Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "E.T. Margawati ...[at al]"

Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    Maturasi Oosit Domba secara In Vitro tanpa CO2
    (Perhimpunan Bioteknologi Pertanian Indonesia, 1997-11) E.T. Margawati ...[at al]; Balai Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor
    Penelitian dimaksudkan untuk mengembangkan metode maturasi in vitro tanpa CO2 pada oosit domba. Oosit domba dikoleksi dari ovarium Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dengan cara aspirasi (penyedotan) dan semprot media menggunakan jarum suntik ukuran 18 gauge. Oosit dibagi ke dalam tiga perlakuan: (T1) Oosit dimaturasi di dalam eppendorf berisi medium IVM (Bikarbonat-199 +10% FCS + 10 pg/ml FSH + 10 pg/ml hCG + 1 ^g/ml Estrogen) dilapisi minyak mineral di atasnya, sebelum ditanam oosit, medium IVM diekuilibrasi selama + 2 jam di inkubator 5% CO2.. (T2) Oosit dimaturasi di daiam drop medium IVM (T1) yang dilapisi dengan minyak mineral di atasnya. (T3) Oosit dimaturasi di dalam drop medium IVM (T1) dengan minyak mineral di atasnya, sebelum ditanam oosit, drop IVM diekuilibrasi + 2 jam di inkubator 5% CO2. Pada semua perlakuan, maturasi in vitro berlangsung 24 jam pada suhu 38C dengan humiditas tinggi tanpa CO2. Tahap pembelahan meiosis oosit (metaphase I, anaphase I, telophase I, dan metaphase II) diuji setelah dicat dengan lacmoid 1%, dan diamati di bawah inverted microscope dengan pembesaran 300 kali. Proporsi oosit muda mencapai metaphase II pada maturasi tanpa CO2 tidak berbeda nyata (P>0,05) di antara ketiga perlakuan (39, 29, dan 48%, untuk T1, T2, dan T3). Namun demikian, proporsi masak telur pada T1 dan T3 cenderung lebih tinggi dari pada T2. Penelitian ini menyimpulkan, ada kemungkinan untuk melakukan maturasi in vitro oosit domba secara sederhana atau di dalam inkubator mini tanpa CO2 selama transportasi berjarak jauh dari RPH ke laboratorium.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Pusat Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback