Browsing by Author "Fitrahtunnisa"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemKAJIAN KORELASI FAKTOR ABIOTIK TERHADAP DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN SIRIH DARI BERBAGAI DAERAH DI NTB PADA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Fitrahtunnisa; Endriani; Balai Pengkajian Teknologi PertanianSalah satu penyakit penting pada tanaman panili adalah penyakit busuk batang yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp vanillae. Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih dari daerah yang berbeda menunjukkan aktifitas fungisida yang berbeda pula terhadap Fusarium oxysporum f.sp vanillae. Daun sirih yang digunakan adalah daun sirih yang diambil dari empat (4) daerah di NTB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi faktor abiotik terhadap daya hambat ekstrak daun sirih (EDS) dari berbagai daerah di NTB pada F. oxysporum f.sp vanillae. Konsentrasi EDS yang diujikan adalah 0.05, 0.1, 0.15, 0.2, 0.25 dan 0.3, masing-masing dengan tiga kali ulangan. Pengujian dilakukan pada media PDA. Pengamatan dilakukan pada hari ke-enam inkubasi. Faktor abiotik yang diukur dan dilihat hubungannya dengan daya hambat adalah suhu, curah hujan, pH tanah, dan kandungan hara tanah (C organik, N, P dan K) tempat tumbuh dari sirih yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan N dan pH tanah memiliki pengaruh signifikan terhadap daya hambat EDS pada F. oxysporum f.sp vanillae. EDS dari daerah Tambora dan Lombok memberikan daya hambat penuh (100%) terhadap pertumbuhan jamur F. oxysporum f.sp. vanillae pada konsentrasi 0,2%, sedangkan EDS dari daerah Bima dan Sumbawa memiliki daya hambat 100% masing-masing pada konsentrasi 0,25% dan 0,3%. Faktor abiotik yang dominan berpengaruh pada daya hambat EDS terhadap F. oxysporum f.sp vanillae adalah Nitrogen dan pH dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,662, bersifat searah dan signifikan.
- ItemKAJIAN KORELASI FAKTOR ABIOTIK TERHADAP DAYA HAMBAT EKSTRAK DAUN SIRIH DARI BERBAGAI DAERAH DI NTB PADA (Fusarium oxysporum f.sp vanillae)(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Fitrahtunnisa; Endriani; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungSalah satu penyakit penting pada tanaman panili adalah penyakit busuk batang yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp vanillae. Penelitian pendahuluan menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih dari daerah yang berbeda menunjukkan aktifitas fungisida yang berbeda pula terhadap Fusarium oxysporum f.sp vanillae. Daun sirih yang digunakan adalah daun sirih yang diambil dari empat (4) daerah di NTB. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui korelasi faktor abiotik terhadap daya hambat ekstrak daun sirih (EDS) dari berbagai daerah di NTB pada F. oxysporum f.sp vanillae. Konsentrasi EDS yang diujikan adalah 0.05, 0.1, 0.15, 0.2, 0.25 dan 0.3, masing-masing dengan tiga kali ulangan. Pengujian dilakukan pada media PDA. Pengamatan dilakukan pada hari ke-enam inkubasi. Faktor abiotik yang diukur dan dilihat hubungannya dengan daya hambat adalah suhu, curah hujan, pH tanah, dan kandungan hara tanah (C organik, N, P dan K) tempat tumbuh dari sirih yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan N dan pH tanah memiliki pengaruh signifikan terhadap daya hambat EDS pada F. oxysporum f.sp vanillae. EDS dari daerah Tambora dan Lombok memberikan daya hambat penuh (100%) terhadap pertumbuhan jamur F. oxysporum f.sp. vanillae pada konsentrasi 0,2%, sedangkan EDS dari daerah Bima dan Sumbawa memiliki daya hambat 100% masing-masing pada konsentrasi 0,25% dan 0,3%. Faktor abiotik yang dominan berpengaruh pada daya hambat EDS terhadap F. oxysporum f.sp vanillae adalah Nitrogen dan pH dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,662, bersifat searah dan signifikan.
- ItemKarakterisasi Sifat Vegetatif Padi Lokal Ntb Sebagai Sumber Plasma Nutfah Perakitan Varietas Unggul(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Fitrahtunnisa; Widiastuti, Eka; Caturatmi, Asti; ; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuNTB memiliki koleksi plasma nutfah padi lokal cukup beragam yang merupakan potensi bagi pengembangan sumber perakitan varietas unggul padi. Penelitian dilakukan untuk mengetahui karakter agronomi dan morfologi bagian fegetatif tanaman dan hubungan kekerabatan kultivar padi lokal yang terdapat di pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penelitian dilaksanakan di screen hause BPTP NTB, Narmada Lombok Barat dari bulan November 2013 – Maret 2014. Penelitian dilakukan dengan koleksi dan karakterisasi 6 kultivar padi lokal, Analisis pengelompokan (clustering) terhadap data karakteristik morfologis plasma nutfah padi local dilakukan dengan analisis kluster (gerombol) dengan metode aglomeratif. Varietas padi lokal yang digunakan adalah Pare Kumah, Reket Lobak, Reket Kosong, Reket Bontok, Reket Lomak dan Pare Lobak. Pengamatan dilakukan pada bagian vegetatif tanaman (batang dan daun) meliputi sifat agronomi dan morfologi tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua padi lokal tersebut memiliki umur panen yang cukup panjang (± 5 bulan) dengan tinggi tanaman berkisar 135 cm – 145 cm namun tahan roboh dan tingkat kerontokan bulir yang bervariasi. Jumlah anakan terbanyak dimiliki oleh Reket Lobak (24,17) dan jumlah anakan paling sedikit dimiliki oleh Pare Kumah (12). Hasil dendogram menunjukkan bahwa padi lokal Reket Bontok memiliki tingkat kekerabatan yang paling dekat dengan Pare Lobak dengan jarak kemiripan 60,81%.