Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Hayati, Meutia"

Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    Deteksi Gen Resistan Siprofloksasin qnrA, qnrB, dan qnrS pada Escherichia coli Multiresistan Kolistin dan Siprofloksasin
    (Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Palupi, Maria Fatima; Andesfha, Ernes; Hayati, Meutia; Kartini, Dina; Nugraha, Eli; Atikah, Neneng; Direktorat Kesehatan Hewan
    Resistansi terhadap siprofloksasin dan kolistin yang merupakan Highest Priority Critically Important Antimicrobials for Human Medicine merupakan ancaman yang serius bagi dunia kesehatan. Penyebaran gen resistan melalui plasmid meningkatkan risiko meluasnya resistansi suatu antimikroba. Penelitian ini bertujuan untuk mendeteksi gen resistansi siprofloksasin yang berada di plasmid yaitu qnrA, qnrB, dan qnrS pada 20 isolat Escherichia coli resistan kolistin-siprofloksasin. Kedua puluh isolat tersebut telah dideteksi ada tidaknya gen mcr-1 dan didapatkan 15 isolat memiliki gen mcr-1. Dua puluh arsip isolat E. coli resistan kolistin-siprofloksasin arsip Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan hasil isolasi tahun 2019 diuji deteksi gen qnrA, qnrB, dan qnrS dengan menggunakan polymerase chain reaction (PCR). Berdasarkan uji PCR terhadap 20 isolat tersebut didapatkan 7 isolat (35%) memiliki gen qnrA, 4 isolat (20%) memiliki gen qnrB, 3 isolat (15%) memiliki gen qnrS, 2 isolat (10%) memiliki gen qnrA serta qnrS, dan 4 isolat (20%) negatif terhadap ketiga gen tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya ancaman resistansi yang serius mengingat isolat yang digunakan resistan terhadap kolistin dan siprofloksasin serta gen yang ditemukan berada di plasmid sehingga dapat disebarkan melalui konjugasi bakteri.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Deteksi kontaminasi Mycoplasma Gallisepticum pada Vaksin Virus Live dengan Metode Polymerase Chain Reaction (PCR) Konvensional
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2021) Andesfha, Ernes; Firmanta P., Joen; Istiyaningsih; Kartini, Dina; Sarji; Hayati, Meutia; Amijaya, Deden; Atikah, Neneng; Patrianegari, Citra; Arofah, Sri
    Keamanan produk vaksin hewan sangatlah penting bagi customer, terutama bagi peternak. Vaksin sejatinya adalah bahan biologik yang di gunakan untuk menciptakan kekebalan tubuh hewan ataupun manusia. Vaksin berperan dalam menjaga kesehatan hewan melalui mekanisme stimulus sistem imunitas untuk menghasilkan kekebalan. OIE sebagai organisasi kesehatan hewan dunia menetapkan dalam perdagangan internasional bahwa materi biologik untuk penggunaan bidang veteriner haruslah tunduk pada aturan yang berlaku yaitu harus bebas dari kontaminasi, yang bertujuan untuk meminimalkan penyebaran agen patogen dari hewan ke manusia. Salah satu bakteri yang dapat mengontaminasi produk biologik adalah bakteri Mycoplasma. Melalui artikel ini BBPMSOH ingin memastikan bahwa sampel vaksin yang diambil dari 5 provinsi yang terdiri dari 9 vaksin ILT live dan 17 sampel vaksin ND live apakah bebas kontaminasi atau tidak. Adapun teknik penentuan deteksi kontaminasi Mycoplasma Gallisepticum menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR) konvensional. Sebelumnya BBPMSOH rutin melakukan deteksi kontaminasi Mycoplasma pada sampel vaksin virus hidup menggunakan metode kultur pada media spesiik Mycoplasma. tetapi membutuhkan waktu yang cukup lama yaitu 4 minggi 10 hari. Dengan menggunakan metode PCR ini diharapkan dapat mempercepat waktu pengujian yang berdampak pula pada kecepatan durasi hasil pengujian.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Evaluasi Nilai Konsentrasi Hambat Minimum Siprofloksasin Terhadap Isolat Escherichia coli dari Usap Kloaka Broiler
