Browsing by Author "Harta, Linda"
Now showing 1 - 11 of 11
Results Per Page
Sort Options
- ItemEVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TEKNOLOGI SILASE PEMBUATAN PAKAN TERNAK DI KECAMATAN TALANG EMPAT(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Astuti, Umi Pudji; Harta, Linda; Silviyani, Evi; Balai Pengkajian Teknologi PertanianSalah satu upaya pencapaian ketersediaan daging sapi adalah melalui peningkatan populasi ternak yang harus diikuti dengan ketersediaan pakan secarakontinyu. Pakan utama ternak adalah hijauan disisi lain ketersediaan hijauan semakinterbatas terutama pada musim kemarau. Upaya dalam menanggulangi masalahkekurangan pakan pada musim kemarau dapat ditempuh melalui pemberian pakanalternatif. Di Provinsi Bengkulu sapi dikembangkan di lahan perkebunan kelapa sawit,sehingga dikenal dengan sistem integrasi sapi dan kelapa sawit (SISKA). Potensipelapah daun kelapa sawit cukup besar untuk pakan alternatif sapi sehingga perludisebarluaskan pada masyarakat khususnya di perkebunan kelapa sawit. Tujuan dari pengkajian adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani terhadap metodepenyuluhan. Pengkajian ini dilaksanakan pada bulan September 2015 di Desa JayakartaKecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah dengan responden sebanyak 23petani yang berasal 3 kelompok tani yaitu Sri Rezeki, Sumber Rezeki dan Serba Guna.Metode kajian melalui demontrasi cara pembuatan pakan dengan teknologi silasepelepah daun sawit. Data primer yang diambil meliputi karakteristik petani dan pengetahuan petani. Analisis data menggunakan before after secara diskriptif denganmembandingkan pengetahuan petani sebelum dan sesudah demontrasi cara dandilanjutkan dengan pengujian beda nyata dengan chis square. Hasil kajian menunjukkanbahwa melalui metode penyuluhan demontrasi cara teknologi pengolahan pakan dapatmeningkatkan pengetahuan petani sebesar 13%, dan secara statistik menunjukkanperbedaan yang nyata antara pengetahuan sebelum demontrasi dan setelah demontrasi.
- ItemEVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TEKNOLOGI SILASE PEMBUATAN PAKAN TERNAK DI KECAMATAN TALANG EMPAT(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Astuti, Umi Pudji; Harta, Linda; Silviyani, Evi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungSalah satu upaya pencapaian ketersediaan daging sapi adalah melalui peningkatan populasi ternak yang harus diikuti dengan ketersediaan pakan secara kontinyu. Pakan utama ternak adalah hijauan disisi lain ketersediaan hijauan semakin terbatas terutama pada musim kemarau. Upaya dalam menanggulangi masalah kekurangan pakan pada musim kemarau dapat ditempuh melalui pemberian pakan alternatif. Di Provinsi Bengkulu sapi dikembangkan di lahan perkebunan kelapa sawit, sehingga dikenal dengan sistem integrasi sapi dan kelapa sawit (SISKA). Potensi pelapah daun kelapa sawit cukup besar untuk pakan alternatif sapi sehingga perlu disebarluaskan pada masyarakat khususnya di perkebunan kelapa sawit. Tujuan dari pengkajian adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani terhadap metode penyuluhan. Pengkajian ini dilaksanakan pada bulan September 2015 di Desa Jayakarta Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah dengan responden sebanyak 23 petani yang berasal 3 kelompok tani yaitu Sri Rezeki, Sumber Rezeki dan Serba Guna. Metode kajian melalui demontrasi cara pembuatan pakan dengan teknologi silase pelepah daun sawit. Data primer yang diambil meliputi karakteristik petani dan pengetahuan petani. Analisis data menggunakan before after secara diskriptif dengan membandingkan pengetahuan petani sebelum dan sesudah demontrasi cara dan dilanjutkan dengan pengujian beda nyata dengan chis square. Hasil kajian menunjukkan bahwa melalui metode penyuluhan demontrasi cara teknologi pengolahan pakan dapat meningkatkan pengetahuan petani sebesar 13%, dan secara statistik menunjukkan perbedaan yang nyata antara pengetahuan sebelum demontrasi dan setelah demontrasi.
