Browsing by Author "Elizabeth, Roosganda"
Now showing 1 - 7 of 7
Results Per Page
Sort Options
- ItemAkselerasi Implementasi Increasing: Industri Pengolahan, Pemberdayaan Kelembagaan Dan Pemasaran Sebagai Strategi Pencapaian Daya Saing Produk Industri Pangan(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Elizabeth, Roosganda; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Pembangunan dan pengembangan industri pengolahan di perdesaan, diprediksi sebagai salah satu solusi efisiensi, efektifitas, kontiniutas dan kesinambungan proses pengadaan bahan baku, tenaga kerja dan pembiayaan (permodalan) produk olahan, karena industri pengolah berada di sekitar bahan baku diproduksi (pertanian di perdesaan). Semakin tingginya tuntutan persaingan pasar global akan hasil produk pertanian yang berdaya saing, disertai tinggi dan ketatnya persyaratan kualitas yang harus dipenuhi sebagai produk perdagangan, terutama menghadapi dinamika lingkungan strategi internasional di era globalisasi sekarang ini. Produk yang dihasilkan masih didominasi oleh produk primer atau bersifat natural. Masih lemahnya daya saing produk olahan komoditi pertanian Indonesia, yang hanya mengandalkan keunggulan komparatif dengan kelimpahan sumberdaya alam dan tenaga kerja kurang terdidik. Tujuan penulisan ini mengemukakan secara lebih komprehensif terkait upaya pengembangan industri pengolahan berbahan baku produk pertanian di perdesaan dalam menghasilkan produk olahan yang berkualitas dan berdaya saing, mendukung pengembangan fungsi dan peran kelembagaan, dan pemasaran produk pangan olahan. Program pengembangan teknologi dan investasi melalui pengembangan industri pengolahan berbahan baku produk pertanian di pedesaan akan mampu menjadi “mesin penggerak” kemajuan ekonomi yang tangguh, jika sistem kelembagaannya berfungsi sejalan dengan program pembangunan yang dilaksanakan. Pentingnya upaya peningkatan nilai tambah produk pertanian dan pengembangan perdagangan produk pertanian olahan, Indonesia harus melangkah ke arah industrialisasi dengan mengembangkan dan meningkatkan produk olahan. Hal ini termasuk upaya mengurangi impor produk olahan, dimana ekspor secara bertahap beralih dari produk pertanian primer (bahan baku) ke produk olahan. Sebagai penghela pembangunan pertanian, industri pengolahan diharapkan mampu menciptakan berbagai produk pertanian dan produk olahannya, mampu memotori industrialisasi perdesaan, serta mampu menciptakan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan di perdesaan.
- ItemAnalisis Pembuatan Biogas Hasil Diversifikasi Bioenergi dan Renewable Energy Sebagai Salah Satu Solusi Alternatif Pencegahan Pencemaran Logam Berat pada Tanah(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2012-10) Elizabeth, Roosganda; Rusdiana, S; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianKotoran ternak ruminansia sebagai salah satu energi alternatif memiliki prospek cukup cerah yang diperoleh melalui fermentasi kotoran ternak menjadi biogas. Biogas sebagai bioenergi ini mempunyai beberapa keuntungan potensial bila dibandingkan dengan energi nuklir maupun energi batu bara, karena disamping berpolusi rendah juga meningkatkan sanitasi dan menjaga kebersihan lingkungan. Dengan teknologi biogas, kandungan zat-zat alami dalam kotoran ternak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi alternatif untuk memasak, lampu penerangan, dan lainnya yang membutuhkan energi, disamping untuk meningkatkan sanitasi lingkungan. Pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi sumber bahan baku biogas, diharapkan dapat menjadi salah satu solusi alternatif pencegahan pencemaran logam berat pada tanah. Perlunya pengembangan beberapa aspek terkait, seperti: penanganan bahan dasar, manajemen proses, dan pemilihan jenis mikroorganisme yang ikut aktif dalam proses pembentukan biogas, pemahaman mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi proses pembentukan biogas, komposisi gas, dan cara penanganan gasnya secara aman, dan penyusunan strategi pemasyarakatan sistem biogas, khususnya di daerah pedesaan. Biogas dapat digunakan sebagai bahan pengganti energi dari fosil (bahan bakar minyak dan gas alam). Teknologi biogas merupakan pilihan yang tepat untuk mengubah limbah peternakan untuk menghasilkan energi dan pupuk sehingga diperoleh keuntungan ganda (multi margin) baik secara sosial ekonomi maupun dari segi kelestarian lingkungan. Kata Kunci : analisis, biogas, bioenergi, kotoran ternak, efisiensi biaya bahan bakar.
