Browsing by Author "Ferra, Hendrawati"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemPengaruh Perendam an Cotton Swab Komersial dalam Viral Transport Media (VTM) terhadap Kualitas Identifikasi Avian Influenza(Balai Besar Veteriner Maros, 2014) Ferra, Hendrawati; Ratna; Faizal, Zakariya; Suanti; Firdaus, Taman; Perpustakaan Balai Besar Veteriner MarosPenyakit Avian lnfluenza (AI) telah menyebar luas di bagran timur Indonesia. Salah satu tugas dan fungsi Balai Besar Veteriner Maros (BBV Maros) adalah mendiagnosa spesimen pengujian penyakit hewan terutama yang terjadi di bagian timur Indonesia. Hasil ketepatan diagnosa dipengaruhi oleh kualitas, cara pengambilan, penanganan dan pengiriman spesimen secara benar. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas spesimen dengan dua perlakuan cotton swab dan lama pengamatan yang berbeda yang diharapkan dapat berguna dalam pengambilan, penanganan dan pengiriman spesimen AI di lapangan. Materi yang digunakan benrpa isolat Virus Avian influenaza (VAI), Viral Transport Media (VTM) cotton swab komersial dengan metode penelitian rancangan acak kelompok (RAK) dengan metode petak terbagi (sptit plot design) yaitu perlakuan pertama cotton swab komersial pada VTM komersial yang di rendam secara menerus pada VTM, kedua perlakuan tersebut diisolasi dan di identifikasi dengan uji HA/HI - VAI. Hasil titer uji HI dari VAI pada dua perlakuan tersebut dengan lama waktu yang berbeda tidak berbeda nyata sehingga pemakaian cotton swab komersial masih dapat dipakai dalam pengambilan spesimen VAI di lapangan
- ItemRabies Pada Kuda Pacu di Kabupaten Polewali Mandar, Provinsi Sulawesi Barat(Balai Besar Veteriner Maros, 2015) Mutisari, Dewi; Ferra, Hendrawati; Firdaus, Taman; Perpustakaan Balai Besar Veteriner MarosPada bulan Mei 2015 kuda betina lokal asal Jeneponto berumur 2 tahun - :.uangkan ke Kabupaten Polewali Mandar dalam rangka mengikuti pacuan kuda proprov Sulbar. Kuda tersebut berasal dari Manado dan dipelihara oleh pemilik kuda di jeneponto sejak umur 6 bulan. Ketika kuda pacu tersebut sedang latihan persiapan lomba di arena pacuan tiba-tiba mengalami kejang, mengamuk dan menggigit jari pawangnya setelah berlari satu putaran hingga akhimya kuda tersebut di pindahkan ke kandangnya. Setelah tiba di kandang, kuda ini tidak berhenti menggigit badannya sendiri dan 2 ekor kuda lainnya. Pada leher kuda ditemukan adanya luka, kuda mengalami hipersalivasi, dan menggigit apapun yang ditemuinya. Karena kondisi kuda semakin mengkhawatirkan, tanpa sepengetahuan petugas Dinas Peternakan Kabupaten Polewali Mandar pemilik kuda memutuskan untuk memotong kuda tersebut dan mengirimkan ke Jeneponto. Dengan bantuan pemilik kuda, sampel otak kuda dikirim kembali ke Kabupaten Polewali Mandar dalam keadaan segar dingin. Petugas Dinas Petemakan Kabupaten Polewali Mandar kemudian memindahkan sampel tersebut ke dalam gliserin untuk selanjutnya dikirimkan ke Balai Besar Veteriner Maros untuk dilakukan pengujian laboratorium. Hasil pengujian FAT menunjukkan positif rabies. Beberapa faktor risiko yang teridentifikasi di lapangan adalah kurangnya pengetahuan masyarakat, kuda pacu yang belum pernah dilakukan vaksinasi rabies, kuda pacu yang mengalami stress dan kelelahan, kurangnya pemantauan lalu lintas hewan dari satu daerah ke daerah lain. Sebagai tindakan pencegahan pada kuda ataupun ternak maka perlu dilakukan vaksinasi rabies serta sosialisasi tentang penyakit rabies, risiko, dan cara penanganan yang baik.