- ItemIDENTIFIKASI DAN DOMINANSI GULMA PADA LAHAN KERING DATARAN TINGGI DI KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Rosmanah, Siti; Kusnadi, Harwi; Harta, Linda; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungGulma merupakan salah satu kendala di dalam budidaya tanaman pada berbagai agroekosistem. Keberadaan gulma pada dataran tinggi relatif berbeda dibandingkan dengan gulma yang berada pada dataran rendah. Pada dataran tinggi adanya kecenderungan bertambahnya keanekaragaman jenis, sedangkan jumlah individu biasanya tidak terlalu besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan dominansi gulma pada lahan kering dataran tinggi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-April 2016 di Desa Mekar Sari Kecamatan Kabawetan Kabupaten kepahiang Provinsi Bengkulu. Penelitian dilakukan pada lahan kering dengan ketinggian ± 800 meter di atas permukaan laut (m dpl) pada lahan seluas ± 0,25 ha. Lahan yang digunakan merupakan lahan yang selalu ditanami komoditas hortikultura pada setiap musimnya. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil gulma pada petak contok secara acak sebanyak 10 titik. Pengambilan sampel gulma dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat yang berukuran 1 m x 1 m. Data yang dikumpulkan adalah nama jenis dan jumlah individu masing-masing jenis gulma yang terdapat pada petak contoh. Data yang diperoleh berdasarkan hasil pengambilan gulma digunakan untuk mengetahui kerapatan relatif, frekuensi relatif serta Summed Dominance Ratio (SDR). Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh sebanyak 31 jenis yang tersebar pada 15 famili yang merupakan jenis gulma berdaun lebar (20 jenis), gulma berdaun sempit (8 jenis), teki (2 jenis) dan paku (1 jenis). Jenis gulma dominan pad alahan kering dataran tinggi di Kabupaten Kepahiang Ageratum conyzoides (SDR 13,95%).
- ItemIDENTIFIKASI DAN DOMINANSI GULMA PADA LAHAN KERING DATARAN TINGGI DI KABUPATEN KEPAHIANG PROVINSI BENGKULU(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Rosmanah, Siti; Kusnadi, Harwi; Harta, Linda; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungGulma merupakan salah satu kendala di dalam budidaya tanaman pada berbagai agroekosistem. Keberadaan gulma pada dataran tinggi relatif berbeda dibandingkan dengan gulma yang berada pada dataran rendah. Pada dataran tinggi adanya kecenderungan bertambahnya keanekaragaman jenis, sedangkan jumlah individu biasanya tidak terlalu besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis dan dominansi gulma pada lahan kering dataran tinggi di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Waktu penelitian dilaksanakan pada Maret-April 2016 di Desa Mekar Sari Kecamatan Kabawetan Kabupaten kepahiang Provinsi Bengkulu. Penelitian dilakukan pada lahan kering dengan ketinggian ± 800 meter di atas permukaan laut (m dpl) pada lahan seluas ± 0,25 ha. Lahan yang digunakan merupakan lahan yang selalu ditanami komoditas hortikultura pada setiap musimnya. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil gulma pada petak contok secara acak sebanyak 10 titik. Pengambilan sampel gulma dilakukan dengan menggunakan metode kuadrat yang berukuran 1 m x 1 m. Data yang dikumpulkan adalah nama jenis dan jumlah individu masing-masing jenis gulma yang terdapat pada petak contoh. Data yang diperoleh berdasarkan hasil pengambilan gulma digunakan untuk mengetahui kerapatan relatif, frekuensi relatif serta Summed Dominance Ratio (SDR). Berdasarkan hasil identifikasi diperoleh sebanyak 31 jenis yang tersebar pada 15 famili yang merupakan jenis gulma berdaun lebar (20 jenis), gulma berdaun sempit (8 jenis), teki (2 jenis) dan paku (1 jenis). Jenis gulma dominan pad alahan kering dataran tinggi di Kabupaten Kepahiang Ageratum conyzoides (SDR 13,95%).