    (Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Palupi, Maria Fatima; Nugraha, Eli; Hayati, Meutia; Atikah, Neneng; Direktorat Kesehatan Hewan
    Siprofloksasin merupakan antimikroba golongan kuinolon yang masuk dalam Highest Priority Critically Important Antimicrobials for Human yang juga digunakan sebagai teraputik di hewan produksi di Indonesia. Salah satu parameter farmakologi yang penting bagi evaluasi antimikroba adalah nilai konsentrasi hambat minimum (KHM). Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui nilai KHM siprofloksasin terhadap Escherichia coli yang diisolasi dari usap kloaka broiler. Nilai KHM sangat berguna untuk mendapatkan praduga prevalensi resistansi siprofloksasin dan mendapatkan isolat kandidat E. coli yang digunakan untuk uji mutant prevention concentration (MPC) siprofloksasin terhadap E. coli. Sebanyak 159 isolat E. coli arsip Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan yang diisolasi dari usap kloaka broiler pada tahun 2019 diuji nilai KHM dan patogenesitasnya. Isolat berasal dari usap kloaka broiler yang daimbil dari 48 peternakan dari tujuh provinsi yaitu Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Lampung, Sulawesi Selatan, dan Banten. Uji nilai KHM dilakukan dengan metode agar dilution dan uji patogenesitas dilakukan dengan menggunakan uji Congo Red. Isolat dinyatakan tidak peka atau resistan siprofloksasin apabila nilai KHMnya > 4 μg/mL. Adapun isolat E. coli dapat digunakan sebagai kandidat uji MPC jika nilai KHMnya < 4 μg/mL dan bersifat patogenik. Berdasarkan hasil uji didapatkan nilai KHM berkisar 0.25–32 μg/mL dengan 94 isolat E. coli (59.12%) resistan terhadap siprofloksasin dan 41 isolat resistan patogenik (25.79%). Hasil uji juga mendapatkan 24 isolat E. coli patogenik yang dapat digunakan sebagai kandidat uji MPC dengan nilai KHM berkisar 0.25-2 μg/mL. Data ini menunjukkan bahwa resistansi E. coli terhadap siprofloksasin adalah tinggi dan data KHM untuk menentukan kandidat isolat E. coli untuk uji MPC sangat penting.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Gambaran Seroprevalensi Mycoplasma Gallisepticum pada Ayam Layer dengan Uji RPA dan ELISA
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2015) Hayati, Meutia; Astuti, Lilis Sri; Istiyaningsih; Andesfha, Ernes; Rahayuningtyas, Irma; Daulay, Khairul; Amijaya, Deden; Sarji; Atikah, Neneng
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Isolasi Escherichia coli dan Deteksi Gen mobilized colistin resistance (mcr)-1 pada Escherichia coli Resistan Kolistin dari Sampel Usap Kloaka Broiler di Tujuh Provinsi di Indonesia
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2020) Andesfha, Ernes; Hayati, Meutia; Kartini, Dina; Palupi, Maria Fatima; Atikah, Neneng; Istiyaningsih; Firmanta, Joen; Rianti, Novy; Sarji; Amijaya, Deden; Nurhidayah; Komariah, Siti; Arofah, Sri
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Kajian Serologis Chlamydophila abortus pada Sapi Betina di beberapa Wilayah Indonesia Tahun 2011
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2013) Hayati, Meutia; Atikah, Neneng; Maizir, Ahmad; Syaefurrosad
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Studi Mutu Vaksin Septicemia Epizootica (SE) pada Sapi di Empat Provinsi di Indonesia Tahun 2014
    (Balai Besar Pengujian Mutu dan Sertifikasi Obat Hewan, 2015) Astuti, Lilis Sri; Istiyaningsih; Daulay, Khairul; Sarji; Amijaya, Deden; Atikah, Neneng; Hayati, Meutia; Andesfha, Ernes

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback