Browsing by Author "Edi, Syafri"
Now showing 1 - 20 of 24
Results Per Page
Sort Options
- ItemAnalisis Finansial dan Peluang Pengembangan Palawija dalam rangka Otonomi Khusus di Papua(BPTP Jambi, 2008) Malik, Afrizal; Edi, Syafri; BPTP JambiMakalah ini mencoba melihat sejauhmana teknologi yang telah diterapkan petani saat ini dan kemungkinan pengembangannya ke depan dalam rangka OTSUS Papua. Pengkajian dilakukan pada bulan Juni-Agustus 2006 di Kabupaten Jayapura, pemilihan lokasi secara purposive. Responden sebanyak 190 petani kedelai, jagung, dan kacang tanah. Penentuan responden secara simple random sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan quisioner yang dibuat secara terstruktur dan dilengkapi dengan metode snoballing. Data primer meliputi karakteristik usahatani, input dan output usahatani, dan pengamatan bersifat kualitatif.
- ItemBudidaya Bayam Semi Organik(BPTP Jambi, 2009-11) Edi, Syafri; BPTP Jambi
- ItemBudidaya Cabe Merah(BPTP Jambi, 2009-11) Edi, Syafri; BPTP Jambi
- ItemBudidaya Sawi Secara Semi Organik(BPTP Jambi, 2009) Edi, Syafri; Yusri, Ahmad; BPTP JambiSawi atau Caisin (Brassica sinensis L.) termasuk famili Brassicaceae, daunnya panjang, halus, tidak berbulu, dan tidak berkrop. Sawi mengandung pro vitamin A dan asam askorbat yang tinggi.
- ItemBudidaya Selada Semi Organik(BPTP Jambi, 2009) Edi, Syafri; Yusri, Ahmad; BPTP JambiSelada (Lactuca sativa L.) merupakan sayuran daun yang berumur semusim dan termasuk dalam famili compositae. Selada tumbuh baik di dataran tinggi, pertumbuhan optimal di lahan subur yang banyak mengandung humus, pasir atau lumpur.dengan pH tanah 5-6,5 Di dataran rendah kropnya kecil-kecil dan cepat berbunga. Waktu tanam terbaik pada akhir musim hujan, walaupun demikian dapat ditanam pada musim kemarau dengan pengairan atau penyiraman yang cukup.
- ItemBudidaya Tanaman Sayuran(BPTP Jambi, 2010) Edi, Syafri; Bobihoe, Julistia; BPTP JambiLahan terlebih dahulu diolah dengan cangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat bedengan dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar mendapatkan cahaya penuh. Bedengan sebaiknya dibuat dengan ukuran lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan + 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran dengan kapur kalsit atau dolomite 2-4 minggu sebelum tanam dengan dosis 1,5 t/ha.
- ItemDosis Pemupukan N, P dan K Padi Hibrida Maro Di Nagori Bah Jambi II, Simalungun(BPTP Jambi, 2005) Nieldalina; Helmi; Musfal; Edi, Syafri; BPTP JambiSelama ini, penelitian dan pengkajian pemanfaatan pupuk dalam meningkatkan produktivitas padi sudah banyak dilakukan. Dengan berkembangnya teknologi dibidang perbenihan yang menghasilkan banyak varietas unggul baru, seperti padi tipe baru maupun padi hibrida, salah satunya yaitu varietas Maro.
- ItemIdentifikasi Permasalahan Kentang Di Kecamatan Jangkat Kabupaten Merangin(BPTP Jambi, 2005) Handoko, Sigid; Edi, Syafri; BPTP JambiTanaman kentang (Solanum tuberasum L.) merupakan tanaman sayuran dataran tinggi yang banyak memberikan keuntungan kepada petani. Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Merangin yang cocok untuk budidaya tanaman kentang dengan luas panen pada tahun 1998 adalah 1.968 ha dan produksi 27.816 ton dengan produktivitas rata-rata 14,13 ton per hektar, jauh lebih rendah dari hasil aktual yang mampu memberikan hasil diatas 30 ton/ha.
