Browsing by Author "Hadiatmi ...[at al]"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemEksplorasi Plasma Nutfah Tanaman Pangan(Balai Penelitian BioteknologI dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2002-11) Hadiatmi ...[at al]; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianLahan pertanian di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta (DI Yogyakarta), dan Jawa Timur sebagian besar dilengkapi sarana irigasi sehingga hampir semua lahan ditanami dengan varietas unggul, akibatnya varietas lokal padi dan palawija menjadi tersingkir. Untuk menyelamatkan varietas lokal yang tersisa dilakukan eksplorasi, yaitu mencari dan mengumpulkan varietas lokal yang ada di berbagai lokasi untuk dilestarikan secara ex situ. Eksplorasi plasma nutfah tanaman pangan telah dilakukan selama 14 hari pada Agustus 2001 di tiga wilayah, yaitu DI Yogyakarta, Propinsi Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dari Jawa Tengah dan DI Yogyakarta dikoleksi 16 varietas padi lokal, 73 ubi-ubian, 10 varietas lokal kacang-kacangan, dan 1 varietas jagung lokal. Dari Propinsi Jawa Timur dikoleksi 18 varietas padi lokal, 4 varietas ubi-ubian, dan 7 varietas kacang-kacangan. Sebanyak 130 aksesi, terdiri dari 34 aksesi padi, 1 aksesi jagung, 17 aksesi kacang-kacangan, dan 78 aksesi ubi-ubian.
- ItemEvaluasi Heterosis Tanaman Jagung(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2002-11) Hadiatmi ...[at al]; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianInformasi mengenai nilai heterosis dan pengaruh daya gabung dari generasi F1 sangat diperlukan untuk menentukan tetua yang baik dalam perakitan hibrida unggul. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui nilai heterosis, daya gabung serta gen yang mempengaruhi beberapa sifat pada persilangan diallel. Lima belas rekombinan F1 telah diperoleh dari persilangan diallel antarenam galur inbrida (tetua) yang berasal dari Balitjas Maros dan Balitbio Bogor, pada musim kemarau 2001 di Inlitbio Cikeumeuh Bogor. Pada musim hujan 2001 dilakukan pengujian terhadap 15 rekombinan F1 bersama dengan enam inbrida tetua dan dua varietas baku (Bisma dan C-7) di Inlitbio Citayam Bogor. Percobaan meng-gunakan rancangan acak kelompok dengan 3 ulangan. Nilai heterosis hasil dari hibrida yang diuji lebih tinggi daripada rata-rata kedua tetuanya (62,4-223,8%). Hibrida J1-19-1-3-1-f/Arc1-178-1-4-1-3-1-1-1- x b memberikan heterosis hasil dan hasil biji kering tertinggi, yaitu 223,8% dan 9,13 t.ha-1. Semua hibrida yang diuji mempunyai umur berbunga betina lebih awal daripada tetuanya dengan nilai heterosis negatif. Tetua J1-46-2-9-f, merupakan penggabung umum yang terbaik untuk hasil dan panjang tongkol, tetua SW2-30-2-1-1-#-2-1-2-# untuk umur 50% berbunga betina dan tinggi tongkol, tetua J1-19-1-3-1-f untuk tinggi tanaman, dan tetua Arc1-178-1-4-1-3-1-1-1- x b untuk diameter tongkol dan jumlah baris biji. Lima kombinasi persilangan mempunyai daya gabung khusus yang baik untuk hasil.
- ItemEvaluasi Ketahanan Plasma Nutfah Padi terhadap Penyakit Hawar Daun Bakteri dan Blas, dan Plasma Nutfah Jagung terhadap Penyakit Bulai(BB Biogen, 2005) Hadiatmi ...[at al]; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianTujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi ketahanan dari plasma nutfah padi terhadap penyakit HDB dan blas, dan plasma nutfah jagung terhadap penyakit bulai. Perlakuan terdiri dari 150 aksesi padi untuk pengujian HDB, 250 aksesi padi untuk pengujian penyakit blas, dan 100 aksesi jagung untuk penyakit bulai. Percobaan menggunakan rancangan acak kelompok dengan 2-3 ulangan. Percobaan dilaksanakan pada MH 2004 di Inlitbio Muara (uji penyakit HDB), di Sukabumi (uji penyakit blas) dan Inlitbio Cikeumeuh (uji penyakit bulai). Dari hasil penelitian diperoleh 11 aksesi plasma nutfah padi yang tahan terhadap penyakit HDB kelompok IV, 5 aksesi tahan terhadap penyakit HDB IV dan VIII, yaitu Sate Liko (R. 10077), Pulu Bolong (R. 10221), Pulut Tomene (R. 10578), Daya Itoh Rice (R. 12074), dan Horeg (R. 15016). Diperoleh 6 aksesi padi terhadap penyakit blas daun dan satu aksesi yang tahan terhadap penyakit blas leher, yaitu IR2031-522-6-9 (R. 19167). Sebanyak 30 aksesi jagung sangat tahan terhadap penyakit bulai (intensitas serangan 0-5,0%) dan 17 aksesi bereaksi tahan (intensitas serangan 6-10%).
