Browsing by Author "Hanifah, Siti"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XII Nomor 2 Tahun 2015(Pusat Veteriner Farma, 2015) Wriningati; Hanifah, Siti; Purnamasari, Indah; Estikoma, Dyah; Qomariyah, Nurul; Cahyani, Yosie Intan; M. Moechrom; Ernawati Y.; Certoma, Andrea; Rochmah, Anieka; Srihanto, Eko Agus; Andayani, Sri Susila; Daulay, Rosmalina Sari Dewi; Pusat Veteriner Farma
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIII Nomor 1 Tahun 2016(Pusat Veteriner Farma, 2016) Intan Cahyani, Jossie; Supriyanto; Dyah K., Murtining; Triyati, Ning Umi; Hanifah, Siti; Estikoma, Dyah; Hendrawati, Ferra; Jamilah; Soekarno; Rochmah, Anieka; Daulay, Rosmalina Sari Dewi; Yulia, Ernawati; ; Pusat Veteriner Farma
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIII Nomor 2 Tahun 2016(Pusat Veteriner Farma, 2016) Wisindie, Rosmiati; Agustini, Ni Luh Putu; Sjolichah, Nur; Lingga K., Firdaus; Puspitasari, Yanita Anjar; Sugiharti, Sri; Erwan, Bambang; Nalurita, Nidya; Lestari, Dwi Kurnia; Estikoma, Dyah; Susila A., Sri; Hanifah, Siti; Kusumastuti, Murtining Dyah; Wriningati; Lestari, Noning; Pusat Veteriner Farma
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIV Nomor 2 Tahun 2018(Pusat Vetriner Farma, 2018) Yulia, Ernawati; Sugiharti, Sri; Andayani, Sri Susilo; Anieka R., SNR.; SDD, Rosmalina; Hanifah, Siti; Dyah K., Murtining; Ristiana, Dina; Nandatina S., Petri; Triyati, Ning Umi; Firdaus, Lingga; Pusat Veteriner Farma
- ItemProsedur Operasional Baku Uji Elisa Liquid Phase Blocking (LPB) untuk Deteksi Antibodi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)(Pusat Veteriner Farma, 2019) Lingga, Firdaus; Hanifah, Siti; Suganda, Agung; L, Dwi Kurnia; Pusat Veteriner FarmaPenyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit epizootika dengan daya tular tinggi (highly contagious) pada hewan berkuku genap/belah yang paling ditakuti di dunia karena menimbulkan kerugian ekonomi dan sosial yang tinggi. Penyakit ini ditandai dengan adanya pembentukan vesikel/ lepuh dan erosi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku.
- ItemProsedur Operasional Baku Uji Elisa NSP untuk Deteksi Antibodi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)(Pusat Veteriner Farma, 2019) Kusuma, Firdaus Lingga; Suganda, Agung; P, Sapto Rini Budi; Hanifah, Siti; Pusat Veteriner FarmaPenyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit epizootika dengan daya tular tinggi (highly contagious) pada hewan berkuku genap/belah yang paling ditakuti di dunia karena menimbulkan kerugian ekonomi dan sosial yang tinggi. Penyakit ini ditandai dengan adanya pembentukan vesikel/ lepuh dan erosi di mulut, lidah, gusi, nostril, puting, dan di kulit sekitar kuku.
- ItemSurveilans Penyakit Mulut dan Kuku Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Tahun 2018(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Budi, Sapto Rini; L, Dwi Kurnia; Hanifah, Siti; K, Firdaus Lingga; Daulay, Rosmalina Sari Dewi; Suganda, AgungSesuai Permentan No. 39/Permentan/OT/140/6/2012 tupoksi Pusvetma adalah melaksanakan surveilans PMK, sebagai laboratorium rujukan PMK dan melaksanakan pengendalian PMK, maka setiap tahun Pusvetma melaksanakan surveilans bekerja sama dengan Dirjen PKH, BBVET BVET, Dinas Propinsi Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi Kesehatan Hewan. Technical meeting (TM) yang dilakukan pada bulan Maret 2018 menghasilkan kesepakatan bahwa daerah beresiko adalah kabupaten atau kota yang terdapat peternakan sapi dan babi yang dicurigai terdapat praktek pemberian pakan sisa makanan dari pelabuhan/ bandara/ hotel (Swill feeding), kabupaten atau kota yang berbatasan dengan negara tidak bebas PMK, kabupaten atau kota dengan pelabuhan dan bandara internasional, kabupaten atau kota yang pernah muncul suspect PMK, daerah yang menerima pasokan ternak sapi dan babi dari berbagai wilayah. Sasaran sampling surveilans PMK 2018 adalah 53 Kabupaten/Kota, dengan masing-masing Kabupaten/kota diwakili 3 lokasi, dan masing-masing lokasi diambil 16 sampel. Total sampel yang harus diambil sebanyak 48 sampel per kabupaten /kota. Surveilans PMK tahun 2018 dilakukan dengan mengambil sampel serum sapi dan babi sebanyak 3.121 sampel dari 51 kabupaten berisiko di 33 Provinsi dan 632 sampel dari kabupaten/kota yang tidak berisiko dari 15 Provinsi (16 kabupaten). Pengujian sampel serum untuk mendeteksi antibodi PMK menggunakan metode Elisa Non Struktural Protein (NSP) produk Priocheck sesuai rekomendasi OIE. Hasil uji seluruh sampel adalah negatif. Hasil serosurveilans tahun 2018 dapat disimpulkan bahwa Indonesia masih bebas PMK. Metode serosurveilan perlu diperkuat dengan melakukan sindrom surveilans dan pelaporan negatif sebagai upaya deteksi dini PMK menjadi satu kesatuan Surveilans PMK.