Browsing by Author "Fausiah T. Ladja"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPengenalan Pengendalian Terpadu Penyakit Tungro(BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN, 2010-12-23) Fausiah T. Ladja; Syahrir PakkiPotensi hasil varietas unggul padi yang telah dilepas selama sepuluh tahun terakhir berkisar antara 5 sampai 9 ton GKP/ha, namun rata-rata produktivitas nasional hanya mencapai 4-5 ton GKP/ha. Salah satu penyebabnya adalah penyakit tungro yang disebabkan oleh virus yang ditularkan oleh wereng hijau. Dalam kurun waktu 5 tahun terakhir, penyakit tungro telah tersebar di 22 provinsi, diantaranya Sulaesi Selatan, NTB, Jawa Barat (2.443 ha), Jawa Timur (1.150 ha), Bali (1.093 ha), Jateng (710 ha), dan Bengkulu (521 ha). Pada awal 2008, penyakit tungro dilaporkan telah menyebar ke daerah Sumatera Barat, khususnya di Kabupaten Pesisir Selatan, Solok, Pasaman Barat. Pada tahun 2008/2009, di Sulawesi Selatan, sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara dilaporkan menyerang sekitar 6.000 ha pertanaman petani. Loka penelitian (lolit) penyakit tungro yang terbentuk pada tahun 2002 merupakan lembaga penelitian yang khusus menangani masalah penyakit tungro. Lolit Tungro telah melakukan berbagai kegiatan penelitian yang bertujuan menciptakan suatu paket teknologi pengendalian terpadu penyakit tungro yang dapat diterapkan pada semua pola tanam.
- ItemPeningkatan Produktivitas Lahan Kering Masam(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2021) Fausiah T. Ladja; Amata Fami; Sigid Handoko; Tarbiyatul Munawwarah; Chary Septyadi; Elya Nurwullan; Inna Novianty; Habiel Zakiy OsmanE-book ini sebagai bahan literasi para pengguna informasi, guna mendukung proses diseminasi dan penyebaran inovasi teknologi pertanian melalui pendekatan digital, yang diharapkan penyebarannya dapat lebih massif untuk kemanfaatan yang lebih luas. Karya ini disusun bersama oleh BBP2TP, BPTP Balitbangtan Kementan Kalimantan Timur dan INF. Apresiasi disampaikan kepada para pembimbing, Kepala BPTP terkait serta civitas INF Sekolah Vokasi IPB atas upaya win-win collaboration ini, guna mewujudkan merdeka belajar melalui pendekatan digital. Semoga dapat dilaksanakan secara berkelanjutan di tahun mendatang.
- ItemVarietas Unggul Baru Padi untuk Mengantisipasi Ledakan Penyakit Tungro(Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 2012-10-16) Fausiah T. Ladja; I Nyoman WidiartaPenyakit tungro merupakan salah satu penyakit penting pada padi yang disebabkan oleh virus. Penularan virus tungro dapat menurunkan hasil sampai 90%, bahkan tidak jarang terjadi puso jika tanaman terinfeksi pada fase vegetatif. Sampai saat ini penularan tungro masih sering terjadi di Sulawesi Selatan, Bali, Jawa Barat, dan Jawa Tengah yang merupakan sentra produksi padi nasional. Ledakan tungro merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim yang terjadi akhir-akhir ini. Perubahan iklim, dalam hal ini peningkatan suhu, berdampak terhadap penyebaran penyakit tungro, baik secara langsung maupun tidak langsung. Semakin tinggi suhu, semakin singkat siklus hidup serangga vektor dan semakin cepat perkembangn virus, sehingga peluang penyebaran penyakit tungro semakin besar. Penggunaan varietas tahan merupakan salah satu alternatif dalam pengendalian penyakit tungro. Varietas tahan dapat dikategorikan menjadi varietas tahan wereng hijau dan varietas tahan virus tungro. Di Indonesia, empat gen tahan wereng hijau yang telah dimanfaatkan adalah Glh 1, glh 4, Glh 5, dan Glh 6, sedangkan tetua tahan virus tungro yang telah dimanfaatkan adalah Balimau Putih, Utri Merah, dan TKM6. Penggunaan varietas unggul baru tahan tungro dapat digunakan untuk mengantisipasi outbreak penyakit tungro akibat dampak perubahan iklim. Varietas unggul baru tahan virus tungro meliputi Tukad Unda, Tukad Balian, Tukad Petanu, Kalimas, Bondoyudo, Inpari 7 Lanrang, Inpari 8, dan Inpari 9 Elo untuk padi inbrida, sedangkan untuk padi hibrida adalah Hipa 3 dan Hipa 4. Pergiliran varietas tahan tidak dapat lagi dilakukan di daerah yang populasi wereng hijau atau virus telah beradaptasi pada semua golongan varietas, sehingga rekomendasi penggunaan varietas tahan harus berdasarkan daerah kesesuaian varietas atau spesifik lokasi.