- ItemAnalisis Pembuatan Biogas Hasil Diversifikasi Bioenergi dan Renewable Energy Sebagai Salah Satu Solusi Alternatif Pencegahan Pencemaran Logam Berat pada Tanah(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2012-10) Elizabeth, Roosganda; Rusdiana, S; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianKotoran ternak ruminansia sebagai salah satu energi alternatif memiliki prospek cukup cerah yang diperoleh melalui fermentasi kotoran ternak menjadi biogas. Biogas sebagai bioenergi ini mempunyai beberapa keuntungan potensial bila dibandingkan dengan energi nuklir maupun energi batu bara, karena disamping berpolusi rendah juga meningkatkan sanitasi dan menjaga kebersihan lingkungan. Dengan teknologi biogas, kandungan zat-zat alami dalam kotoran ternak dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi alternatif untuk memasak, lampu penerangan, dan lainnya yang membutuhkan energi, disamping untuk meningkatkan sanitasi lingkungan. Pemanfaatan limbah kotoran ternak menjadi sumber bahan baku biogas, diharapkan dapat menjadi salah satu solusi alternatif pencegahan pencemaran logam berat pada tanah. Perlunya pengembangan beberapa aspek terkait, seperti: penanganan bahan dasar, manajemen proses, dan pemilihan jenis mikroorganisme yang ikut aktif dalam proses pembentukan biogas, pemahaman mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi proses pembentukan biogas, komposisi gas, dan cara penanganan gasnya secara aman, dan penyusunan strategi pemasyarakatan sistem biogas, khususnya di daerah pedesaan. Biogas dapat digunakan sebagai bahan pengganti energi dari fosil (bahan bakar minyak dan gas alam). Teknologi biogas merupakan pilihan yang tepat untuk mengubah limbah peternakan untuk menghasilkan energi dan pupuk sehingga diperoleh keuntungan ganda (multi margin) baik secara sosial ekonomi maupun dari segi kelestarian lingkungan. Kata Kunci : analisis, biogas, bioenergi, kotoran ternak, efisiensi biaya bahan bakar.
