Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Djatiharti, Arti"

Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    Analisis usaha ayam petelur peternak plasma di Jawa Barat dan Lampung
    (Pusat Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, ) Sumaryanto, nFN; Rusastra, I Wayan; Djatiharti, Arti
  • No Thumbnail Available
    Item
    Analisis usaha ayam petelur peternak plasma di Jawa Barat dan Lampung
    (PSEKP, ) Sumaryanto, nFN; Rusastra, I Wayan; Djatiharti, Arti
  • No Thumbnail Available
    Item
    Potensi Usahatani Padi Beras Hitam Melik di Kabupaten Bantul, Yogyakarta
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2010-11-18) Djatiharti, Arti; Kristamtini
    ABSTRACT Prospect of Farming the Melik Black Rice, in Bantul District, Yogyakarta Province. The Melik black rice, a local rice cultivar of Yogyakarta, grows only in particular areas of Yogyakarta. The taste, aroma, and the appearance characters of this locally call grown rice were novelty and specific also scarce. A survey to analysed the feasibility of growing the cultivar was carried out in the farmers' field carrying out organic rice farming in Ganjur Village, the District of Bantul during the wet season of 2008/2009. Results of the survey indicated that the B/C ratios were 1.39 and 1.58, for dried paddy and husked rice, respectively. It was concluded that, beside for the purpose of rescuing the rice germplasm, farming the black rice is profitable and possess a good prospect to be developed. Abstrak Padi beras hitam hanya tumbuh dan dibudidayakan di daerah tertentu, di Yogyakarta, memiliki nilai jual yang spesink. Sast ini, keberadaan daan beras beras hitam sudah sangat langka, bahkan hampir punah dan oleh karena itu perlu upaya untuk menyelamatkannya. Survei di lahan petani yang melakukan melak pertanaman padi organik untuk menganalisis kelayakan usahajani padi beras hitam lokal Yogyakarta telah dilaksanakan di D Ganjur, Bambanglipuro, Kabupaten Bantul pada MH 2008/2009. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nisbah BVC usahatani padi beras hitam lokal dalam bentuk GKG dan bentuk beras berturut turut sebesar 1.39 dan 1,58. Ini berati bahwa usahatani beras hitam, di samping dapat mencegah kepunahan salah satu sumber genetik padi, dari argi ekonomi juga sangat menguntungkan dan memiliki peluang yang back untuk dikembangkan
  • No Thumbnail Available
    Item
    Respon Petani Terhadap Display VUB Padi Sawah Pada Pendampingan PTT di Kabupaten Cianjur
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)/BBSIP Padi, 2015-08-06) Djatiharti, Arti
    Pendampingan teknologi mendukung PTT pada komoditas padi sawah irigasi (PSI) dilaksanakan pada MK I (April – Juli 2014) di dua kecamatan, yaitu: Kecamatan Cugenang, dan Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur. Penerapan komponen teknologi yang diaplikasikan pada kegiatan Display VUB Padi sawah adalah penerapan teknologi PTT, meliputi : penggunaan VUB Inpari 22, 26, dan Inpari 28, yang mempunyai perbedaan ketahanan terhadap WBC dan perbedaan kesesuaian terhadap ketinggian; sistem tanam jajar legowo 2:1 dengan jarak tanam dominan 50x25x15 cm, populasi tanaman sebanyak 178.000 per hektar; penyiangan dengan alat gasrok dan manual; pemupukan berdasarkan status hara (PUTS) dengan dosis rekomendasi menggunakan pupuk majemuk yaitu NPK Kujang/Ponska (30-6-8) dengan dosis 300-350 kg/ha serta pupuk organik sebanyak 500 kg/ha; waktu pemupukan disesuaikan dengan petani, pengendalian hama dan penyakit; dan pengelolaan panen dan pasca panen yang tepat. Data yang dikumpulkan dan diamati terdiri atas : karakteristik wilayah; serangan OPT; produktivitas rata-rata (t/ha) dalam GKP, dan respon petani (pengguna) terhadap penampilan umum tanaman dan mutu hasil (ukuran gabah/biji, warna gabah/biji, dan rasa nasi/biji). Hasil pengkajian display varietas tersebut diatas memperlihatkan bahwa, dua varietas yaitu Inpari 22, dan Inpari 28 dapat direkomendasikan sebagai varietas yang dapat dikembangkan di Kabupaten Cianjur wilayah utara. Varietas Inpari 22 (Kec. Cikalong Kulon), karena terlihat daun/malainya lebih segar dan tegak, serta lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit (OPT) dibandingkan Inpari 26, dan 28. Bila dilihat dari rasa nasi menurut petani ke dua varietas tersebut rasa nasinya sama sama pulen. Varietas Inpari 28 (Kec. Cugenang), waktu panen lebih cepat antara 7-10 hari dibandingkan Inpari 22, dan Inpari 26, dan lebih tahan terhadap penyakit Blast.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback