Browsing by Author "Cahyono, Tri"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemEfisiensi Penggunaan Pupuk Dan Senjang Hasil Padi Sawah Berdasarkan Pemupukan Berimbang Menggunakan PUTS Di Kabupaten Sorong, Papua Barat(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017) Atekan; Rouw, Aser; Cahyono, Tri; ; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian MalukuPemberian pupuk sesuai kebutuhan tanaman merupakan salah satu kunci untuk meningkatkan produktivitas tanaman, menghemat biaya input, dan mempertahankan kelestarian tanah. Pada lahan sawah, penentuan pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman padi dapat dilakukan dengan cepat, murah, dan cukup akurat menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS). Tujuan pengkajian ini adalah untuk mengetahui efisiensi penggunaan pupuk dan senjang hasil padi sawah berdasarkan pemupukan berimbang menggunakan PUTS. Metode kajian dilakukan melalui tahapan wawancara, pengambilan sample tanah, dan pengujian lapangan. Wawancara dilakukan pada 27 orang petani menggunakan kuisioner terstruktur untuk mendapatkan informasi jenis varietas, jenis dan dosis pupuk, serta produksi padi pada musim tanam 1 (MT I) tahun 2014. Tahap berikutnya dilakukan pengambilan sampel tanah secara komposit pada lahan sawah petani bersangkutan secara diagonal (cross) pada kedelaman 0-20 cm, selanjutnya diuji kebutuhan pupuk N, P, dan K menggunakan PUTS. Senjang hasil padi sawah diketahui berdasarkan selisih dari uji validasi dengan membandingkan antara hasil padi dari pemupukan berimbang menggunakan PUTS dengan pola petani pada MT I tahun 2015. Hasil analisis menunjukkan bahwa rata-rata petani responden melakukan pemupukan majemuk jenis NPK 15:15:15 dosis 197 kg/ha dan ditambah urea 158 kg/ha atau setara pupuk urea 222 kg/ha, SP36 83 kg/ha dan KCl 50 kg/ha dengan hasil padi 3,84 t GKG/ha. Dosis pupuk tersebut lebih tinggi dari rata-rata kebutuhan pupuk hasil rekomendasi PUTS yaitu urea 200 kg/ha, SP36 50 kg/ha, dan KCl 50 kg/ha. Hasil padi berdasarkan uji validasi dengan menerapkan dosis pupuk berimbang menggunakan PUTS adalah 4,98 kg GKG/ha lebih tinggi dari pola petani dengan senjang hasil 450 kg GKG/ha. Hal ini menunjukkan pemupukan berimbang berkontribusi dalam meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk dan produksi padi.
- ItemKERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG PANJANG DENGAN PENAMBAHAN BAHAN ORGANIK(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Widiastuti, Eka; Cahyono, Tri; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratPerbaikan kualitas tanah dengan penambahan bahan organik merupakan salah satu cara meningkatkan produksi tanaman kacang panjang. Kacang panjang merupakan tanaman yang bersimbiosis dengan Rhizobium sp. sehingga mampu mengikat N dari udara. Penelitian bertujuan untuk mengetahui keragaan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang panjang dengan penambahan bahan organik. Penelitian dilakukan di KP. Narmada BPTP NTB pada bulan Januari-Maret 2016 menggunakan kacang panjang lokal Bima. Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) faktor tunggal 2 perlakuan yaitu 1). Tanpa kompos dan 2). Kompos dengan 15 ulangan sehingga diperoleh 30 perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh pemberian kompos atau tanpa kompos terhadap pertumbuhan dan hasil kacang panjang. Tanaman kacang panjang tanpa kompos memiliki pertumbuhan vegetatif (tinggi tanaman dan jumlah daun) dan hasil (jumlah buah, panjang buah dan berat brangkasan) yang lebih tinggi dibandingkan tanaman dengan pemberian kompos namun pengaruh pemberian kompos meningkatkan berat (55,23 g) dan diameter buah (0.9 cm).
- ItemKORELASI DAN PENGELOMPOKAN ANTAR KOMPONEN PADI VARIETAS INPARI DI SORONG SELATAN(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat, 2017) Sinaga, Apresus; Cahyono, Tri; Sutisna, Entis; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratPengkajian bertujuan untuk memperoleh informasi pola hubungan antarkarakter komponen tanaman dari nilai korelasi dan derajat kemiripan antar varietas varietas inpari 7, inpari 10, inpari 11 dan inpari 13. Pengkajian dilaksanakan di Kabupaten Sorong Selatan pada MT I bulan Januari-Desember 2012. Penelitian menggunakan lahan seluas 1 ha. Komponen pertumbuhan yang diamati adalah tinggi tanaman, dan jumlah anakan sedangkan komponen hasil yang diamati adalah panjang malai, gabah isis, gabah hampa dan hasil gabah per hektar (ton). Data yang diperoleh dari hasil pengamatan diestimasi nilai koefisien korelasi dan dilihat derajat kemiripan satu sama lain dan beda jauh (tidak sama) 4 varietas padi varetas inpari menggunakan analisis Hierarki Cluster dan dibentuk 3 kelompok (cluster). Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh berbeda nyata dan berkorelasi positif jumlah gabah isi terhadap produksi (r=0,95) dan tingkat koefisien kemiripan antara varietas inpari 7, 10, 11 dan inpari 13 terdapat keragaman yang dekat dengan nilai berkisar antara 0-25.
- ItemPENGGUNAAN PERANGKAT UJI TANAH KERING UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI KEDELAI DI LAHAN KERING(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2018) Fidiyawati, E.; Ndaru, Ratih K.; Aisyawati, Lina; Cahyono, Tri; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua BaratPeluang peningkatan produktivitas kedelai cukup besar, mengingat hasil kedelai petani masih berkisar 0,6-1,5 t/ha, sedangkan hasil dari penelitian/pengkajian mampu mencapai 1,7-3,0 t/ha. Salah satu faktor penentu keberhasilan usaha tani kedelai adalah pemupukan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan hara setempat. Pertanaman kedelai lahan kering mempunyai peran sangat penting, kaitannya dengan “jabalsim” sebagai penyedia benih yang bermutu untuk lahan sawah pada MK-1. Peningkatkan produktivitas kedelai lahan kering menjadi >1,80 t/ha akan menghasilkan produksi kedelai sekitar 250.000 ton yang dapat digunakan sebagai sumber benih kedelai lahan sawah dan pada gilirannya akan mendorong tercapainya target produksi satu juta ton kedelai di Jawa Timur. Tujuan pengkajian ini untuk mengetahui penggunaan PUTK dalam meningkatkan produksi kedelai di lahan kering. Pengkajian dilakukan di LMDH Desa Walikukun, Kec. Widodaren, Ngawi. yang merupakan sentra produksi kedelai di Jawa Timur, pada MK. dan MH. Pengkajian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acaka Kelompok (RAK) dengan 7 perlakuan dan 4 ulangan, dengan luas masing-masing petak perlakuan 4 x 5 m. Data yang diamati setiap musim adalah: C-org, N, P dan K, produktivitas kedelai dan keragaan agronomis. Data yang dieroleh dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Variance) sedangkan untuk membandingkan antara rata-rata pengamatan setiap variabel yang diuji menggunakan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT-5%). Hasil pengkajian menunjukkan pemupukan dengan dosis 100 kg urea + SP-36 (sesuai dosis PUTK diberikan 100%) + KCl (sesuai dosis PUTK diberikan 150%), mampu meningkatkan hasil kedelai tertinggi (1,97 t/ha) pada MH dan (1,83 t/ha) pada MK.