- ItemKeuntungan Dan Kelayakan Usahatani Jagung Hibrida Dengan Penerapan Rekomendasi Teknologi Sistem Informasi Kalender TanamTerpadu(AgriHumanis: Journal of Agriculture and Human Resource Development Studies, 2020-10-26) Alfayanti, Alfayanti; Yahumri, Yahumri; Hidayat, Taufik; Harta, Linda; Musaddad, Darkam; Balai Pelatihan Pertanian JambiSistem Informasi Kalender Tanam Terpadu (SI KATAM Terpadu) merupakan salah satu inovasi teknologi yang dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian. Penerapan teknologi pada usahatani jagung hibrida merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas. Kelayakan teknologi secara ekonomi merupakan syarat mutlak bagi suatu teknologi agar diadopsi oleh petani. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menghitung keuntungan usahatani jagung hibrida dengan penerapan rekomendasi teknologi pada SI KATAM Terpadu KM 2017 dan, 2) menganalisis kelayakan usahatani jagung hibrida dengan penerapan rekomendasi teknologi pada SI KATAM Terpadu MK 2017. Penelitian dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2017 di lahan 11 orang petani kooperator seluas 4 ha di Kelurahan Kemumu Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara. Data yang digunakan untuk mencapai tujuan adalah data primer berupa data usahatani yang dikumpulkan pada farm record keeping. Teknologi yang diaplikasikan adalah pendekatan penerapan SI KATAM Terpadu dengan menggunakan varietas Bima 19 URI dan Bima 20 URI. Keuntungan usahatani dihitung menggunakan analisis keuntungan sedangkan kelayakan usahatani diukur dengan nilai R/C ratio dan B/C ratio. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usahatani varietas Bima 19 URI memberikan keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Bima 20 URI dengan nilai secara berturut Rp 13.312.862,-/MT/ha dan Rp 8.560.862,-/MT/ha. Usahatani jagung hibrida dengan penerapan rekomendasi teknologi pada SI KATAM Terpadu MK 2017 secara ekonomi menguntungkan yang ditunjukkan dengan nilai R/C ratio >1 dan secara ekonomi usahatani ini layak untuk dikembangkan karena memiliki nilai B/C ratio >0.
- ItemPELUANG EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK PADA LAHAN SAWAH IRIGASI KABUPATEN SELUMA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Wahyuni, Tri; Siagian, Irma Calista; Harta, Linda; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungSalah satu teknologi yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rekomendasi pemupukan padi sawah adalah melalui analisa status hara P dan K lahan sawah. Sampai saat ini rekomendasi pemupukan P dan K padi sawah masih menggunakan rekomendasi umum yaitu 100-150 kg TSP/SP-36 per ha dan 100 kg KCl per ha, karena belum didasarkan pada status hara tanah. Tujuan analisa status hara adalah (1) memperoleh data dan informasi status hara P dan K tanah sawah, (2) rekomendasi pemupukan P dan K padi sawah yang lebih rasional dan efisien, berdasarkan status hara tanah, yang dapat menghemat kebutuhan pupuk. Kegiatan analisa status hara P dan K lahan sawah pada tahun 2014 berlokasi di 13 kecamatan di Kabupaten Seluma. Metodologi yang digunakan meliputi : persiapan, pelaksaan pengambilan sampel tanah, analisis. Survei utama melakukan pengambilan sampel tanah individu dijadikan sampel tanah komposit, 1 sampel tanah komposit terdiri 10-15 sampel tanah individu. Jumlah sampel tanah komposit yang diambil sebanyak 13 sampel tanah komposit, data hasil analisis tanah dinilai kadar P dan K. Melalui 3 status (kriteria rendah, sedang dan tinggi). Hasil analisa status P dan K lahan sawah di Kabupaten Seluma sebanyak 13 sampel tanah status hara P rendah dan sedang, dari total sawah kadar P rendah sebanyak 7,69% dengan nilai 20,66 mg P2O5/100 gr, status sedang sebanyak 84,61% dengan kisaran 21,3 – 37,64 mg P2O5/100 gr, dan tinggi sebanyak 7,69% dengan nilai 42,72 mg P2O5/100 gr. Status hara K rendah sampai tinggi yaitu status rendah sebanyak 7,69% dengan kisaran 14,10 – 19,31% mg K2O/100 gr, status sedang sebanyak 23,08% dengan kisaran 23,70 – 32,39 mg K2O/100 gr, dan status tinggi 46,15% dengan kisaran 41,02 – 59,27 mg K2O/100 gr. Dengan demikian penggunaan pupuk SP-36 sesuai status hara (69,23%) 100 kg/ha dan (7,69%) 75 kg/ha sehingga menghemat pupuk SP-36 sebanyak 25 – 50 kg/ha. Pupuk KCl sesuai status hara (30,77%) 100 kg/ha, (23,08%) 50 kg/ha, dan (46,15%) 50 kg/ha sehingga pupuk KCl yang dapat dihemat 50 kg/ha sebanyak 69,23%.
