Browsing by Author "G. Kustiono"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemKERAGAAN DAN ANALISIS PENGKAJIAN SISTEM USAHATANI BERBASIS PADI (SUTPA) DI KECAMATAN PANDAAN, KABUPATEN PASURUAN PADA MK II 1997(BPTP Karangploso, 2000) G. Kustiono; SumardiPengkajian SUTPA di Kabupaten Pasuruan pada tahun 1997 dilakukan di Kecamatan Pandaan pada hamparan 500 ha, dengan melibatkan 679 keluarga tanai dari 18 kelompok tani dengan tujuan untuk meningkatkan produktivitas padi dan pendapatan petani. Teknologi yang diterapkan tanam Jajar Legowo, Tabela, Tapin, pemupukan 187-200 kg Urea tablet, 300 kg Urea pril, 100 kg SP-36 dan 75 kg KCl/ha dan varietas Maros. Hasil menunjukkan bahwa teknik Tabela lebih baik dilakukan pada petakan luas, pengairan dapat diatur dan tidak pada musim hujan. Namun demikian alat Tabela perlu modifikasi karena keluarnya benih tidak merata dan terlalu berat. Tanam Jajar Legowo mudah diadopsi petani karena sudah terbiasa menanam teratur. Intensitas serangan hama dan penyakit sangat ringan dan tidak berarti. Produksi varietas Maros pada Tabela mencapai rata-rata 8,8 t/ha, meningkat 5% dibanding Tapin plus, terutama karena peningkatan populasi. Secara berturut-turut hasil yang diperoleh varietas Maros adalah Tabela (8,8 t/ha), Jajar Legowo (8,73 t/ha), Tapin plus (8,35 t/ha) dan cara petani dengan varietas IR 64 (7,64 t/ha). Dengan demikian SUTPA di Pandaan dapat meningkatkan produktivitas padi.
- ItemKERAGAAN DAN ANALISIS SISTEM USAHATANI BERBASIS PADI (SUTPA) PADA MT 1996-1997 DI KECAMATAN PUNGGING-KABUPATEN MOJOKERTO(BPTP Karangploso, 2000) G. Effendy; G. KustionoPengkajian rakitan teknologi SUTPA (Sistem Usahatani Berbasis Padi) di Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto pada musim tanam (MT) 1996-1997 dilaksanakan seluas 500 ha. Pada MT-I (Musim Hujan 1996/1997) seluas 25 ha dikaji teknik tanam benih langsung (TABELA) sedang seluas 5 ha dikaji teknik Jajar Legowo. Rakitan budidaya padi terdiri dari varietas baru Maros, dosis pupuk berdasar analisis tanah dan penerapan PHT. Pada MT-II (MK-I 1997) tanam benih langsung seluas 18,5 ha, Jajar Legowo seluas 1,5 ha dan seluruh lahan pengkajian menggunakan varietas IR-64. Pada MT-I teknik TABELA varietas Maros menghasilkan gabah kering panen (GKP) 16% lebih tinggi daripada tanam pindah cara petani, sedang teknik Legowo menghasilkan 6% lebih tinggi dibanding TAPIN cara petani yang menggunakan varietas IR-64. TAPIN didalam areal pengkajian SUTPA dengan varietas Maros menghasilkan gabah lebih banyak dibandingkan TAPIN cara petani. Keuntungan ekonomis usahatani padi sawah meningkat 6 hingga 29% dari penerapan rakitan teknologi SUTPA. Output input ratio teknologi SUTPA (TABELA) lebih dari 2,0 yang berarti teknologi tersebut secara ekonomis layak diterapkan. Pada MT-II cara TABELA memperlihatkan angka nisbah keuntungan/ongkos mencapai 2,09 sedang TAPIN cara petani 1,73 atau sama dengan B/C ratio 3,83 (TABELA) dan TAPIN Petani 1,0 yang berarti rakitan teknologi TABELA dapat diteruskan. Hasil panenan kacang hijau pada MT-III, galur kacang hijau VC 2750 dapat mencapai 1,6 t/ha biji kering, yang berarti dapat memberikan tambahan keuntungan 16% dibanding hasil kacang hijau yang selama ini ditanam petani.