Browsing by Author "Direktorat Budi Daya Tanaman Semusim, Direktorat Jenderal Perkebunan"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemSTATUS PERTEMBAKAUAN NASIONAL(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2008) RACHMAN, Agus Hasanuddin; Direktorat Budi Daya Tanaman Semusim, Direktorat Jenderal Perkebunan; Direktorat Budi Daya Tanaman Semusim, Direktorat Jenderal PerkebunanRata-rata luas areal pertanaman tembakau di Indonesia sekitar 200 ribu hektar per tahun. Dari luas tersebut, se-bagian besar (48%) berada di Provinsi Jawa Timur, kemudian sekitar 24% berada di Provinsi Nusa Tenggara Barat, dan sisanya tersebar di provinsi lainnya. Peran komoditas tembakau dan industri hasil tembakau sangat besar dalam me-nyumbang pendapatan nasional dan penyedia lapangan kerja. Penerimaan negara tahun 2007 sebesar Rp42 triliun dan besarnya devisa Rp1,9 triliun. Tenaga kerja yang dapat terserap mulai dari petani tembakau sampai dengan tenaga jasa transportasi rokok sekitar 6,4 juta tenaga kerja. Kendala-kendala teknis yang dihadapi dalam agribisnis tembakau adalah belum tepatnya waktu tanam, benih unggul bermutu, dan pemilihan lahan yang tidak sesuai untuk memperoleh hasil dan mutu tinggi. Sedangkan kendala-kendala nonteknis meliputi kampanye antirokok, pergeseran selera konsumen, me-ningkatnya harga bahan bakar minyak tanah (BBMT). Strategi untuk menanggulangi permasalahan dilakukan dengan menetapkan kebijakan dasar dan operasional. Kebijakan dasar diarahkan untuk mengatur atau memfasilitasi pengem-bangan jenis-jenis tembakau berdasarkan kegunaannya. Langkah-langkah operasional yang diupayakan adalah diversi-fikasi usaha tani, diversifikasi produk, dan kemitraan antara petani dengan pengelola tembakau dan atau industri rokok.