- ItemInovasi Teknologi Unggulan BPTP Jambi(BPTP Jambi, 2010) Asni, Nur; Bobihoe, Julistia; Edi, Syafri; Susilawati, Endang; BPTP JambiMerupakan komoditas unggulan Provinsi Jambi. Hal ini terlihat dari total luas pertanaman yang mencapai 622.414 Ha, dengan total produksi 250.928 ton. Walau demikian mutu/kualitas bokar masih rendah, karena belum menggunakan teknologi yang tepat guna.
- ItemKajian Diversifikasi dan Teknologi Budidaya Komoditas Sayuran di Tingkat Petani(BPTP Jambi, 2008) Edi, Syafri; BPTP JambiUntuk memanfaatkan lahan kering dataran tinggi secara maksimal dapat dilakukan dengan sistem usahatani terpadu atau diversifikasi komoditas sayuran yang mengarah kepada : a). Pemanfaatan komponen lingkungan seperti hara tanaman, air dan cahaya matahari, sehingga mampu mengurangi erosi dan kerusakan tanah, b). Memperperkecil peluang serangan hama dan penyakit serta resiko kegagalan melalui konsep keanekaragaman komoditi, c).
- ItemKebijakan Pengembangan Agribisnis Jagung Dan Ternak Terpadu Berbasis Industri Di Lahan Gambut Kalimantan Barat(BPTP Jambi, 2005) Burhansyah, Rusli; A. Musyafak; Jafri; Edi, Syafri; BPTP JambiPengembangan agribisnis jagung dan ternak secara terpadu di lahan gambut Kalimantan Barat memiliki prospek sangat. Jagung merupakan salah satu komoditi perdagangan yang sangat penting sebagai bahan makanan manusia dan bahan baku pakan ternak. Propinsi Kalimantan Barat merupakan propinsi yang belum mampu memenuhi kebutuhan jagung untuk pakan ternak. Perkembangan ternak terutama unggas beberapa tahun terakhir menunjukkan peningkatan terutama ternak ayam petelur. Potensi lahan gambut sebagai lahan pertanian cukup potensial, beberapa komoditas pertanian tumbuh cukup baik antara lain: sayuran, lidah buaya, dan pepaya dan tanaman palawija.
- ItemKelayakan Ekonomis Usahatani Pepaya Pontianak Skala Komersial Pada Lahan Gambut(BPTP Jambi, 2003) Burhansyah, Rusli; Edi, Syafri; BPTP JambiPenelitian bertujuan untuk mengetahui kelayakan ekonomis usahatani pepaya. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai Desember 2002 di Siantan Hulu, Pontianak, Kalimantan Barat dengan metoda survei. Data diambil dari 30 orang petani contoh secara deskriptif.
- ItemKelayakan Finansial Usahatani Lidah Buaya (Aloe vera) Pada Lahan Gambut Di Kalimantan Barat(BPTP Jambi, 2003) Burhansyah, Rusli; Edi, Syafri; BPTP JambiPenelitian bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial usahatani lidah buaya pada lahan gambut. Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli sampai Agustus 2001 di Kecamatan Pontianak Utara. Pontianak Kalimantan Barat dengan metoda survei.
- ItemKERAGAAN HASIL BAWANG MERAH (Alium Ascalonicum L) PADA LAHAN KERING DATARAN RENDAH(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Azwir; Edi, Syafri; BPTP JambiBawang merah (Allium Ascalonicum L.) adalah tanaman sayuran penting setelah cabai dan memiliki banyak kegunaan seperti bumbu masak dan obat-obatan. Pada umumnya di Sumatera Barat komoditas ini banyak ditanam pada dataran tinggi, tetapi akhir-akhir ini pemerintah daerah mulai mengarahkan pengembangannya ke dataran rendah. Penelitian ini dilaksanakan pada lahan kering dataran rendah Rambatan mulai bulan April -Juli 2014. Tujuh varietas unggul bawang merah yang diteliti, disusun menurut rancangan acak kelompok (RAK) dengan empat kali ulangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa varietas Bima memberikan hasil tertinggi yaitu 10,06 t/ha namun berbeda tidak nyata dengan hasil yang diperoleh dua varietas lain seperti Maja 8,95 t dan Pikatan 8,75 t/ha. Artinya ketiga varietas tersebut, berpeluang untuk dikembangkan pada lahan kering dataran rendah, terutama di Rambatan.
