Browsing by Author "Daras, Usman"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemBudidaya Tanaman Kesambi (Schleichera oleosa, (LOUR.) Oken)(Unit Penerbitan dan Publikasi Balittri, 2019) Daras, Usman; Heryana, Nana; Balai Penelitian Tanaman Industri dan PenyegarTanaman kesambi {Schleichera oleosa, (LOUR.) Oken} merupakan tanaman introduksi berasal dari dataran Deca Himalaya. Tanaman ini dapat tumbuh dari ketinggian 0 sampai 1000 m di atas permukaan laut (dpl), tetapi umumnya tumbuh baik pada ketinggian < 600 m dpl. Tanaman kesambi menghendaki curah hujan tahunan 750 – 2.500 mm, temperatur maksimum 35 – 47.5 oC dan minimum – 2.5 oC. Di pulau Jawa, tanaman ini dapat dijumpai sampai ketinggian 1.200 m dpl. Hampir semua bagian tanaman kesambi memiliki memfaat, mulai dari kayu, kulit, daun sampai buah dan bijinya. Kulit batangnya mengandung 6.1‐14.3% zat penyamak, sehingga digunakan sebagai bahan penyamak kulit. Buahnya yang masih hijau dapat dimakan atau diolah menjadi asinan. Sementara itu, bijinya mengandung sekitar 70% minyak, dapat digunakan dalam pembuatan minyak gosok, obat kudis, salep luka, anti rontok rambut, serta pengharum ruangan. Biji kesambi dapat diolah menjadi minyak pelumas, pembuatan lilin, industri batik, dan bahan pembuatan sabun. Selain itu, bijinya yang mengandung minyak yang tinggi, dapat dimanfaatkan secara sebagai sumber alternatif biodisel.
- ItemPENGARUH PEMUPUKAN PADA TANAMAN METE MUDA DI TALOKO-SANGGAR, SUMBAWA(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2007) Daras, Usman
- ItemTeknologi Unggulan Jambu Mete: Budidaya dan Pascapanen Pendukung Varietas Unggul(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2016) Hadad EA; Daras, Usman; Wahyudi, AgusKesesuaian lahan dan iklim untuk tanaman jambu mete dapat bersifat gambaran umum, yang dianjurkan sebagai dasar perencanaan yang dapat digunakan sebagai dasar operasional, dalam pengembangan/perluasan. Evaluasi kelas kesesuian lahan dan iklim dapat dilakukan secara kualitatif atau kuantitatif, tergantung dari kelengkapan data yang tersedia. Peningkatan teknologi, termasuk modal/input untuk memperbaiki faktor faktor pembatas akan dapat ditingkatkan pada batas-batas tertentu menjadi kelas kesesusian yang lebih baik. Informasi dalam kesesuaian lahan dan iklim yang dipilih yang memiliki tingkat kesesuaian agroklimat sangat sesuai sampai agak sesuai seperti lambang kesesuaian S1, S2, dan S3, tercantum dalam Tabel 1. Sedangkan untuk kesesuaian N, biasanya digunakan untuk reboisasi. Namun dengan sentuhan teknologi, seperti penjarangan, pertanaman terbuka, tidak boleh ternaungi dan ujung ranting tidak bersentuhan, maka kelas kesesuainnya meningkat menjadi S3. Informasi ini perlu diperhatikan sebagai persyaratan lingkungan tumbuh (iklim dan lahan), agar biaya pemeliharaan dapat ditekan. Pengabaian faktor tersebut, biasanya baru diketahui dan dirasakan setelah beberapa tahun kemudian. Kerugian tidak hanya dari segi biaya dan tenaga tetapi juga waktu. Pengalaman empiris menunjukkan banyak tanaman jambu mete diusahakan pada lahan marginal dengan tebal solum sangat tipis dan agak tipis (20 - 30 cm), atau penanaman di atas batuan induk yang pejal atau lapisan keras (harapan) yang sulit ditembus akar. Akibatnya, tanaman mete tumbuh merana dan rataan produksinya rendah, bahkan tidak berproduksi sama sekali meskipun umurnya telah masuk stadia produktif, seperti yang terdapat di Kayangan Lombok Barat.
- ItemTeknologi Unggulan Jambu Mete: Perbenihan dan Budidaya Pendukung Varietas Unggul(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2007-01-15) Hadad-EA, -; Daras, Usman; Wahyudi, Agus; Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan
- ItemTindak Agronomi Penanggulangan Penyakit Mati Ranting Tanaman Cengkeh(Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 1993) Daras, Usman; Wahid, P.; -