Browsing by Author "Direktorat Perlindungan Hortikultura"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- ItemBuku Saku Pengamatan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Hortikultura (Bawang Merah, Cabai Merah, Kubis, Tomat dan Kentang)(Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2011) Warduna, Rita; Elvinardewi, Ellen; Adam, Irwan; Sianturi, D. Anser; Ruhimat, Mimat; Hidayat, Cecep R; Tyasningsiwi, Retno W; Direktorat Perlindungan Hortikultura
- ItemHama Dan Penyakit Pada Buah Mangga(Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2011) Direktorat Perlindungan Hortikultura; Direktorat Jenderal Hortikultura
- ItemPengenalan dan Pengendalian Hama Lalat Pengorok Daun Liriomyza ssp.(Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2002) Direktorat Perlindungan HortikulturaLiriomysa spp. merupakan "hama baru’’ di Indonesia yang menjadi salah satu Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) penting dan menjadi kendala di dalam upaya pengembangan komoditias tanaman hortikultura. Pengenalan OPT tersebut secara baik merupakan dasar untuk melakukan usaha pengendalian. Dalam rangka mempercepat penyampaian informasi mengenai hama tersebut maka disusun buku "Pengenalan dan Pengendalian Hama Lalat Pengorok Daun” Liriomyza spp, yang merupakan perbaikan dari buku "Pengenalan dan Pengendalian Hama Pengorok Daun Liriomyza huidobrensis”, tahun 1998. Buku ini diharapkan berguna bagi petugas perlindungan tanaman didalam menangani masalah hama lalat pengorok daun di lapangan.
- ItemPengenalan dan Pengendalian OPT Kapulaga(Pertanian Press, 2022-12) Abdurahim, Andi; Widyastiti, I Gusti Ayu; Tyasningsiwi, Retno Wikan; Pamungkas, Ginting Tri; Suwarno, Enung Hartati; Maulana, Rifki; Direktorat Perlindungan HortikulturaKapulaga merupakan salah satu tanaman rempah yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Kapulaga dapat dimanfaatkan sebagai bahan bumbu masak dan obat-obatan tradisional yang tidak menimbulkan efek samping, sehingga masyarakat banyak yang memanfaatkan sebagai salah satu alternatif untuk mencegah dan mengobati berbagai macam penyakit. Budidaya kapulaga saat ini dihadapkan dengan berbagai masalah baik pada saat pembibitan maupun di lahan, antara lain adanya serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT), kekurangan unsur hara, serta keadaan iklim yang dapat menurunkan produksi. Penerapan prinsip-prinsip pengendalian hama terpadu (PHT) sangat dianjurkan untuk mengatasi serangan OPT.
- ItemPengukuran Gas Rumah Kaca (GRK) Pada Lahan Budidaya Bawang Merah(Kementerian Pertanian Republik Indonesia, 2022) Sunusi, M. Agung; Hermami, Aneng; Purwaningsih, Yuliastuti; Setiawan, Antoni; Direktorat Perlindungan HortikulturaPengukuran Gas Rumah Kaca (GRK) Sub Sektor Hortikultura merupakan salah satu langkah inventarisasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura sebagai langkah mitigasi dampak perubahan iklim sub sektor hortikultura. Kegiatan pengukuran ini dilakukan untuk melihat GRK khususnya CO2 dan N2O yang dihasilkan dari lahan-lahan pertanian. Peningkatan GRK di sektor pertanian secara berlebihan dapat berpangaruh terhadap kegiatan-kegiatan pertanian, misalnya penetuan pola tanam, panen dan produktivitas pertanian. Salah satu upaya untuk mengurangi GRK yang dihasilkan oleh lahan pertanian dengan budidaya pertanian ramah lingkungan. Pengukuran GRK ini bertujuan untuk mendapatkan data-data GRK yang dihasilkan lahan pertanian sub sektor hortikultura diberbagai lokasi di Indonesia, sehingga kedepannya dapat menerapkan kebijakan secara menyeluruh sebagai langkah mitigasi perubahan iklim subsektor hortikultura.
- ItemPengunaan Bubur Bordo Untuk Pengendalian OPT Buah(Direktorat Perlindungan Hortikultura, 2019-01-13) Direktorat Perlindungan Hortikultura; Direktorat Jenderal Hortikultura