Browsing by Author "Hari Iswanto, Eko"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPerkembangan Populasi Wereng Coklat (Nilaparvata lugens STAL) Pada Galur-galur Padi Ultra Genjah Saat Musim Kemarau di Lahan Irigasi di Indramayu(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Hari Iswanto, Eko; Nuryanto, Bambang; Susanto, Untung; Gunawan, IndraVarietas ultra genjah (umur < 90 hari) bermanfaat untuk menambah indeks pertanaman serta memperbesar peluang untuk escape dari cekaman spesifik terprediksi karena dapat dijadualkan agar tanaman telah dipanen ketika cekaman datang. Penambahan karakter tahan wereng terhadap varietas ultra genjah akan memberikan pemecahan ganda untuk hal diatas dan sekaligus meredam perkembangan wereng coklat di daerah endemis. Penelitian perkembangan populasi wereng coklat pada galur-galur ultra genjah di lapang akan memberikan gambaran ketahanan galur-galur tersebut di areal-areal yang targetkan nantinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan populasi wereng coklat pada 10 galur ultra genjah beserta 2 varietas cek yang ditata dalam rancangan acak kelompok 4 ulangan yang ditanam di Sukra, Indramayu pada musim kemarau 2014. Serangan wereng terjadi di seputar areal percobaan mulai stadia pesemaian hingga panen. Pengendalian kimia terkendali dilakukan ketika populasi wereng telah mencapai ambang ekonomi. Konfirmasi ketahanan tiap galur dilakukan dengan melakukan skrining modifikasi genotipe-genotipe tersebut di rumah kaca menggunakan populasi wereng dari lokasi percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada stadia anakan, primordia maupun berbunga, populasi wereng coklat pada varietas Inpari 13 lebih rendah dibandingkan dengan semua galur ultra genjah yang diuji. Hasil skrining modifikasi menunjukkan bahwa galur BP14574b-27-3-IM-3-2*B dan varietas Inpari 13 yang bereaksi agak tahan terhadap populasi sukra-Indramayu. Sementara itu, galur UG-1, UG-2, C2-1-2- 2, B27-6-2-1 dan BP15618-1b-11 bereaksi agak rentan, sedangkan galur/varietas B13017c-RS*1-5-4-1-1, B13031b-RS*2-2-1-13-2 dan Silugonggo bereaksi rentan. Berdasarkan hasil, umur tanaman, ketahanan terhadap wereng coklat, dan intensitas penyakit kerdil yang terjadi di daerah percobaan ini, galur BP14574b27-3-IM-3-2*B relatif lebih baik dibanding genotipe lain yang diuji
- ItemSerangan Hama Dan Penyakit Padi Pada Varietas Unggul Baru Potensi Hasil Tinggi Di Lahan Irigasi Dataran Rendah(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB PADI), 2017) Hari Iswanto, Eko; Rahmini; Hasmi, Idrus; MaolanaYusup, Asep; Sasmita, Priatna; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB PADI)Varietas unggul baru merupakan komponen teknologi utama dalam peningkatan produktivitas padi. Program perakitan varietas unggul baru selain produktivitas tinggi juga diharapkan toleran terhadap perubahan lingkungan, baik factor biotic maupun abiotik. Beberapa varietas unggul seperti Inpari30, Inpari 32,Inpari 33 dan Inpari 43 telah dilepas untuk menghadapi kendala tersebut dilapangan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui serangan hama dan penyakit pada beberapa varietas unggul baru di pertanaman dengan sistem budidaya pengelolaan tanaman terpadu (PTT). Percobaan dilaksanakan di lahan irigasi. Kabupaten Indramayu pada MT 2015/2016 menggunakan rancangan acak kelompok 5 perlakuan dan 4 ulangan. Varietas unggul yang diuji adalah varietas Inpari 43, Inpari 30, Inpari 32, HipaJatim 2 dan Inpari 33. Hasil penelitian diketahui bahwa Inpari 33 sangat baik dalam menekan perkembangan wereng coklat, jumlah populasi wereng coklat relatif lebih rendah dibanding varietas lainnya pada semua stadia. Namun, varietas ini rentan terserang hawar daun bakteri (HDB). Varietas Inpari 32 dan Inpari 43 tahan terhadap serangan penyakit hawar daun bakteri, sampai stadia pengisian pun kedua varietas tersebut tidak menunjukkan adanya gejala penyakit HDB. Hipa Jatim 2 rentan terhadap wereng coklat dan wereng punggung putih serta terhadap penyakit HDB dan Bakteri daun bergaris (BLS). Varietas Inpari 33 dianjurkan ditanam di daerah endemis wereng coklat sedangkan Inpari 32 dan Inpari 43 untuk daerah endemis penyakit hawar daun bakteri. Hipa Jatim 2 hanya dianjurkan ditanam di daerah yang relative aman dari serangan hama penyakit dan perlu monitoring lebih ketat.
- ItemUji Ketahanan Aksesi Plasma Nutfah Padi Terhadap Wereng Coklat(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB PADI), 2017) Munawar, Dede; N. Usyati; Rahmini; Hari Iswanto, Eko; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB PADI)Penelitian dilakukan di rumah kasa Balai Besar Penelitian Tanaman Padi pada MT 2013. Perbanyakan wereng coklat biotipe 3 dilakukan pada varietas IR42 (bph2) berumur 30 hst untuk mendapatkan nimfa instar 2-3 yang banyaknya disesuaikan dengan aksesi yang akan diuji. Aksesi plasmna nutfah padi yang diuji adalah dari padi Plasma Nutfah BB Padi 75 aksesi. Ditambah dengan 4 varietas differensial yaitu TN1, Rathu Heenati, Swarnalata, dan PTB33. Dari 75 aksesi Plasma Nutfah, didapatkan yang skoring 3 agak tahan (2 galur). Pada tahun 2005, serangan wereng coklat merupakan isu nasional karena terjadi serangan wereng coklat di sentra produksi padi, Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat terhadap vaietas IR64 dan beberapa varietas populer lainnya yang telah patah ketahanannya. Serangan wereng coklat di Jawa Timur tersebar hampir di seluruh wilayah, terutama Pati, Demak, Kudus, Jepara, Sragen, Klaten, Grobogan, Batang, Pemalang, dan Tegal. Jawa Barat terpusat di Indramayu dan Cirebon. IR64 sudah patah ketahanannya, sehingga diperlukan varietas padi pengganti IR64 yang tahan wereng coklat biotipe 3, yaitu varietas koleksi plasma nutfah yang skor 3 agak tahan Ramos dan Jadul (padi hitam)