Browsing by Author "Haloho, Lermansius"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemANALISIS ADOPSI PROGRAM PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU (PTT) PADI DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Haloho, Lermansius; Paul L, Sarman; Sipahutar, Tumpal; Silalahi, M.; Balai Pengkajian Teknologi PertanianKecukupan pangan dari beras menjadi tantangan yang sangat berat bagi Indonesia, termasuk Sumatera Utara, akibat penduduk yang terus bertambah, konversi lahan sawah, anomali iklim dan diversifikasi pangan yang belum berhasil. Tujuan survei adalah mendapatkan karakteristik petani PTT Padi, adopsi komponen PTT Padi dan analisis usahatani PTT Padi di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai). Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan metode survei dan dikombinasikan dengan FGD (Focus Group Discussion). Survei dilakukan di Serdang Bedagai di dua kecamatan sentra padi (Perbaungan dan Tebing Tinggi) pada bulan Januari sampai Desember 2014. Responden petani PTT Padi 40 orang, yaitu: petani, kelompok tani/ Gapoktan. Pengumpulan data mencakup data dan informasi (data primer dan data sekunder dari instansi terkait). Data yang dikumpulkan ditabulasi, diolah menggunakan excell dan disajikan secara deskriptif. Hasil survei menunjukkan bahwa: (1) karakteristik petani PTT Padi di Kabupaten Sergai berumur 46 tahun masih taraf usia kerja dan produktif, tingkat pendidikan: SLTA 27%, SLTP 30%, SD 39% dan pengalaman bertanam padi 22 tahun; (2) komponen PTT Padi yang diadopsi adalah varietas unggul baru (VUB), benih bersertifikat, Pengendalian Hama Tepadu (PHT), umur tanam bibit muda 14 - 21 HST, penggunaan pupuk cair dan ZPT dan penanganan panen dan pascapanen dan (3) analisis usahatani PTT Padi memberikan nilai R/C Ratio 3,6 berarti sangat layak untuk diusahakan.
- ItemFaktor-Faktor yang mempengaruhi Produksi Jagung Di Sumatera Utara(BPTP Jambi, 2003) Haloho, Lermansius; Suharyon; BPTP JambiUpaya untuk swasembada jagung di Sumatera Utara terus dilakukan, guna memenuhi kebutuhan bahan baku industri pakan ternak, perikanan, dan industri pangan. Oleh sebab itu peningkatan produksi, disertai kualitas dan kontiniutas produksi merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan. Survei dilaksanakan di Kabupaten Karo dan Simalungun bertujuan melihat faktor-faktor yang mempengaruhi produksi jagung di kedua kabupaten tersebut. Pemilihan daerah penelitian dengan purposive sampling dan sampel petani secara acak sederhana(simple random sampling).
- ItemIMPLEMENTASI PTT PADI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PADI SAWAH DI NIAS BARAT(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Paul Lumbantobing, Sarman; Haloho, Lermansius; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungPemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produksi tanaman pangan, khususnya komoditi padi kepada petani melalui pengenalan program inovatif Sekolah Lapang Pengelolaan Panaman Terpadu (PTT) Padi. Salah satu wilayah di Sumatera Utara, yaitu Kabupaten Nias Barat merupakan hasil pemekaran yang masih banyak kekurangan, termasuk bidang pertanian. Penerapan atau adopsi komponen PTT Padi masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengetahui karakteristik petani padi di Nias Barat; (2) menganalisis implementasi komponen teknologi PTT Padi di Nias Barat dan (3) menghitung pengaruh penggunaan faktor produksi terhadap produksi petani peserta SL-PTT Padi dan petani Non SL-PTT Padi. Penelitian dilakukan di Desa Hili Mayo, Kecamatan Mandrehe Utara, Kabupaten Nias Barat dengan penentuan sampel secara sengaja (purposive) sebanyak 59 petani terdiri dari 20 petani peserta SLPTT Padi dan 39 petani non SL-PTT Padi. Data yang dikumpulkan data primer melalui pengisian kuesioner dan data sekunder, selanjutnya dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petani padi di Desa Hili Mayo berusia produktif, yaitu 17-56 tahun (92%) dan tingkat pendidikan SLTP (25%) dan SLTA (25%). Penerapan komponen teknologi PTT Padi di Desa Hili Mayo dari sedang sampai tinggi (>50%), mencakup VUB, bibit bermutu dan bersertifikat, penggunaan BWD, pengendalian hama terpadu, umur tanam bibit 14-21 HST, pembuatan pupuk organik, penggunaan pupuk cair (PPC), pupuk organik dan sistim tanam jajar legowo 4:1. Sedangkan yang relatif rendah (< 50%): uji petak omisi, sistem irigasi berselang (intermitten) dan penanganan panen dan pascapanen. Namun masih ada komponen teknologi PTT Padi yang tidak digunakan sama sekali, yaitu pupuk berimbang dan penggunaan PUTS. Beberapa komponen teknologi PTT juga diterapkan oleh petani non PTT Padi dengan persentase rendah (VUB, bibit bermutu dan bersertifikat, sistim tanam jajar legowo 4:1, umur tanam bibit 14-21 HST, pembuatan pupuk organik, sistem irigasi berselang (intermitten) dan penggunaan pupuk cair (PPC) dan pupuk organik. Hasil analisis faktor yang mempengaruhi produksi padi sawah di Desa Hili Mayo adalah luas lahan, jumlah benih, pupuk urea, SP-36, KCl, pestisida dan pola pengusahaan lahan tidak nyata dalam mempengaruhi produksi padi di Nias Barat.
- ItemPemanfaatan Eceng Gondok Di Perairan Danau Toba Untuk Pakan Ternak Babi(BPTP Sumatera Utara, 2005) Haloho, Lermansius; Manihuruk, Kiston; BPTP Sumatera UtaraSampai saat ini perencanaan dan pengelolaan perairan Danau Toba khususnya untuk kegiatan budidaya perikanan belum memadai, hal ini terlihat dari belum dipatuhinya kebijakan zonasi budidaya perikanan sehingga pengembangan kegiatan budidaya perikanan belum mempertimbangkan daya dukung badan air terhadap masukan bahan-bahan organik dari kegiatan tersebut. Hal ini sangat berbahaya baik bagi kelanjutan usaha perikanan maupun terhadap kelestarian perairan danau itu sendiri yang berdampak negatif terhadap kegiatan-kegiatan lain seperti pariwisata. Dampak negatif terburuk adalah terjadinya eutrofikasi pada perairan danau yang menyebabkan menurunnya daya dukung air terhadap masukan bahan organik, disamping itu penumpukan bahan organik di dasar perairan menyebabkan pendangkalan dan meningkatnya populasi gukma, utamanya eceng gondok. Meningkatnya populasi eceng gondok dengan pertumbuhan yang cepat menimbukan berbagai masalah. Berbagai sektor pembangunan sesuai dengan misinya merencanakan, melaksanakan pemanfaatan dan pengelolaan perairan danau baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang dengan upaya sebesar mungkin bagi pencapaian tujuan pembangunan menurut sektornya masing-masing. Sementara itu, sumberdaya alam perairan danau walaupun dapat diperbaharui (renewable) namun terbatas, dengan kata lain sumberdaya perairan danau dapat punah apabila tidak dikelola secara bijaksana. maka untuk mengontrol populasi eceng gondok perlu diambil beberapa alternatif tanpa merusak ekosistem Danau Toba, malahan diharapkan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Salah satu diantaranya adalah penggunaan Eceng Gondok sebagai pakan ternak.
- ItemPrima Tani Lahan Kering Dataran Tinggi Iklim Basah, Desa Silando, Kabupaten Tapanuli Utara(BPTP Sumatera Utara, 2006) Hamid, Azwar; Harahap, Darwin; Haloho, Lermansius; BPTP Sumatera UtaraBadan Litbang Pertanian melalui BPTP Sumatera Utara di daerah melaksanakan Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian (Prima Tani), suatu model atau konsep baru diseminasi teknologi yang dipandang dapat mempercepat penyampaian informasi dan penyebaran inovasi teknologi pertanian, serta umpan balik bagi penajaman penelitian dan pengembangan selanjutnya. Prima Tani diharapkan dapat berfungsi sebagai jembatan penghubung langsung antara Badan Litbang Pertanian sebagai penghasil inovasi dengan lembaga penyampaian (delivery system) maupun pelaku agribisnis (receiving system) pengguna inovasi. Di Sumatera Utara, Prima Tani dilaksanakan pada dua lokasi yaitu pada Ekosistem Lahan Sawah Irigasi di Desa Siparepare dan Ekosistem Lahan Kering Dataran Tinggi Iklim Basah di Desa Silando. Prima Tani Lahan Kering Dataran Tinggi Iklim Basah di Desa Silando Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan sektor pertanian melalui pengembangan agribisnis industrial pedesaan, serta mampu meningkatkan pendapatan masyarakat secara nyata.