Browsing by Author "Harnowo, Didik"
Now showing 1 - 16 of 16
Results Per Page
Sort Options
- ItemManajemen Penelitian dan Pengembangan Pertanian(IAARD Press, 2016) Sumarno; Harnowo, DidikBuku Manajemen Penelitian dan Pengembangan Pertanian ini dimaksudkan sebagai acuan teknis para pejabat manajemen Eselon II, III, dan IV dalam rangka memimpin program penelitian pada unit kerjanya, untuk memperoleh inovasi teknologi seperti yang disebutkan di atas. Kami menganjurkan kepada para pejabat struktural Eselon II. III dan IV, terutama yang membidangi hal-hal teknis, untuk mempelajari buku ini dan menerapkannya atau mengadaptasikan dengan kondisi unit kerja masing-masing.
- ItemPanduan Teknis Budidaya Kedelai di Berbagai Kawasan Agroekosistem(Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2015) Mejaya, Made Jana; Harnowo, Didik; Marwoto; Subandi; Sudaryono; Adie, M. MuchlishSalah satu program Kementerian Pertanian pada periode tahun 2015-2019 adalah peningkatan produksi kedelai menuju Swasembada. Program peningkatan produksi kedelai di lakukan dengan peningkatan produktivitas dan perluasan areal melalui peningkatan Indek Pertanaman (IP) dan Perluasan Areal Tanam Baru (PATB). Sasaran perluasan areal yang potensial adalah di agroekosistem lahan sawah, lahan kering/kering masam, lahan rawa lebak dan lahan pasang surut. Dalam kaitannya peningkatan produksi kedelai telah di susun dan dilaksanakan melalui Gerakan Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu.
- ItemPengaruh Pemberian Beberapa Amelioran terhadap Hasil Kedelai di Lahan Kering Masam(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Wijanarko, Andy; Harnowo, Didik; Syafrial; BPTP JambiTanah masam umumnya berkembang dari bahan induk tua dan mempunyai kendala kemasaman tanah yang berhubungan dengan pH tanah kurang dari 5,5 dan tingginya aluminium yang dapat ditukar (Al-dd) dalam tanah. Pemberian amelioran berupa dolomit atau zeolit dapat mengurangi keracunan Al dalam tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian beberapa amelioran terhadap hasil kedelai di lahan kering masam. Penelitian dilakukan di rumah kaca, menggunakan rancangan acak kelompok, tiga ulangan. Perlakuan pemberian dolomit didasarkan pada metode Halley (1992) dan kejenuhan Al mencapai 20%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian dolomit secara nyata meningkatkan hasil kedelai. Pemberian dolomit dengan dosis 1400 kg/ha menghasilkan berat biji paling tinggi. Takaran dolomit akan turun menjadi 1000 kg/ha jika dilakukan penambahan pupuk kandang dengan takaran 1000 kg/ha. Penambahan pupuk kandang sebesar 1000 kg/ha meningkatkan efisiensi penggunaan dolomit.
- ItemPenyakit-Penyakit Penting pada Ubi Kayu: Deskripsi, Bioekologi, dan Pengendaliannya(Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2016) Saleh, Nasir; Harnowo, Didik; Mejaya, I Made JanaPengendalian penyakit pada tanaman ubi kayu lebih sulit dibanding pengendalian hama, karena pada umumnya gejala penyakit lebih sulit dideteksi. Penyakit pada ubi kayu di pertanaman disebabkan oleh patogen jamur, bakteri, dan virus tanaman. Sedang setelah panen, umbi ubi kayu juga masih dapat terserang oleh penyakit simpanan, terutama jamur dan bakteri. Selain menurunkan produksi, serangan penyakit pada ubi kayu juga mengakibatkan penurunan kualitas. Oleh karena itu penyakit tanaman perlu dipahami dan selanjutnya dikendalikan. Secara umum, pemahaman masyarakat umum termasuk petani ubi kayu tentang penyakit tanaman masih sangat kurang. Hal tersebut antara lain disebabkan patogen penyebab penyakit tanaman berupa mikroorganisme yang sangat kecil sehingga tidak dapat dilihat dengan kasat mata. Kondisi tersebut berbeda dengan serangan oleh hama tanaman di mana organisme perusak dan kerusakan yang diakibatkan dapat dengan mudah dilihat dengan mata, sehingga dapat lebih mudah diketahui dan dipahami kerugian akibat serangan hama tersebut.
- ItemPerbenihan Pertanian : Mendukung Peningkatan Mutu Benih dan Adopsi Varietas Unggul Spesifik Lokasi untuk Ketahanan Pangan Nasional(IAARD Press, 2019) Rubiyo; Widiarta, I Nyoman; Hendayana, Rachmat; Harnowo, Didik; ; Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
- ItemPetunjuk Teknis Teknologi Produksi Benih Kacang Hijau(Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2013) Iswanto, Rudi; Sundari, Titik; Harnowo, DidikDalam industri perbenihan nasional, benih sumber menempati posisi strategis karena menjadi sumber bagi produksi benih kelas di bawahnya. Benih merupakan cikal bakal dari suatu kehidupan tanaman yang harus memiliki mutu genetik, fisiologis, dan fisik yang baik. Banyak faktor yang mempengaruhi proses untuk memperoleh mutu benih yang baik, yaitu faktor internal (faktor yang ada di dalam benih) dan faktor eksternal (faktor di luar benih atau lingkungan). Konsep perbenihan dan implementasi di lapangan pada beberapa komoditas di Indonesia belum berjalan dengan baik, sehingga masih perlu penyempurnaan. Dalam konsep perbenihan yang menjadi fokus utama meliputi beberapa aspek yaitu produksi, pengolahan benih,penyimpanan benih, analisis mutu benih, penanganan benih, distribusi, dan pemasaran benih. Untuk memperoleh benih yang bermutu diperlukan suatu perangkat pengolahan benih. Perangkat tersebut tercakup dalam teknologi benih, yaitu teknologi untuk memproduksi benih, menganalisis mutu benih, menyimpan, memasarkan, dan mengedarkan tanpa harus mengurangi mutunya.
- ItemPetunjuk Teknis Teknologi Produksi Benih Kacang Tanah(Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2013) Purnomo, Joko; Nugrahaeni, Novita; Sundari, Titik; Harnowo, DidikDalam industri perbenihan nasional, benih sumber menempati posisi strategis karena menjadi sumber bagi produksi benih kelas di bawahnya. Benih merupakan cikal bakal dari suatu kehidupan tanaman yang harus memiliki mutu genetik, fisiologis, dan fisik yang baik. Banyak faktor yang mempengaruhi proses untuk memperoleh mutu benih yang baik, yaitu faktor internal (faktor yang ada di dalam benih) dan faktor eksternal (faktor di luar benih atau lingkungan). Konsep perbenihan dan implementasi di lapangan pada beberapa komoditas di Indonesia belum berjalan dengan baik, sehingga masih perlu penyempurnaan. Dalam konsep perbenihan yang menjadi fokus utama meliputi beberapa aspek yaitu produksi, pengolahan benih,penyimpanan benih, analisis mutu benih, penanganan benih, distribusi, dan pemasaran benih. Untuk memperoleh benih yang ber mutu diperlukan suatu perangkat pengolahan benih. Perangkat tersebut tercakup dalam teknologi benih, yaitu teknologi untuk memproduksi benih, menganalisis mutu benih, menyimpan, memasarkan, dan meng edarkan tanpa harus mengurangi mutunya.
- ItemPetunjuk Teknis Teknologi Produksi Benih Ubi Kayu(Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2013) Sundari, Titik; Harnowo, DidikDalam industri perbenihan nasional, benih sumber menempati posisi strategis karena menjadi sumber bagi produksi benih kelas di bawahnya. Benih merupakan cikal bakal dari suatu kehidupan tanaman yang harus memiliki mutu genetik, fisiologis, dan fisik yang baik. Banyak faktor yang mempengaruhi proses untuk memperoleh mutu benih yang baik, yaitu faktor internal (faktor yang ada di dalam benih) dan faktor eksternal (faktor di luar benih atau lingkungan). Konsep perbenihan dan implementasi di lapangan pada beberapa komoditas di Indonesia belum berjalan dengan baik, sehingga masih perlu penyempurnaan. Dalam konsep perbenihan yang menjadi fokus utama meliputi beberapa aspek yaitu produksi, pengolahan benih,penyimpanan benih, analisis mutu benih penanganan benih, distribusi, dan pemasaran benih. Untuk memperoleh benih yang bermutu diperlukan suatu perangkat pengolahan benih. Perangkat tersebut tercakup dalam teknologi benih, yaitu teknologi untuk memproduksi benih, menganalisis mutu benih, menyimpan, memasarkan, dan mengedarkan tanpa harus mengurangi mutunya.
- ItemPrinsip-Prinsip Produksi Benih Kedelai(Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2015) Harnowo, Didik; Marwoto; Adie, M. Muchlish; Sundari, Titik; Nugrahaeni, NovitaSalah satu program Kementerian Pertanian pada periode 2015– 2019 adalah peningkatan produksi kedelai menuju Swasembadapada tahun 2017. Program peningkatan produksi kedelai dilakukan melalui peningkatan produktivitas dan perluasan areal tanam melalui peningkatan indek pertanaman (IP) dan perluasan areal baru. Untuk mendukung upaya peningkatan produksi kedelai,pemerintah meluncurkan program bantuan benih kedelai bersubsidi. Bantuan benih bermutu tersebut diperuntukkan bagi petani, para penangkar, dan institusi perbenihan untuk diperbanyak dan dikembangkan lebih lanjut. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian telah melepas sejumlah varietas unggul baru (VUB) kedelai,tetapi yang dimanfaatkan petani masih terbatas. Oleh karena itu, perlu upaya intensif untuk mensosialisasikan VUB tersebut. Keberhasilan penyebaran VUB kedelai tidak lepas dari upaya pengembangan sistem perbenihan. Kelancaran alur perbanyakan benih, mulai dari benih penjenis, benih dasar, benih pokok sampai benih sebar sangat menentukan pengembangan dan penggunaan varietas unggul kedelai oleh petani.
- ItemSejarah, Tugas Pokok, dan Kinerja UPBS Agro Inovasi Akabi(Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi, 2017-06) Harnowo, Didik; Utomo, Joko SusiloProduksi benih sumber Akabi menempati posisi strategis dalam perencanaan dan proses penyediaan benih sebar guna pengembangan komoditas tersebut secara nasional. Produksi benih sumber (BS dan BD) dilaksanakan oleh Unit/Kelembagaan internal di Balitkabi, yakni UPBS (Unit Pengelolaan Benih Sumber) Akabi. UPBS Akabi adalah "UPBS Agro Inovasi Akabi Badan Penelitian dan Pengem bangan Pertanian". UPBS Agro Inovasi Akabi sejak tahun 2010 secara resmi telah mendapat Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dari Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM) Benih & Bibit yakni PT Agri Mandiri Lestari. Untuk keperluan publik dan penelusuran capaian produksi benih sumber beserta distribusinya ke berbagai provinsi/kabupaten maupun capaian produksi benih kelas di bawahnya, data mengenai produksi benih sumber meliputi: varietas, jumlah, kelas benih, dan daerah dimana benih sumber tersebut terdistribusi, dirasa perlu untuk dipublikasikan dalam bentuk buku, sekaligus untuk menunjukkan kinerja UPBS Agro Inovasi Akabi, setidaknya sejak tahun 2013 hingga 2016.
- ItemSIFAT FISIKO-KIMIA DAN KANDUNGAN SERAT PANGAN GALUR-GALUR HARAPAN KEDELAI(Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, 2018-03-04) Ratnaningsih, nFN; Ginting, Erliana; Adie, M Muchlish; Harnowo, Didik
- ItemTeknologi Budidaya Jagung Mendukung SL-PTT(BPTP Sumatera Utara, 2010) Girsang, Setia Sari; Harnowo, Didik; BPTP Sumatera UtaraKebutuhan jagung nasional terus meningkat, terutama untuk pakan dan industri. Untuk pakan saja, permintaan jagung dewasa ini sudah lebih dari 50% kebutuhan nasional. Hal ini menuntut adanya upaya peningkatan produksi secara berkelanjutan. Pada tahun 2010 peningkatan produksi dan produktifitas jagung difokuskan melalui pendekatan SL-PTT, dengan sasaran peningkatan produksi pada 2010 adalah 19,80 jt ton atau meningkat 6,29% dari tahun sebelumnya. SL-PTT merupakan Sekolah lapang bagi petani dalam menerapkan berbagai teknologi Usaha tani melalui penggunaan input produksi yang efisien dan spesifik lokasi sehingga mampu menghasilkan produktivitas yang tinggi untuk menunjang peningkatan produksi secara berkelanjutan.
- ItemTeknologi Budidaya Jagung Mendukung SL-PTT(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2010) Girsang, Setia Sari; Harnowo, DidikBuku ini menyajikan informasi mengenai Teknologi Budidaya Jagung secara lengkap dan mudah dicerna dan dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik, dalam upaya memudahkan pembaca memahami isi tulisan. Buku ini dibuat untuk mendukung dan mensukseskan program peningkatan produksi jagung melalui Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu Jagung
- ItemTeknologi Budidaya Kedelai Mendukung SL-PTT(BPTP Sumatera Utara, 2010) Yusuf, Amrizal; Harnowo, Didik; BPTP Sumatera UtaraHingga saat ini kebutuhan kedelai nasional, sebagian besar masih harus dipenuhi dari import, karena produksi dalam negeri belum mampu memenuhi permintaan yang terus meningkat. Kedelai banyak digunakan pada industri pangan, antara lain tahu dan tempe yang telah menjadi menu utama masyarakat. Untuk menekan volume import yang terus membengkak, diperlukan upaya percepatan peningkatan produksi kedelai. Pada tahun 2010 peningkatan produksi dan produktifitas kedelai difokuskan melalui pendekatan SL-PTT, dan sasaran peningkatan produksi 2010 adalah 1,3 jt ton, meningkat 18,20% dari tahun sebelumnya.
- ItemTeknologi Budidaya Padi Sawah Mendukung SL-PTT(BPTP Sumatera Utara, 2010) Yusuf, Amrizal; Harnowo, Didik; BPTP Sumatera Utara
- ItemTeknologi Pemupukan Jagung Spesifik Lokasi (PuJS)(BPTP Sumatera Utara, 2011) Girsang, Setia Sari; Akmal; Harnowo, Didik; BPTP Sumatera UtaraPemupukan jagung spesifik lokasi ini menyajikan informasi mengenai Teknologi pemupukan jagung secara lengkap dan mudah dicerna dan dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik, dalam upaya memudahkan pembaca memahami isi tulisan ini. Pemupukan jagung spesifik lokasi ini dibuat untuk mendukung dan mensukseskan program peningkatan produksi jagung nasional dan efisiensi penggunaan pupuk. Sumber informasi brosur merupakan hasil pengkajian Badan Litbang Pertanian bekerjasama International Plant Nutrition Institute (IPNI). Walaupun demikian, brosur ini masih perlu untuk disempurnakan terus, untuk itu kami mohon saran dan perbaikan agar brosur ini menjadi lebih sempurna lagi.