- ItemRejuvenasi, Karakterisasi Morfologi, dan Mutu Gizi Plasma Nutfah Tanaman Pangan(Balai Penelitian Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian, 2003-12) Hadiatmi ...[at al]; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianUntuk melestarikan sejumlah koleksi plasma nutfah tanaman pangan, maka pada tahun anggaran 2002 telah dilaksanakan konservasi, yaitu dengan cara memperbaharui benih (rejuvenasi), penyimpanan benih di ruang dingin, koleksi di lapang (ubi-ubian), maupun secara kultur in vitro untuk ubi jalar, ubi kayu, dan talas. Selain itu, juga dilakukan karakterisasi terhadap sifat-sifat morfologi, agronomi, dan mutu gizi yang bertujuan agar potensi yang dimiliki dapat diinfor-masikan dan kemudian dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh pengguna. Telah direjuvenasi sejumlah koleksi plasma nutfah tanaman pangan meliputi 1513 koleksi serealia, 1640 koleksi kacang-kacangan, dan 2562 koleksi ubi-ubian. Penelitian dilaksanakan di Inlitbio Cikeumeuh, Muara, Citayam, Pacet, Pusaka-negara, dan Kuningan. Sifat-sifat morfologi dari plasma nutfah tanaman pangan yang dikarakterisasi memperlihatkan keragaman yang cukup besar baik pada sifat kualitatif maupun kuantitatif. Dari hasil karakterisasi sifat morfologi plasma nutfah serelia diperoleh 24 varietas padi yang memiliki malai panjang (>30 cm) dan bobot biji berat (>30 g, 17 aksesi jagung dengan bobot 300 biji >80 g, 2 ak-sesi terigu dengan hasil biji per petak >2,5 kg; 6 aksesi sorgum memiliki bobot biji per malai >80 g dan jumlah biji per malai >2000 biji. Plasma nutfah kacang-kacangan diperoleh sembilan aksesi kedelai mempunyai biji besar dengan bobot 100 biji 10,5 g, 33 aksesi kacang tanah yang berpolong >20 polong per tanaman, 13 aksesi kacang hijau mempunyai bobot biji per tanaman yang tinggi (12,7-22,3 g) dan bobot 1000 biji tinggi (57,7-67,3 g). Hasil karakterisasi plasma nutfah ubi-ubian menunjukkan tujuh aksesi ubi kayu mempunyai hasil umbi per pohon >3,0 kg; 5 kultivar ubi jalar tahan terhadap lanas, 3 aksesi garut dengan hasil 1,0-1,2 kg per rumpun, 4 aksesi ganyong dengan hasil umbi 2,5-2,84 kg/ tanaman; dan 5 aksesi gembili mempunyai hasil umbi 1,2-2,25 kg dan 4 aksesi ubi kelapa memberi hasil 4,7-13,0 kg/tanaman. Dari karakterisasi sifat mutu gizi diperoleh tujuh aksesi padi ketan dengan kadar amilosa <10% dan 18 aksesi padi bukan ketan mempunyai kadar amilosa 10-23%; 5 aksesi jagung ketan de-ngan kadar amilosa <20%. Pada plasma nutfah kedelai terdapat tujuh aksesi kedelai mengandung protein tinggi (+39%); 5 aksesi kacang tanah mempunyai kadar protein 27,3-28,0% dan dua aksesi dengan kadar lemak 35-38%. Dari analisis kadar pati pada ubi jalar dan ubi kelapa masing-masing diperoleh tujuh aksesi ubi jalar dan dua aksesi ubi kelapa yang mempunyai kadar pati >50%; juga diperoleh 12 aksesi ubi kayu yang mengandung kadar HCN rendah (<22 ppm) dan 14 aksesi sorgum mengandung kadar tanin rendah (<0,25%).