- ItemPELUANG EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK PADA LAHAN SAWAH IRIGASI KABUPATEN SELUMA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Wahyun, Tri; Calista Siagian, Irma; Harta, Linda; Balai Pengkajian Teknologi PertanianSalah satu teknologi yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rekomendasi pemupukan padi sawah adalah melalui analisa status hara P dan K lahan sawah. Sampai saat ini rekomendasi pemupukan P dan K padi sawah masih menggunakan rekomendasi umum yaitu 100-150 kg TSP/SP-36 per ha dan 100 kg KCl per ha, karena belum didasarkan pada status hara tanah. Tujuan analisa status hara adalah (1) memperoleh data dan informasi status hara P dan K tanah sawah, (2) rekomendasi pemupukan P dan K padi sawah yang lebih rasional dan efisien, berdasarkan status hara tanah, yang dapat menghemat kebutuhan pupuk. Kegiatan analisa status hara P dan K lahan sawah pada tahun 2014 berlokasi di 13 kecamatan di Kabupaten Seluma. Metodologi yang digunakan meliputi : persiapan, pelaksaan pengambilan sampel tanah, analisis. Survei utama melakukan pengambilan sampel tanah individu dijadikan sampel tanah komposit, 1 sampel tanah komposit terdiri 10-15 sampel tanah individu. Jumlah sampel tanah komposit yang diambil sebanyak 13 sampel tanah komposit, data hasil analisis tanah dinilai kadar P dan K. Melalui 3 status (kriteria rendah, sedang dan tinggi). Hasil analisa status P dan K lahan sawah di Kabupaten Seluma sebanyak 13 sampel tanah status hara P rendah dan sedang, dari total sawah kadar P rendah sebanyak 7,69% dengan nilai 20,66 mg P 2 O 5 /100 gr, status sedang sebanyak 84,61% dengan kisaran 21,3 – 37,64 mg P 2 O 5 /100 gr, dan tinggi sebanyak 7,69% dengan nilai 42,72 mg P 2 O 5 /100 gr. Status hara K rendah sampai tinggi yaitu status rendah sebanyak 7,69% dengan kisaran 14,10 – 19,31% mg K 2 O/100 gr, status sedang sebanyak 23,08% dengan kisaran 23,70 – 32,39 mg K 2 O/100 gr, dan status tinggi 46,15% dengan kisaran 41,02 – 59,27 mg K 2 O/100 gr. Dengan demikian penggunaan pupuk SP-36 sesuai status hara (69,23%) 100 kg/ha dan (7,69%) 75 kg/ha sehingga menghemat pupuk SP-36 sebanyak 25 – 50 kg/ha. Pupuk KCl sesuai status hara (30,77%) 100 kg/ha, (23,08%) 50 kg/ha, dan (46,15%) 50 kg/ha sehingga pupuk KCl yang dapat dihemat 50 kg/ha sebanyak 69,23%.
- ItemPemanfaatan Materi Penyuluhan Hasil Litkaji Balitbangtan di Provinsi Bengkulu(IAARD Press, 2019) Silviyani, Evi; Rambe, Sri Suryani M; Harta, Linda; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianKajian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi stake holder terhadap inovasi teknologi Balitbangtan dan mengetahui sejauh mana pemanfaatan inovasi teknologi hasil litkaji Balitbangtan (BPTP Bengkulu) oleh penyuluh dan stake holder terkait. Pengkajian dilaksanakan pada bulan Oktober s/d November 2018 dengan responden sebanyak 40 orang yang terdiri dari Kabid penyuluhan, Kasie metoda dan informasi penyuluh pertanian, penyuluh dan THL-TBPP. Data yang diambil terdiri dari data primer yang meliputi karakteristik responden, respon petugas dan stakeholders dan pemanfaatan teknologi hasil litkaji Balitbangtan (BPTP Bengkulu). Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan interval kelas. Hasil pengkajian menunjukkan persepsi penyuluh/stakeholders terhadap inovasi teknologi Balitbangtan berada pada kriteria tinggi dengan skor rata-rata 4,02. Hal ini menunjukkan bahwa inovasi teknologi diterima secara positif oleh stake holder. Sedangkan untuk pemanfaatan teknologi Balitbangtan dari 44 teknologi, terdapat 41 teknologi yang sudah dimanfaatkan oleh stake holder. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat pemanfaatan inovasi teknologi hasil litkaji Balitbangtan sebagai materi penyuluhan di Provinsi Bengkulu sudah sangat baik atau sebesar 93,18%, yang berarti bahwa teknologi tersebut sesuai dengan kebutuhan dilapangan.
