Browsing by Author "Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Jakarta"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemSWASEMBADA GULA DAN DUKUNGAN DARI INSTANSI TERKAIT TAHUN 2014(Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat, 2014) RACHMAN, Agus Hasanuddin; Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Jakarta; Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, JakartaSwasembada gula tahun 2014 akan lebih mudah diwujudkan apabila dibuatkan target-target capaian setiap tahunnya. Target-target capaian tersebut setiap tahun terus meningkat sampai dicapai swasembada gula. Untuk tahun 2010 ditar-getkan produksi gula nasional mencapai 2,996 juta ton dan pada tahun 2014 meningkat menjadi 5,7 juta ton. Kebutuhan gula nasional dibagi dalam dua kelompok, yakni kebutuhan gula kristal putih (GKP) untuk konsumsi masyarakat dan kebutuhan gula kristal rafinasi (GKR) untuk konsumsi industri. Perhitungan proyeksi kedua kelompok tersebut meng-gunakan asumsi-asumsi yang berbeda. Untuk kebutuhan gula kristal putih (GKP), proyeksi kebutuhan gula nasional di-hitung berdasarkan asumsi bahwa (a) pertumbuhan penduduk Indonesia yang rata-rata sebesar 1,23%, (b) peningkatan daya beli masyarakat yang tumbuh sebesar 0,6% per tahun, dan (c) ketersediaan stok kebutuhan gula kristal putih untuk jangka waktu 2 minggu. Oleh karena itu, proyeksi kebutuhan gula kristal putih nasional setiap tahun meningkat dari 2,7 juta ton pada tahun 2009 menjadi 2,956 juta ton pada tahun 2014. Strategi yang akan digunakan untuk mencapai target-target tersebut adalah (a) perluasan areal pengembangan tebu, (b) peningkatan produktivitas, dan (c) peningkatan rende-men. Areal pengembangan tebu pada tahun 2010 ditargetkan mencapai 464.640 ha dan meningkat setiap tahun hingga pada tahun 2014 mencapai 766.613 ha. Produktivitas tanaman ditargetkan sebesar 80,6 ton/ha pada tahun 2010 akan meningkat setiap tahun hingga menjadi 84,9 ton/ha pada tahun 2014. Demikian pula rendemen pada tahun 2010 ditar-getkan sebesar 8,0% akan ditingkatkan terus hingga mencapai 8,4% pada tahun 2014. Perluasan areal pengembangan tebu tidak hanya dilakukan di lahan-lahan pertanian, melainkan juga di lahan-lahan lain seperti lahan eks kehutanan. Di-proyeksikan lahan pengembangan tebu yang bisa dikendalikan oleh Kementerian Pertanian seluas 450.297 ha pada ta-hun 2011 dan meningkat terus hingga 456.297 ha pada tahun 2014. Mengingat lahan-lahan tersebut lebih banyak diku-asai oleh petani maka produktivitas dan rendemen yang diproyeksikan pada tahun 2011 hanya sebesar 67,34 ton/ha dan 7,35% serta diupayakan terus meningkat menjadi 85,0 ton/ha dan 8,0% pada tahun 2014. Hasil tersebut sudah dapat me-menuhi kebutuhan gula kristal putih sebesar 2,956 juta ton pada tahun 2014. Sasaran untuk mencapai swasembada gula adalah pabrik-pabrik gula, baik yang telah ada (existing) maupun yang baru. Dengan upaya revitalisasi pabrik-pabrik gula existing dan perbaikan pengelolaan tanaman di lapangan diharapkan terjadi peningkatan produktivitas dan rende-men setiap tahunnya sehingga luas areal menjadi 492.080 ha dengan produktivitas 86,4 ton/ha dan rendemen 8,4%. Ke-giatan pengembangan tebu dalam rangka swasembada gula antara lain (1) Melanjutkan kegiatan bongkar dan rawat ra-toon melalui intensifikasi dan ekstensifikasi dengan dana dari berbagai sumber; (2) Untuk melaksanakan kegiatan terse-but diperlukan dukungan dari Direktorat Jenderal lingkup Kementerian Pertanian dan kementerian lainnya.