Browsing by Author "Guntoro, T"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Genetik Gen Fusion Isolat Newcastle Disease Virus yang Berasal dari Berbagai Wilayah Indonesia(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Srihanto, E.A; Angeliya, L; Guntoro, T; Dharmawan, R; Dibia, N; Juwita, R.PNewcastle disease adalah salah satu penyakit unggas terpenting di dunia perunggasan. Penyakit ini disebabkan oleh avian paramyxovirus type 1 (APMV-1). Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis genetik Newcastle diseases virus (NDV) yang berasal dari beberapa isolat di Indonesia. Data yang dihasilkan dapat sebagai acuan gambaran situasi virus ND di Indonesia saat ini. Isolat sampel berasal dari berbagai host yaitu ayam buras, ayam layer, ayam broiler dan dari lingkungan pasar tradisional. Sebanyak 9 sampel isolat yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dilakukan sekuensing pada gen fusion. Assembly sekuens digunakan perangkat lunak Unipro UGENE versi 1.30.0. Analisis data sekuens digunakan perangkat lunak MEGA 6.06 meliputi multiple alignment, deductive amino acids prediction dan phylogenic tree analysis. Analisis patogenesitas didapatkan 8 isolat tergolong ke dalam velogenic ND dengan susunan asam amino penyusun cleavage site 112R-R-Q-K-R-F117. Satu sampel isolat NDV teridentifi kasi sebagai lentogenic ND yang disusun oleh asam amino 112G-K-Q-G-R-L117. Deduced amino acids sequences pada gen fusion didapatkan 5 titik asparagine-linked glycosylation sites dan 12 cysteine residues pada isolate NDV penelitian. Titik epitop utama ditemukan relatif conserve kecuali pada beberapa isolate terjadi perubahan asam amino di K78R dan D170N. Analisis phylogenetic tree menunjukkan 8 sampel tergolong pada genotip VII (subgenotip VIIf, VIIg dan VIIh) dan 1 isolat tergolong pada genotip I.
- ItemAnalisis Genetik Gen Gag Virus Jembrana Asal Wilayah Balai Veteriner Lampung(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Srihanto, E.A.; Angeliya, L.; Siswanto, J.; Daulay, RSD; Guntoro, T; SuryantanaPenyakit Jembrana pernah terjadi di wilayah Lampung dari tahun 1976-1986. Pada tahun 2017 wabah penyakit Jembrana terjadi lagi di wilayah kerja Balai Veteriner Lampung. Di Propinsi Bengkulu dikonfi rmasi 7 kabupaten/kota dari 10 kabupaten/kota terdeteksi positip virus Jembrana. Di Propinsi Sumatera Selatan dikonfi rmasi 9 kabupaten/kota dari 15 kabupaten/kota terdeteksi positip virus Jembrana. Kematian sapi bali sampai saat ini masih sering dilaporkan dan ditemukan. Perkembangan virus Jembrana sejak ditemukan pada tahun 1984 telah mengalami perubahan. Kajian ini bertujuan untuk melihat dinamika virus Jembrana di wilayah kerja Balai Veteriner Lampung. Materi yang digunakan berupa data sekuens virus Jembrana koleksi Balai Veteriner Lampung. Metoda analisis dilakukan dengan melihat jarak genetik, homologi dan hubungan kekerabatan virus Jembrana. Analisis dilakukan menggunakan perangkat lunak MEGA 6.06 yang meliputi prediksi asam amino, homologi, jarak genetik dan pohon kekerabatan. Hasil analisis menunjukkan bahwa virus Jembrana yang beredar di wilayah kerja Balai Veteriner memiliki homologi berkisar 92-92,8% dengan virus Tabanan/87. Jarak genetik dengan virus Tabanan/87 berkisar antara 7,2-8 %. Gambaran pohon kekerabatan menunjukkan terdapat 2 claster virus Jembrana yang beredar di wilayah kerja Balai Veteriner Lampung.
- ItemAnalisis Semi Kuantitatif Peluang Pemasukan Rabies ke Pulau Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung(Direktorat Kesehatan Hewan, 2020) Guntoro, T; Hakim; Safryl, F; Direktorat Kesehatan HewanSejak 2013 Kepulauan Bangka Belitung telah dinyatakan bebas Rabies oleh Menteri Pertanian. Provinsi ini adalah salah satu provinsi kepulauan yang dijadikan sebagai objek wisata. Dan provinsi ini berbatasan dengan Pulau Sumatera daratan yang merupakan daerah endemik rabies. Tujuan dalam penulisan ini adalah menilai risiko masuknya rabies ke provinsi ini. Metode yang digunakan dengan FGD (Fokus Group Diskusi) untuk mendapatkan angka probabilitas atau kemungkinan di masing masing jalur peluang pemasukan. Penilaian yang telah dilakukan bersama narasumber menyatakan bahwa Rabies memiliki peluang masuk 27 x 10-2 (27 dalam 100) dapat digolongkan atau dikategorikan rendah. Penguatan penjagaan oleh Karantina dan petugas check point serta penguatan surveilans dan juga memastikan titer antibodi terhadap penyakit rabies yang protektif menjadi sangat penting dalam mempertahankan status bebas rabies Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.