Browsing by Author "Handaka, Handaka"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
- ItemEvaluasi Kinerja Mesin Pencacah Jerami Padi (Chopper) Studi Kasua di KTT Anhini Mukti, Srandakan, bantul(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2019-04) Budiman, Diana A.; Hidayat, Muhammad; Handaka, Handaka; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianKetersediaan hijauan makanan ternak (HMT) yang melimpah pada musim hujan dan sangat langka pada musim kemarau merupakan masalah utama bagi Kelompok Tani Ternak (KTT) Andhini Mukti, yang mengelola ternak sapi sebanyak 188 ekor. Alternatif penyediaan HMT adalah memanfaatkan sisa panen berupa jerami pada musim kemarau (MK) 1 pada lahan sawah milik anggota KTT Andhini Mukti seluas 26 ha. Namun untuk keperluan tersebut dibutuhkan mesin pencacah (chopper) sebagai tambahan tenaga, agar jerami padi tersebut dapat menjadi HMT yang dapat dicerna (digestible) oleh ternak. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi kinerja mesin pencacah jerami padi. Metode uji yang digunakan adalah dengan melakukan uji lapang mesin pencacah jerami padi khususnya pada MK1 sebagai HMT. Metode yang digunakan adalah analisis teknis dan finansial. Hasil uji lapang mesin pencacah jerami menggunakan engine 5,5 hp menunjukkan mesin tersebut mempunyai kapasitas kerja 400 kg/jam, efisiensi pencacahan 86,7 %, keseragaman hasil cacahan (≤ 2 cm) 88 % dan kebutuhan bahan bakar 1,42 liter/jam yang setara luasan 20,5 liter/Ha. Biaya pokok operasional mesin pencacah jerami adalah Rp 170,97/kg.
- ItemEvaluasi Sifat Mekanis Tanah untuk Mekanisasi Panen Padi Sawah (Studi Kasus di Sukabumi)(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2007-10) Handaka, Handaka; Pitoyo, Joko; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianPengukuran sifat mekanis tanah dapat digunakan untuk memprediksi parameter rancangan pengolahan tanah (tillage) seperti daya sangga tanah (soil bearing capacity) dan kemampuan bergerak (trafficability) dari suatu mesin pertanian. Pemetaan (mapping) dari sifat-sifat mekanis tanah dapat juga digunakan untuk memfasilitasi studi tentang pengaruhnya terhadap daya mesin dan ukuran ukuran mesin pengolah tanah, mesin panen, dan mesin-mesin pertanian lainnya. Tujuan dari studi ini adalah untuk melakukan pengukuran sifat mekanis tanah dengan menggunakan instrument pengukuran SR-2. Instrumen ini digunakan untuk memprediksi trafficability dari mesin pertanian yang berjalan di atas tanah, dan resistensi dari mesin yang sedang bekerja. Dengan melakukan pengukuran cone indeks dan sinkage, maka tahanan terhadap mesin yang sedang bekerja dapat diperhitungkan. Hasil pengukuran menunjukkan, bahwa sifat mekanis tanah di Sukamandi menunjukkan variabilitas cukup besar sesuai dengan kandungan lengas pada saat diukur, namun demikian sebagian besar memberikan indikasi memungkinkan untuk operasi combine harvester (cone indeks >2,5 kgf/m2). Pada penggunaan sinkage diperoleh indikasi bahwa penggunaan combine harvester tidak akan mengalami kesulitan karena masih dalam kisaran 6-10,5 kgf/cm2 .
- ItemEvaluasi Teknis dan Ekonomis Mesin Panen Padi Tipe Sisir (Stripper) Merk Candua(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2006-10) Sulistiadji, Koes; Handaka, Handaka; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianStudi kelayakan terhadap Mesin Pemanen Padi Tipe Sisir dilaksanakan di Kabupaten, Pinrang, Propinsi Sulawesi Selatan. Mesin Pemanen padi Stripper Harvester Gathered (Rancangan IRRI) telah dimodifikasi oleh Bengkel Pengrajin Lokal (Bengkel Usaha Pinrang) yang semula ”Walking Type” menjadi ”Riding Type” dengan kemampuan kapasitas & kualitas kerja yang tidak jauh berbeda namun lebih mudah dioperasikan di berbagai macam jenis lahan. Mesin dengan nama ”Chandue” telah berkembang dan popoler di Propinsi Sulawesi Selatan khususnya Kabupaten Pinrang dan sekitarnya. Dua tipe mesin penyisir padi yang diuji di lapangan adalah : (a) Chandue tipe walking dan (b) Chandue tipe riding. Prinsip Kerja Mesin Penyisir Padi (Stripper Harvester type Gathered) adalah melakukan panen padi dengan cara menyisir tegakan tanaman padi yang siap panen, mengambil butiran padi dari malainya dan meninggalkan tegakan jerami di lapangan. Dari analisa aspek ekonomi, kedua tipe akan mendatangkan keuntungan antara Rp.8,6 juta – Rp.10,4 juta dengan asumsi : (a) Luas cakupan 60 ha per musim ; (b) Pendapatan Rp.90 juta dan (c) Biaya Operasi Rp. 79,6 juta (tipe walking DP 4000) dan Rp. 81,4 juta (tipe riding DP 6000). Mesin Stripper Chandue dan mesin-mesin sejenis hasil modifikasi IRRI-Stripper SG800 merupakan salah satu alternatif pilihan Mesin Panen Padi yang kemungkinan besar dapat dikembangkan di daerah yang langka tenaga kerja di Indonesia, seperti di Luar Pulau Jawa khususnya untuk Lahan Gambut atau Lahan Pasang Surut.
