva sapi dari UPT PTU Riau diperoleh hasil positif mengandung nitrat nitrit. Hasil uji DPA membentuk warna biru sedangkan hasil pemeriksaan hijauan dari BPPV membentuk warna kuning. Keracunan nitrat nitrit pada ternak ruminansia biasanya terjadi karena kesalahan dalam pemupukan hijauan.
- ItemKeragaan beberapa galur harapan/varietas padi gogo di lahan kering kabupaten Langkat(BB Biogen, 2013-12) Helmi; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianDelapan galur padi gogo dan dua varietas unggul padi gogo telah ditanam di lahan petani Desa Pekan Sawah, Kecamatan Sei Bingai Kabupaten Langkat MH 2009. Pengkajian ditata berdasarkan rancangan acak kelompok dengan 10 perlakuan dan 3 ulangan. Uji Lanjutan dengan Duncan,s new Multple Range Test (DNMRT). Perlakuan yang diuji terdiri dari satu faktor yaitu penggunaan galur/varietas unggul padi gogo. Perlakuan adalah sebagai berikut: (1) B 11577 E-MR-B-12-1; (2) B 10580 E-KN-28-1-1; (3) B 11580 E-KN-TB-17-1-1; (4) TB 368 B-25-MR-2; (5) B 11576 F-MR-18-2; (6) B 11592 E-MR-12-4-3-1; (7) B 12644 F-MR-1; (8) B 1133 F-TB--26; (9) Situpatenggang; (10) Limboto. Interaksi genotip dengan lingkungan mempengaruhi penampilan dari suatu galur/varietas yang ditanam. Sehingga akan memberikan informasi terhadap penampilan dari suatu galur/varietas terhadap lingkungan yang sesuai atau sebaliknya. Hal ini penting artinya untuk mendukung rekomendasi penentuan galur/varietas spesifik lingkungan atau galur/varietas berdaya adaptasi luas. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi keragaan galur-galur harapan dan varietas padi gogo, di lahan kering. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa (1). Galur Harapan TB368B-25-MR-2, Galur Harapan B1157E-MR-B-12-1 dan Galur Harapan B12644F-MR-1 masing-masing produksi 4,50, 3,98, 3,88 t/ha melebihi produksi Varietas Limboto dan Situpatenggang dengan produksi hanya 3,70 dan 3,50 t/ha. (2). Dua Galur Harapan yaitu Galur TB368B-25-MR-2, dan Galur B11577E-MR-B-12-1,) termasuk tahan terhadap penyakit blas daun (leaf blast) dan galur B12644F-MR-1 tingkat intensitas serangan blasnya ringan dibandingkan dengan galur/varitas lain yang intensitas serangan blasnya sedang sampai berat pada agroklimat dataran rendah. (3). Ketiga Galur harapan yaitu Galur TB368B-25-MR-2, Galur B1157E-MR-B-12-1 dan Galur B12644F-MR-1, merupakan Galur terpilih, layak dilanjutkan pengujiannya keperoses calon varietas unggul padi gogo karena memiliki potensi hasil tinggi dan tahan terhadap blas pada dataran rendah.
- ItemPenyidikan Kejadian Kematian Sapi Bali Diduga Disebabkan oleh Jembrana Disease Virus di Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat pada Tanggal 28-29 Januari 2019(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Helmi; Anindita; Mudia; Ibnu; S, Budi; M, Yuli; RahmanitiaTelah dilaksanakan penyidikan kematian sapi di 3 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Dharmasraya (Nagari Sikabau, Nagari Sei Dareh Kecamatan Pulau Punjung, Nagari Koto Tinggi Kecamatan Koto Besar dan Nagari Sipangkur Kecamatan Tiumang). Tujuan penyidikan adalah untuk menentukan defi nisi kasus, mengumpulkan data dan informasi, melakukan pengambilan dan pengujian sampel, mengidentifi kasi kemungkinan sumber/rute infeksi, faktor risiko, analisis data serta pemberian saran tindakan pengendalian. Gejala klinis antara lain : sapi banyak yang mati (80 kasus kematian), lesu, nafsu makan menurun, ada keluar keringat darah. Berdasarkan permohonan investigasi oleh Dinas Peternakan Kabupaten Dharmasraya mengenai adanya laporan kasus kematian Sapi Bali dengan gejala klinis mengarah pada penyakit Jembrana dan parasit darah di lingkungan Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat. Diagnosa saat kunjungan lapangan adalah Jembrana Disease dan Parasit darah. Hasil pengujian laboratorium berdasarkan pemeriksaan histopatologi ditemukan perubahan pada berbagai organ, infi ltrasi limfosit. Sementara hasil immunohistokimia menunjukkan hasil positif adanya antigen jembrana, Konfi rmasi laboratorium dengan PCR juga positif adanya virus jembrana. Pemberian rekomendasi tindakan pengendalian adalah peningkatan biosekuriti, manajemen peternakan dan komunikasi, informasi, edukasi tentang cara beternak yang baik.
- ItemPenyidikan Penyakit Eksotik dalam Rangka Pembebasan Wilayah Terhadap Penyakit Mulut dan Kuku dan Bovine Spongioform Encephalophaty di Wilayah Kerja BPPV Regional II Bukittinggi Tahun 2009(BPPV Regional II Bukittinggi, 2009) Helmi; Sodirun; Wilyani, Sri; Herman; Sybli, MuhammadDalam rangka perlindungan Hewan terhadap Penyakit Eksotik, BPPV Regional II Bukittinggi telah melakukan Penyidikan PMK dan BSE di Wilayah Kerja selama tahun 2009. Pemeriksaan Sampel serum sapi terhadap PMK yang diperiksa sebanyak 121 sampel dengan Metode pemeriksaan yang digunakan adalah ELISA, hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa semua sampel (100%) negatif antibodi PMK. Dari hasil pemeriksaan terhadap 29 sampel otak sapi dengan Metode Histopathology dengan pewarnaan umum Haematoxylin Eosin (HE) diperoleh hasil 100% negatif BSE.
- ItemPeran Teknologi Kelembagaan dan Koordinasi dalam Peningkatan Pendapatan Masyarakat(BPTP Jambi, 2008) Nieldalina; Helmi; BPTP JambiPrima Tani merupakan kegiatan terobosan yang memadukan pengembangan kelembagaan dan teknologi. Dua faktor utama ini diterapkan secara terkoordinir oleh suatu tim gabungan antara peneliti, penyuluh dan aparat desa. Sejauh mana efektivitasnya telah dikaji dengan pendekatan sosial dan ekonomi di Desa Siparepare, Kabupaten Asahan. Dengan mewawancarai 30 KK responden diperkaya dengan keterangan aparat dan pengamatan langsung lapang, ternyata teknologi, kelembagaan dan koordinasi kerja cukup berperan dalam meningkatkan pendapatan masyarakat pedesaan. Dengan penerapan teknologi spesifik lokasi pendekatan PTT, petani mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatannya secara nyata. Tetapi, peran teknologi tidak banyak berarti bila tidak didukung oleh kelembagaan yang berfungsi aktif dan progresif. Keduanya bisa berjalan kondusif bila difasilitasi oleh aparat atau Pembina yang bekerjasama dengan koordinasi yang baik.