Browsing by Author "Calista Siagian, Irma"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemPELUANG EFISIENSI PENGGUNAAN PUPUK PADA LAHAN SAWAH IRIGASI KABUPATEN SELUMA(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Wahyun, Tri; Calista Siagian, Irma; Harta, Linda; Balai Pengkajian Teknologi PertanianSalah satu teknologi yang dapat digunakan sebagai dasar penyusunan rekomendasi pemupukan padi sawah adalah melalui analisa status hara P dan K lahan sawah. Sampai saat ini rekomendasi pemupukan P dan K padi sawah masih menggunakan rekomendasi umum yaitu 100-150 kg TSP/SP-36 per ha dan 100 kg KCl per ha, karena belum didasarkan pada status hara tanah. Tujuan analisa status hara adalah (1) memperoleh data dan informasi status hara P dan K tanah sawah, (2) rekomendasi pemupukan P dan K padi sawah yang lebih rasional dan efisien, berdasarkan status hara tanah, yang dapat menghemat kebutuhan pupuk. Kegiatan analisa status hara P dan K lahan sawah pada tahun 2014 berlokasi di 13 kecamatan di Kabupaten Seluma. Metodologi yang digunakan meliputi : persiapan, pelaksaan pengambilan sampel tanah, analisis. Survei utama melakukan pengambilan sampel tanah individu dijadikan sampel tanah komposit, 1 sampel tanah komposit terdiri 10-15 sampel tanah individu. Jumlah sampel tanah komposit yang diambil sebanyak 13 sampel tanah komposit, data hasil analisis tanah dinilai kadar P dan K. Melalui 3 status (kriteria rendah, sedang dan tinggi). Hasil analisa status P dan K lahan sawah di Kabupaten Seluma sebanyak 13 sampel tanah status hara P rendah dan sedang, dari total sawah kadar P rendah sebanyak 7,69% dengan nilai 20,66 mg P 2 O 5 /100 gr, status sedang sebanyak 84,61% dengan kisaran 21,3 – 37,64 mg P 2 O 5 /100 gr, dan tinggi sebanyak 7,69% dengan nilai 42,72 mg P 2 O 5 /100 gr. Status hara K rendah sampai tinggi yaitu status rendah sebanyak 7,69% dengan kisaran 14,10 – 19,31% mg K 2 O/100 gr, status sedang sebanyak 23,08% dengan kisaran 23,70 – 32,39 mg K 2 O/100 gr, dan status tinggi 46,15% dengan kisaran 41,02 – 59,27 mg K 2 O/100 gr. Dengan demikian penggunaan pupuk SP-36 sesuai status hara (69,23%) 100 kg/ha dan (7,69%) 75 kg/ha sehingga menghemat pupuk SP-36 sebanyak 25 – 50 kg/ha. Pupuk KCl sesuai status hara (30,77%) 100 kg/ha, (23,08%) 50 kg/ha, dan (46,15%) 50 kg/ha sehingga pupuk KCl yang dapat dihemat 50 kg/ha sebanyak 69,23%.
- ItemUJI DOSIS PUPUK ORGANIK CAIR TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Yartiwi; Calista Siagian, Irma; Balai Pengkajian Teknologi PertanianBawang merah (Allium ascalonicum L.) merupakan salah satu komoditas unggulan nasional, dan produksinya terus dikembangkan setiap tahun. Bawang merah dapat dikembangkan pada lahan kering baik didataran rendah maupun di dataran tinggi. Pupuk organik cair berperan penting dalam pertumbuhan akar, tunas dan bakal umbi, serta meningkatkan daya tahan terhadap hama, patogen terhadap penyakit, dan juga cekaman lingkungan. Penelitian ini merupakan uji pendahuluan pupuk organik cair dari urine sapi pada berbagai dosis terhadap hasil dan pertumbuhan tanaman bawang merah varietas katumi. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) faktor tunggal yaitu konsentrasi pupuk organik cair (P) dengan 5 taraf perlakuan yaitu P0 (kontrol), P1 (2,5 ml), P2 (5 ml), P3 (7,5 ml) dan P4 (10 ml) masing-masing perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Data dianalisis dengan analisis sidik ragam (ANOVA) dan diuji lanjut dengan DMRT untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. Hasil analisa sidik ragam dari data yang diperoleh menunjukkan bahwa ada pengaruh sangat nyata pemberian pupuk organik cair terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah optimal didapat pada dosis P2 yang menghasilkan hasil tertinggi P3 yaitu ratarata tinggi tanaman pada umur 45 hst (42,39 cm), jumlah daun (40,29 helai), jumlah anakan (10,76 batang), berat basah (126,2 g), berat kotor kering (96,58 g), berat basah kering (75,10 g) dan jumlah suing perumpun (23,12 siung per rumpun).