- ItemPeningkatan Pengetahuan dan Persepsi Petani terhadap Inovasi Teknologi Tumpangsari Tanaman Jagung Padi Gogo Melalui Temu Lapang di Kabupaten Bengkulu Tengah(IAARD Press, 2019) Harta, Linda; Silviyani, Evi; Musaddad, Darkam; Badan Penelitian dan Pengembangan PertanianKebutuhan pangan nasional semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, di sisi lain luas lahan sawah semakin berkurang. Upaya yang dapat dilakukan yaitu mengoptimalkan sumberdaya lahan melalui penambahan areal tanam baru (PATB). Kajian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dan persepsi petani terhadap inovasi teknologi Tumpangsari Tanaman (turiman) jagung- padi gogo (Jago) melalui temu lapang. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Desember tahun 2018 dengan responden sebanyak 36 orang yang merupakan peserta temu lapang turiman jago di Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Data yang diambil terdiri dari data primer yang meliputi karakteristik responden, tingkat pengetahuan dan persepsi petani terhadap inovasi teknologi turiman jago. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan Paired-Sample T Test. Hasil pengkajian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan petani terhadap inovasi teknologi turiman sebelum dan sesudah temu lapang tentang turiman jago yaitu dari 0,32 menjadi 0,73 atau meningkat sebesar 128 %. Sedangkan persepsi petani terhadap inovasi teknologi turiman jago berada pada kriteria sangat tinggi.
- ItemSekilas Diseminasi Teknologi Spesifik Lokasi Provinsi Bengkulu(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, 2015) Astuti, Umi Pudji; Yesmawati; Honorita, Bunaiyah; Harta, LindaKinerja Sistem alih teknologi akan berhasil dan berdaya guna apabila mendapat dukungan dari liga kelembagan yang saling terkait yaitu (i) kelembagaan penelitian dan pengembangan, (ii) kelembagaan penyuluhan, dan (iii) kelembagaan pelani. Ketiga lembaga tersebut merupakan satu rangkaian yang saling mendukung dan terkait dalam suatu sistem alih teknologi dan tidak dapat bekerja sendiri-sendiri. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sebagai unit pelaksana teknis Badan Litbang Pertanian di daerah, melalui pelaksanaan fungsi informasi, komunikasi dan diseminasi (3-Si) diharapkan menjadi roda penggerak dalam mempercepat dan memperluas pemanfaatan berbagai inovasi pertanian hasil lilkaji oleh pengguna (pelaku ulama dan pelaku usaha sektor pertanian). Percepatan adopsi inovasi dilakukan melalui diseminasi 7 teknologi, antara lain: budidaya Padi, budidaya Jagung, budidaya Kedelai, budidaya Jeruk Gerga. Integrasi Kelapa Sawit dan Sapi, serta Pengendalian Penggerek Buah Kakao. Teknologi ini telah dilakukan pada kegiatan pengkajian sebelumnya dan sangat perlu disebarluaskan kepada petani dan stakeholders. Percepatan diseminasi tahun 2015 dilaksanakan di 6 wilayah kerja BP3K di 4 Kabupaten/Kota (Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Lebong, dan Kota Bengkulu). Buku ini memuat 6 dokumen teknologi budidaya hasil kegiatan demontrasi plot dan demonstrasi cara di 6 wilayah kerja BPP dan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penyuluhan di lapangan.
- ItemTeknologi Peternakan Mendukung Pengembangan Ternak Sapi Potong di Kabupaten Bengkulu Selatan(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Bengkulu, 2020) Sastro, Yudi; Yuliasari, Shannora; Ishak, Andi; Ramon, Erpan; Fauzi, Emlan; Wulandari, Wahyuni A; Efendi, Zul; Kusnadi, Harwi; Firison, Jhon; Harta, Linda; Nurmegawati; Astuti, Herlena BidiBuku ini disusun sebagai suplemen Buku Grand Design Pengembangan Peternakan Kabupaten Bengkulu Selatan. Inovasi teknologi yang dihadirkan di dalam buku ini terkait dengan Sistem Integrasi Tanaman Ternak (SITT) Berbasis Sapi Potong. Konten SITT diuraikan agar mudah dipahami oleh penyuluh dan petani terkait dengan sistem perkandangan, seleksi induk dan manajemen reproduksi, pencatatan ternak dan manajemen kesehatan, model-model sistem integrasi yang berpeluang dikembangkan yang berhubungan dengan manajemen pakan dan pemanfaatan limbah.