- ItemFenomena Sosiologis Metamorphosis Petani: ke Arah Keberpihakan pada Masyarakat Petani di Pedesaan yang Terpinggirkan Terkait Konsep Ekonomi Kerakyatan(Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2016-08-12) Elizabeth, Roosganda
- ItemPemberdayaan Wanita Mendukung Strategi Gender Mainstreaming dalam Kebijakan Pembangunan Pertanian di Perdesaan(Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, 2016-08-12) Elizabeth, Roosganda
- ItemStrategi Terwujudnya Pertahanan Pangan Nasional Melalui Tercapainya Kedaulatan Pangan Dan Keseimbangan Ekonomi Perdesaan(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Elizabeth, Roosganda; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Keseimbangan dan keberpihakan ekonomi masyarakat, terutama di pedesaan, terkait erat dengan upaya pengentasan kemiskinan dan kedaulatan pangan, serta mempengaruhi keberhasilan terwujudnya ketahanan pangan, yang mengindikasikan keeratan hubungan antara kemiskinan, kelaparan dan pertahanan pangan nasional. Kecukupan dan kemampuan mencukupi kebutuhan pangan masyarakat merupakan upaya dan program kebijakan yang berkelanjutan, meski mengindikasikan keniscayaan dalam kesinambungannya bila pemerintah mengabaikan keberpihakan terhadap perekonomian masyarakat pertanian dan perdesaan. Ketahanan pangan diartikan sebagai terpenuhinya kebutuhan pangan yang cukup (kualitas, kuantitas, dan gizi), yang diwujudkan melalui peran serta dan manajemen fungsi-fungsi penyediaan dan distribusi dan keterlibatan peran para pelaku usaha produksi, distribusi dan jasa dibidang pangan serta konsumsi pangan dan gizi. Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi yang terkait ketersediaan, kontiniutas dan diversifikasi pangan serta mengkaji strategi program pencapaian ketahanan pangan dengan terkait dengan aspek kelembagaan masyarakat dan perdesaan. Dengan menggarisbawahi cukup baiknya dan sangat mendukungnya potensi sumberdaya alam, tenaga kerja, dan lingkungan di wilayah pedesaan, maka terealisasinya pengembangan pertanian dan peternakan melalui sistem pertanian terpadu baik organik maupun spesifik lokal dengan mengintegrasikan tanaman dan peternakan bukanlah hal yang mustahil. Pentingnya kecukupan pangan mencerminkan keberpihakan pemerintah akan perbaikan keseimbangan ekonomi masyarakat untuk terwujudnya ketahanan pangan, meski kesinambungan dan keberlanjutannya masih suatu keniscayaan, nantinya.
- ItemStrategi Terwujudnya Pertahanan Pangan Nasional Melalui Tercapainya Kedaulatan Pangan Dan Keseimbangan Ekonomi Perdesaan(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Elizabeth, Roosganda; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Keseimbangan dan keberpihakan ekonomi masyarakat, terutama di pedesaan, terkait erat dengan upaya pengentasan kemiskinan dan kedaulatan pangan, serta mempengaruhi keberhasilan terwujudnya ketahanan pangan, yang mengindikasikan keeratan hubungan antara kemiskinan, kelaparan dan pertahanan pangan nasional. Kecukupan dan kemampuan mencukupi kebutuhan pangan masyarakat merupakan upaya dan program kebijakan yang berkelanjutan, meski mengindikasikan keniscayaan dalam kesinambungannya bila pemerintah mengabaikan keberpihakan terhadap perekonomian masyarakat pertanian dan perdesaan. Ketahanan pangan diartikan sebagai terpenuhinya kebutuhan pangan yang cukup (kualitas, kuantitas, dan gizi), yang diwujudkan melalui peran serta dan manajemen fungsi-fungsi penyediaan dan distribusi dan keterlibatan peran para pelaku usaha produksi, distribusi dan jasa dibidang pangan serta konsumsi pangan dan gizi. Tulisan ini bertujuan untuk mengidentifikasi yang terkait ketersediaan, kontiniutas dan diversifikasi pangan serta mengkaji strategi program pencapaian ketahanan pangan dengan terkait dengan aspek kelembagaan masyarakat dan perdesaan. Dengan menggarisbawahi cukup baiknya dan sangat mendukungnya potensi sumberdaya alam, tenaga kerja, dan lingkungan di wilayah pedesaan, maka terealisasinya pengembangan pertanian dan peternakan melalui sistem pertanian terpadu baik organik maupun spesifik lokal dengan mengintegrasikan tanaman dan peternakan bukanlah hal yang mustahil. Pentingnya kecukupan pangan mencerminkan keberpihakan pemerintah akan perbaikan keseimbangan ekonomi masyarakat untuk terwujudnya ketahanan pangan, meski kesinambungan dan keberlanjutannya masih suatu keniscayaan, nantinya.