Browsing by Author "Dadang, Ahmad"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemKarakterisasi Virulensi dan Molekuler Wereng Batang Coklat (Nilaparvata Lugens [Stål])(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Chaerani; Yuriyah, Siti; Dadang, Ahmad; Damayanti, Diani; Kusumanegara, Kusumawaty; Trisnaningsih; Bahagiawati; Sutrisno; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiWereng batang coklat (WBC) mudah beradaptasi pada varietas padi yang mengandung gen ketahanan tunggal terhadap WBC. Ketersediaan marka molekuler yang dapat menentukan virulensi WBC yang berkembang di lapang akan berguna untuk perancangan strategi pelepasan varietas tahan. Penelitian ini bertujuan mempelajari keragaan virulensi dan genetik populasi WBC lapang dan biotipe WBC untuk mengidentifi kasi marka molekuler yang berasosiasi dengan virulensi WBC. Sepuluh populasi WBC asal Provinsi Banten (T2), Jawa Barat (S1), Kalimantan Selatan (B1-B4), dan Sulawesi Selatan (X1, X3-X5); serta terduga ‘biotipe 1’ dan ‘biotipe 2’ diuji virulensinya pada empat varietas diferensial mengandung gen ketahanan yang berbeda terhadap WBC (TN-1 [tanpa gen ketahanan], Mudgo [Bph1], ASD7 [bph2], dan Rathu Heenathi [Bph3]). Hasil pengujian menunjukkan bahwa virulensi B1-B4, X1, dan X3 sudah melebihi biotipe 4; virulensi X4 menyamai biotipe 4; virulensi T2 dan X5 seperti biotipe 3; sedangkan virulensi S1 paling rendah, yakni seperti biotipe 2. Virulensi WBC yang selama ini dipelihara sebagai ‘biotipe 1’ dan ‘biotipe 2’ ternyata telah bergeser, berturut-turut menjadi biotipe 4 dan lebih virulen daripada biotipe 4. Karakterisasi WBC menggunakan 38 primer expressed sequence tag-simple sequence repeat (EST-SSR) polimorfi k terhadap 5 ekor per populasi mendapatkan rata-rata keragaan alelik yang moderat pada koleksi WBC dengan jumlah alel 30 dan nilai polymorphic information content (PIC) sebesar 0,47. Jumlah alel SSR dan nilai PIC yang terdeteksi pada S1 nyata paling rendah (berturut-turut 18 dan 0,38) dibandingkan dengan yang terdeteksi pada populasi lainnya yang lebih virulen (berturut-turut 21–40 dan 0,42–0,52). Plot principal coordinate analysis (PCoA) tidak memperlihatkan adanya korespondensi antara genotipe SSR dengan fenotipe virulensi WBC, sehingga marka molekular yang dapat menentukan virulensi WBC belum diperoleh. Evaluasi marka EST-SSR dan jumlah individu WBC yang lebih banyak serta tersedianya WBC biotipe 1 murni diharapkan dapat meningkatkan peluang ditemukannya marka yang berasosiasi dengan virulensi WBC.
- ItemKonfirmasi Gen BPH 6 Pada 200 Individu Populasi Tanaman Padi BC1F2 Persilangan Ciherang X Swarnalata Menggunakan Marka SSR(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Dadang, Ahmad; Slamet; Yunus, Muhammad; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Perakitan individu padi tahan wereng batang coklat (WBC) untuk menanggulangi serangan hama Wereng batang coklat merupakan cara yang efektif, karena ramah lingkungan sekaligus memperbaiki varietas padi yang telah ada dalam hal ini adalah varietas padi Ciherang yang disilangkan dengan varietas padi Swarnalata yang mengandung gen Bph 6. Bagian terpenting dari perakitan individu ini adalah seleksi individu. Marka molekuler merupakan alat yang mampu menyeleksi pada taraf gen, Penelitian bertujuan untuk mengkonfirmasi gen Bph 6 pada200 populasi padi BC1F2 persilangan Ciherang x Swarnalata dengan 2 buah primer pengapit gen Bph 6 yaitu RM 5742 dan RM 16994. Dari 200 individu yang di uji diperoleh hasil 40 individu memiliki kemiripan dengan tetua Ciherang, 121 individu heterozigot dan 39 individu terindikasi memiliki gen Bph 6 karena memiliki pola pita yang sama dengan Swarnalata, dan individu-individu tersebut bisa digunakan untuk uji selanjutnya. Dan untuk membuktikan bahwa individu-individu tersebut mengandung gen Bph 6 perlu dilakukan uji ketahanan wereng.
- ItemSeleksi Biotipe Wereng Batang Coklat (Nilaparvata Lugens Stål)(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB PADI), 2017) Chaerani; Fatimah; Damayanti, Diani; Dadang, Ahmad; Sutrisno; Bahagiawati; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB PADI)Wereng batang coklat (WBC) memiliki variasi virulensi yang dikenal sebagai ‘biotipe’. Biotipe WBC murni bermanfaat untuk pengujian ketahanan calon varietas atau galur padi isogenik, dan studi genetik virulensi WBC. Akan tetapi, biotipe WBC yang ada sudah terkontaminasi. Penelitian ini bertujuan membuat biotipe WBC dengan jalan menyeleksi virulensi pada varietas diferensial yang sesuai berdasarkan berat ekskreta embun madu. Tiga sampai empat tahap seleksi virulensi pada varietas Mudgo (mengandung gen ketahanan Bph1) atau ASD7 (bph2), mendapatkan biotipe 1, 2, 3, dan 4 tentatif(t). Konfirmasi virulensi biotipe 1 (t) menggunakan teknik skrining massal dan uji preferensi inang menunjukkan bahwa biotipe1 murni belum diperoleh karena selain TN1 (tidak mengandung gen Bph), varietas Mudgo dan ASD7 ternyata juga diserang dan jumlah nimfa yang menginfestasi ketiga varietas tidak berbeda nyata. Seleksi lanjutan pada varietas penyeleksi yang sesuai akan dilakukan hingga diperoleh biotipe murni.