- ItemPengaruh Ketinggian Tempat Terhadap Produksi Dan Kelayakan Usahatani Kentang Di Kab. Kerinci Jambi(BPTP Jambi, 2005) Edi, Syafri; BPTP JambiKentang merupakan komoditas sayuran utama yang diusahakan petani di Kab. Kerinci, hal ini di dukung oleh ketersediaan lahan, tenaga kerja dan peluang pasar serta dukungan dari pemerintah daerah. Secara umum petani di daerah ini menanam kentang tiap musim dan belum sepenuhnya menerapkan teknologi budidaya yang dianjurkan., seperti penggunaan bibit bermutu, penggunaan pupuk berimbang, perguliran tanaman, pengendalian OPT, panen dan pasca panen, yang berdampak kepada rendahnya hasi dan penerimaan petani.
- ItemPengaruh Paket Pemupukan Terhadap Produksi Biji dan Biomas Jagung pada Beberapa Tingkat Populasi Tanaman(BPTP Jambi, 2008) Mawardi, Edy; Erdiman; Edi, Syafri; BPTP JambiPengaruh paket pemupukan terhadap produksi biji dan biomas jagung pada beberapa tingkat populasi tanaman. Tujuan pengkajian ini adalah untuk mengetahui paket pemupukan yang tepat pada populasi tanaman dan menguntungkan dalam menghasilkan biji dan biomas sebagai upaya penerapan system integrasi jagung dan sapi. Kegiatan pengkajian dilaksanakan mulai bulan Juni sampai Desember 2006 di Jorong Parit Batu, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat.
- ItemPengembangan Teknologi Kentang dalam rangka Antisipasi Kelangkaan benih Bermutu di Kabupaten Kerinci(BPTP Jambi, 2008) Edi, Syafri; BPTP JambiKabupaten Kerinci sebagai daerah produsen utama kentang mempunyai visi kedepan menjadi penyedia sumber benih kentang bermutu bukan saja untuk kebutuhan sendiri, tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan diluar daerah. Upaya penyediaan benih bermutu telah dilakukan oleh Balai Benih Induk Kentang (BBIK) Kayu Aro, disamping melakukan penanaman dilahan BBIK juga melakukan bimbingan kepada beberapa orang petani penangkar yang tersebar di Kecamatan Kayu Aro dan Gunung Tujuh.
- ItemPerbaikan Komponen Paket pemupukan Dalam PTT Jagung pada Lahan Sawah Tadah Hujan(BPTP Jambi, 2008) Mawardi, Edy; Edi, Syafri; BPTP JambiPengaruh paket pemupukan terhadap produksi biji dan biomas jagung pada beberapa tingkat populasi tanaman. Tujuan pengkajian ini adalah untuk mengetahui paket pemupukan yang tepat pada populasi tanaman dan menguntungkan dalam menghasilkan biji dan biomas sebagai upaya penerapan system integrasi jagung dan sapi. Kegiatan pengkajian dilaksanakan mulai bulan Juni sampai Desember 2006 di Jorong Parit Batu, Kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat.
- ItemPerbaikan Teknologi Budidaya Karet Rakyat(BPTP Jambi, 2006) Adri; Prayudi, Bambang; Firdaus; Yardha; Edi, Syafri; Hasannu, Nusyirwan; Azwar; BPTP JambiTanaman karet (Harvea bransiliensis) merupakan komoditas unggulan daerah Provinsi Jambi. Andalan perkebunan karet masih bertumpu pada perkebunan karet rakyat yang luasnya 98,2 persen dari luas keseluruhan perkebunan karet di Provinsi Jambi dan sumber mata pencaharian utama lebih dari 190.133 kepala keluarga (KK).
- ItemPotensi Dan Peluang Pengembangan Kentang Di Kab. Kerinci Jambi(BPTP Jambi, 2005) Edi, Syafri; BPTP JambiKabupaten Kerinci dengan luas wilayah 420.000 ha, secara umum berada pada ketinggian 500-1500 m dari permukaan laut. Sebagian besar (+- 76%) penduduknya bergerak disektor pertanian. Daerah ini merupakan sentra produksi sayuran terutama kentang. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab. Kerinci pada tahun 2003 mentargetkan 4 kecamatan sebagai pengembangan sentra produksi komoditas sayuran dataran tinggi dengan pembukaan lahan-lahan tidur, masing-masing kecamatan 15 ha dengan perkiraan dampak 75 ha.