Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Erfandi, Deddy"

Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    ASPEK KONSERVASI TANAH DALAM PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN PADA LAHAN KERING KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Erfandi, Deddy; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian
    Konservasi tanah merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung program ketahanan pangan. Hal ini diperlukan untuk menciptakan kawasan yang memiliki lingkungan yang lestari. Desa Bongka Makmur, Kecamatan Ulu Bongka Makmur, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, mempunyai luas sekitar 1873 ha. Terletak pada koordinat 121°29’30” – 121°31’30” Bujur Timur dan antara 01°03’20”- 01°6’30” Lintang Utara. Lahan bertopografi datar hingga berbukit dengan solum dangkal. Untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, telah dilaksanakan penelitian pada desa tersebut mengenai rona sistim teknik konservasi tanah lahan kering untuk mengatasi degradasi lahan. Penelitian bertujuan untuk melihat lingkungan konservasi tanah dan merekomendasikan teknologi konservasi tanah secara insitu, agar dapat mengatasi degradasi lahan. Data pengamatan kesesuaian lahan beberapa komoditas menunjukkan bahwa lahan yang dapat dikembangkan untuk komoditas pertanian di desa Bongka Makmur seluas 520 ha (27,80 %) pada tegalan dan 192 ha (10,25 %) pada pekarangan. Sedangkan sisanya adalah kawasan konservasi dengan luas 5,23 % dan tanaman tahunan seluas 56,75 % yang masih sulit dijadikan lahan pertanian tanaman pangan, karena kondisi biofisik lahan. Ada potensi sumber air yang cukup memungkinkan untuk dapat mengairi persawahan. Rekomendasi Kebun campuran yang memiliki lereng 3-25 %, maksimum proposi tanaman semusim adalah 30-75 % dengan tergantung pada keadaan teknik konservasi insitu. Hal yang sama pada penggunaan lahan sawah dengan kelerengan 0-3 % memiliki rekomendasi berbeda.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    ASPEK KONSERVASI TANAH DALAM PENANGGULANGAN DEGRADASI LAHAN PADA LAHAN KERING KABUPATEN TOJO UNA-UNA SULAWESI TENGAH
    (Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Erfandi, Deddy; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung
    Konservasi tanah merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung program ketahanan pangan. Hal ini diperlukan untuk menciptakan kawasan yang memiliki lingkungan yang lestari. Desa Bongka Makmur, Kecamatan Ulu Bongka Makmur, Kabupaten Tojo Una-una, Sulawesi Tengah, mempunyai luas sekitar 1873 ha. Terletak pada koordinat 121°29’30” – 121°31’30” Bujur Timur dan antara 01°03’20”- 01°6’30” Lintang Utara. Lahan bertopografi datar hingga berbukit dengan solum dangkal. Untuk menciptakan lingkungan yang berkelanjutan, telah dilaksanakan penelitian pada desa tersebut mengenai rona sistim teknik konservasi tanah lahan kering untuk mengatasi degradasi lahan. Penelitian bertujuan untuk melihat lingkungan konservasi tanah dan merekomendasikan teknologi konservasi tanah secara insitu, agar dapat mengatasi degradasi lahan. Data pengamatan kesesuaian lahan beberapa komoditas menunjukkan bahwa lahan yang dapat dikembangkan untuk komoditas pertanian di desa Bongka Makmur seluas 520 ha (27,80 %) pada tegalan dan 192 ha (10,25 %) pada pekarangan. Sedangkan sisanya adalah kawasan konservasi dengan luas 5,23 % dan tanaman tahunan seluas 56,75 % yang masih sulit dijadikan lahan pertanian tanaman pangan, karena kondisi biofisik lahan. Ada potensi sumber air yang cukup memungkinkan untuk dapat mengairi persawahan. Rekomendasi Kebun campuran yang memiliki lereng 3-25 %, maksimum proposi tanaman semusim adalah 30-75 % dengan tergantung pada keadaan teknik konservasi insitu. Hal yang sama pada penggunaan lahan sawah dengan kelerengan 0-3 % memiliki rekomendasi berbeda.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Pengelolaan Lahan Kering Berlereng Untuk Budi Daya Kentang di Dataran Tinggi
    (IAARD Press, 2013) Haryati, Umi; Erfandi, Deddy; Hartatik, Wiwik; Sukristyonubowo; Irawan; Soelaeman, Yoyo
    Usaha tani komoditas hortikultura khususnya tanaman sayuran di dataran tinggi, umumnya dilakukan pada lahan dengan kemiringan curam, tanpa tindakan konservasi tanah yang memadai. Hal ini mengakibatkan terjadinya erosi cukup tinggi yang menyebabkan kerusakan lahan dan lingkungan. Oleh karena itu, usaha tani tanaman sayuran di dataran tinggi harus berdasarkan upaya konservasi tanah. Petani merupakan pelaksana langsung usaha tani konservasi di lapangan yang memerlukan bimbingan dan penyuluhan dalam menerapkan usaha taninya. Buku ini berisi tentang cara pengelolaan lahan yang baik dan benar khususnya di dataran tinggi, baik ditinjau dari segi pengolahan lahan, teknik konservasi tanah dan air, budi daya tanaman kentang di dataran tinggi.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback