Browsing by Author "Gultom, Reni Yuliana"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemRekayasa dan Evaluasi Kinerja Alat Pemetik Buah Mangga(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2006-10) Suparlan, Suparlan; Gultom, Reni Yuliana; Widodo, Puji; Supriyanto, Supriyanto; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianPemanenan mangga umumnya masih dilakukan secara tradisional dengan menggunakan alat pemetik tanpa dilengkapi dengan pisau pemotong sehingga tangkai buah mangga terpotong dekat pangkal buah. Hal tersebut menyebabkan getah keluar dan menempel dipermukaan kulit buah sehingga mengakibatkan penampilan buah kurang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk merekayasa dan mengevaluasi kinerja alat pemetik buah mangga. Alat pemetik buah mangga dirancang untuk memanen buah mangga dengan memotong tangkai buah sepanjang minimal 10 mm dari pangkal buah. Panjang batang pemetik berkisar antara 2 - 6 meter. Alat pemetik ini dilengkapi dengan pisau pemotong (cutter) yang kedudukannya dapat diatur tinggi rendahnya dan keranjang buah untuk menampung buah yang terpetik. Kapasitas alat pemetik adalah 350 - 480 butir/jam untuk varietas mangga Arumanis dan 320 - 375 butir/jam untuk varietas mangga Indramayu. Panjang tangkai buah hasil pemetikan rata-rata di atas 20 mm. Tingkat kerusakan buah karena tidak bertangkai dan bergetah adalah 4,7 - 6,4%. Biaya pokok pengoperasian alat pemetik mangga adalah Rp 4472/jam atau Rp 37/kg mangga. Pengoperasian alat pemetik menghasilkan B/C ratio sebesar 1,29.
- ItemRekayasa dan Pengujian Mesin Perajang Rimpang Tipe Horisontal(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2007-10) Paramawati, Raffi; Mardison, Mardison; Triwahyudi, Sigit; Gultom, Reni Yuliana; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianMasih banyak kendala yang dihadapi pengrajin/pengolah dalam memproduksi simplisia rimpang-rimpangan guna memenuhi permintaan pasar. Petani menghasilkan simplisia dengan cara mencuci, merajang dan mengeringkan rimpang, semuanya dilakukan secara manual-tradisional. Tidak adanya mesin perajang mempengaruhi produktivitas pengolahan, yang kemudian juga mempengaruhi mutu dan harga produk. Tujuan dari penelitian ini adalah merekayasa mesin perajang yang sesuai dengan kebutuhan petani atau pengrajin. Metode yang digunakan terdiri dari beberapa tahap, yaitu analisis teknis, pembuatan disain, pabrikasi dan pengujian teknis. Pengujian fungsional yang dilakukan dengan menggunakan sampel jahe, temu putih dan lengkuas, menunjukkan bahwa mesin perajang telah dapat berfungsi dengan baik. Uji teknis menunjukkan bahwa simplisia kering yang dihasilkan memenuhi parameter mutu sesuai standar SNI, antara lain kadar minyak atsiri dan kadar abu. Kapasitas dari mesin ini adalah 133-137 kg input/jam atau 125-135 kg output/jam, tergantung jenis dan varietas rimpang. Kapasitas ini sangat besar bila dibandingkan dengan kapasitas pengolahan secara manual dengan menggunakan pisau (4 kg/jam) atau menggunakan alat perajang manual (5,53-7,19 kg input/jam).
- ItemRekayasa Mesin Penepung Tipe Double Jacket untuk Komoditas Biofarmaka(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2008-10) Paramawati, Raffi; Triwahyudi, Sigit; Mardison, Mardison; Gultom, Reni Yuliana; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianTeknologi pengolahan biofarmaka, terutama mesin-mesin pengolahan merupakan salah satu kendala dalam mengembangkan pengolahan biofarmaka. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan mesin penepung biofarmaka, yang dapat mempertahankan komponen aktif dalam rimpang maupun dedaunan yang termasuk dalam kelompok biofarmaka. Metode yang digunakan adalah analisis teknis, perancangan desain, pabrikasi dan pengujian. Perekayasaan ini telah menghasilkan mesin penepung tipe double jacket untuk menghancurkan dan menepung simplisia rajangan kering. Komponen utama adalah ruang penepung yang terdiri dari piringan berputar yang di dalamnya terdapat pin-pin, yang akan membuat gesekan dengan pin-pin lain yang terdapat dalam piringan diam, gesekan memberikan efek menghancurkan dan menepungkan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa komponen pelapis double jacket mampu menahan kenaikan suhu di dalam ruang penepung dan mampu mempertahankan kadar air tepung setara dengan kadar air simplisia asalnya. Tepung yang dihasilkan mencatat keseragaman ukuran partikel yang tinggi dan mempunyai kandungan minyak atsiri dan oleoresin yang lebih tinggi dibandingkan tepung komersial yang dibeli di pasar.
- ItemRekayasa Prototipe Mesin Evaporator Vakum(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2009-10) Paramawati, Raffi; Mardison, Mardison; Gultom, Reni Yuliana; Mulyantoro, FX Lilik Tri; Triwahyudi, Sigit; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianRekayasa Prototipe Mesin Evaporator Vakum. Pembuatan tepung kristal dari rimpang telah banyak dilakukan industri rumahan, dengan menggunakan peralatan sederhana dan secara manual. Keluhan yang sering dikemukakan pengolah tepung kristal adalah kejerihan kerja akibat pengadukan yang terlalu lama (5-8 jam), warna produk yang cenderung terlalu coklat dan tidak seragam serta kadar air yang masih relatif tinggi (>10%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merekayasa mesin evaporator vakum, yang diharapkan dapat menghasilkan tepung kristal dengan kualitas yang lebih baik. Metode yang digunakan adalah analisis teknis, perancangan desain, pabrikasi dan pengujian. Perekayasaan ini telah menghasilkan prototipe mesin evaporator vakum yang telah dapat digunakan untuk membuat tepung kristal dari ekstrak rimpang jahe segar, dengan lama operasional 3-5 jam menghasilkan tepung kristal dengan kadar air 2.67% dan rendemen rata-rata 59,20%. Warna tepung kristal jahe adalah kuning cerah pada kisaran nilai 0Hue 1020 dan derajat putih 56. Tepung kristal yang dihasilkan mempunyai aroma jahe yang sangat kuat khas seperti rimpang segarnya, dan mempunyai rasa pedas yang sama dengan jahe mentah varietas Merah.
- ItemRekayasa Teknologi Mesin Pengepres Pakan Blok(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2007-04) Unadi, Astu; Gultom, Reni Yuliana; Sukasih, Ermi; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianUpaya penyediaan kebutuhan pakan ternak khususnya ruminansia terus diupayakan seiring dengan meningkatnya populasi ternak di Indonesia. Namun untuk memenuhi kebutuhan pakan bernutrisi masih dijumpai banyak kendala mulai dari bahan baku pakan, bentuk maupun sistem agribisnisnya. Pada musim penghujan atau panen, bahan hijauan pakan yang merupakan limbah pertanian seperti jerami melimpah. Bahkan limbah jerami diperkirakan berjumlah 65,5 juta ton per tahun di Indonesia. Untuk dijadikan sebagai bahan pakan, kandungan nutrisi jerami tergolong rendah, akan tetapi jika diolah dan dicampur dengan bahan pakan lainnya dapat menjadi pakan bernutrisi tinggi. Tujuan kegiatan ini adalah merekayasa mesin pengepres jerami untuk membuat pakan komplit ternak ruminansia. Bahan pakan diproses dengan pengepresan sehingga pakan dapat dibuat dalam bentuk blok yang padat dan sederhana. Komponen penyusun pakan ini terdiri dari jerami/rumput tanpa atau dengan fermentasi, konsentrat, dan bahan perekat berupa tepung tapioka atau molase. Mesin ini mencukupi untuk kebutuhan pakan ternak skala kelompok dengan populasi ruminansia + 250 ekor. Mesin ini telah direkayasa dan diuji di Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian pada tahun 2002 dengan kapasitas 200 kg/jam. Mesin pengepres pakan komplit ini dapat mencetak pakan berbentuk blok dengan dimensi panjang 300 mm, lebar 200 mm, dan tinggi 100 mm dengan bobot 4 kg/blok.