- ItemInovasi Mekanisasi Pertanian untuk Sistem dan Usaha Agribisnis(BPTP Jambi, 2003) Handaka, Handaka; BPTP JambiBeberapa waktu lalu, IRRI (1999), menuliskan suatu kecenderungan pembangunan pertanian di dunia dan terutama mengulas kontribusi mekanisasi pertanian (agricultural enginering).
- ItemMembangun Mekanisasi Pertanian yang Berkelanjutan dan Bermartabat(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2005-01) Handaka, Handaka; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian
- ItemModifikasi Mesin Potong Rumput Untuk Mesin Panen Padi(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2008-10) Handaka, Handaka; Pitoyo, Joko; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianSalah satu titik kritis masalah pasca panen padi adalah mahalnya harga alsin panen yang memenuhi standar susut rendah dan terjangkau oleh konsumen, untuk itu mesin panen padi telah dimodifikasi dari sebuah mesin pemotong rumput komersial yang ada di pasar. Perubahan dilakukan pada : (1) desain pisau pemotong yang diganti dengan pisau putar, (2) keseimbangan dinamis mesin pemanen tipe mower, (3) penambahan guider dan pendorong, (4) tambahan sabuk operator. Uji kinerja pada 100 m2 dengan standar uji mesin panen menunjukkan bahwa mesin panen ini dapat mencapai kapasitas kerja 18-20 jam/ha, dengan konsumsi bahan bakar 15,0 l/ha, efisiensi 95%, dengan berat sekitar 10 kg. Semua komponen standar terdapat di pasar, sedangkan rangka pendorong dan sabuk (belt) dapat dibuat di dalam negeri. Total harga mesin berkisar antar Rp 2,5-3 juta per unit pada tahun 2007. Pada kondisi kapasitas dan harga seperti tersebut biaya operasi sekitar Rp 75.000-100.000/ha.
- ItemPengaruh Konfigurasi Mesin Penggilingan Padi Rakyat Terhadap Rendemen dan Mutu Beras Giling(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2004-04) Tjahjohutomo, Rudy; Handaka, Handaka; Harsono, Harsono; Widodo, Teguh Wikan; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianRendemen beras giling secara nasional dari tahin ke tahun menunjukkan penurunan kuantitatif dari 70 persen pada decade 70 an, 65 persen pada decade 80 an, 63.3 persen pada akhir decade 90 an dan pada tahun 2000 menjadi 62 persen dan bahkan di tingkat lapangan dapat mencapai di bawah 60 persen. Penurunan rendemen 1 persen per tahun akan menyebabkan kehilangan secara kuantitatif setara $ 117.5 juta US dengan asumsi produksi padi nasional 50 juta ton dengan harga $ 235 US/ton. Oleh karena itu diperlukan studi untuk mengidentifikasi permasalahan berkenaan dengan penurunan rendemen pada tingkat industry penggilingan padi dengan menggunakan metode kombinasi suvei, uji laboratorium dan expert judgement. Analisis deskriptif hasil survey menunjukkan bahwa komposisi komponen penggilingan padi (konfigurasi) berpengaruh terhadap rendemen dan kualitas beras giling. Oleh karena itu bila PPk yang berkonfigurasi sederhana dilengkapi dengan dryer dan cleaner diperkirakan dapat meningkatkan rendemen beras giling sebesar 2.5 persen, sedangkan bila dilengkapi lagi dengan separator, rendemen akan meningkat 4-5 persen. Rehabilitasi konfigurasi PPK akan menimbulkan konsekuensi biaya investasi, dimana penambahanm Dryer dan Paddy Cleaner (alternative pertama) akan menambah pula ongkos giling sebesar Rp. 65.39/ kg; sedangkan bila ditambah Dryer-Paddy Cleaner-Separator (alternative kedua) ongkos giling akan bertambah Rp 78.28/kg. Namun demikian penambahan tersebut dapat ditutup oleh perolehan peningkatan rendemen dan bahkan memberikan tambahan keuntungan sebesar Rp 8.66/kg (alternative pertama) dan Rp. 46.72/kg (alternative kedua)