Browsing by Author "Cahyaningrum, Hermawati"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- ItemPetunjuk Teknis Pengembangan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) Maluku Utara(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara, 2013) Sugihono, Chris; Saleh, Yopi; Cahyaningrum, HermawatiPemanfaatan lahan pekarangan untuk pengembangan pangan rumah tangga merupakan salah satu cara mewujudkan kemandirian pangan. Kemandirian pangan dimulai dari rumah tangga. Dalam masyarakat perdesaan, pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman kebutuhan keluarga sudah berlangsung lama dan hingga kini masih berkembang. Komitmen pemerintah untuk melibatkan rumah tangga dalam mewujudkan kemandirian pangan perlu diaktualisasikan dengan menggerakkan lagi budaya menanam di lahan pekarangan, baik di perkotaan maupun di perdesaan.
- ItemPetunjuk Teknis Teknologi Budidaya Tumpangsari Tanaman Padi Gogo, Jagung, dan Kedelai (Turiman Pajale)(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara, 2019) Hidayat, Yayat; Saleh, Yopi; Cahyaningrum, Hermawati; Nugroho, Novendra Cahyo; Suwitono, Bayu; Lala, FredyPemerintah bertekad meningkatkan produksi pangan (padi, jagung dan kedelai) guna mencapai dan mempertahankan swasembada pangan. Salah satu tantangan pemantapan ketahanan pangan adalah peningkatan produktivitas dan kesejahteraan pelaku pertanian pangan. Salah satu kendala peningkatan produksi pangan adalah terbatasnya lahan. Optimalisasi lahan yang perlu dilakukan adalah tumpangsari tanaman pangan padi gogo dan palawija. Inovasi teknologi Budidaya tumpangsari tanaman padi gogo-jagung-kedelai dapat dilakukan pada lahan kering dan juga lahan sawah. Pengaturan pola tanam tumpangsari ini selain dapat meningkatkan produksi pangan berkelanjutan, dapat juga meningkatkan pendapatan petani. Penderasan diseminasi inovasi teknologi ini sangat diperlukan guna mempercepat terwujudnya peningkatan produksi dan swasembada pangan berkelanjutan.
- ItemSumber Daya Genetik (SDG) Perkebunan Maluku Utara(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara, 2022) Hidayat, Yayat; Saleh, Yopi; Cahyaningrum, HermawatiMaluku Utara merupakan salah satu provinsi kepulauan yang mempunyai keragaman hayati perkebunan yang luar biasa. Dari berbagai jenis plasma nutfah tanaman perkebunan di Maluku Utara, sebagian besar dibudidayakan secara konvensional untuk produksi. Komoditas tersebut, umumnya untuk pemenuhan kebutuhan lokal maupun ekspor yang berasal dari sejumlah varietas dan kegunaan yang bervariasi. Kelestarian keberagaman plasma nutfah di Maluku Utara menjadi penting untuk selalu dijaga sambil terus dikembangkan potensi serta pemanfaatannya. Deskripsi berbagai jenis variasi plasma nutfah perkebunan yang ada menjadi salah satu informasi penting, salah satunya dalam program pemuliaan tanaman untuk perbaikan sifat genetiknya. Dalam kegiatan pemuliaan tanaman, ketersediaan plasma nutfah yang beragam merupakan salah satu strategi untuk keberhasilan dalam menghasilkan varietas baru yang lebih bermanfaat.
- ItemSumber Daya Genetik (SDG) Tanaman Pangan Maluku Utara(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara, 2020) Hidayat, Yayat; Saleh, Yopi; Hendaru, Indra Heru; Suwitono, Bayu; Cahyaningrum, Hermawati; Sugihono, ChrisBuku ini disusun agar data yang dikumpulkan dari hasil eksplorasi dan karakterisasi SDG spesifik lokasi yang ada di Provinsi Maluku Utara dapat terdokumentasi dan menjadi acuan untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Selain itu, adanya buku SDG Tanaman Pangan Maluku Utara diharapkan menjadi acuan untuk konservasi dan pemanfaatan serta pengembangan SDG yang bernilai ekonomis bagi masyarakat khususnya di Provinsi Maluku Utara.
- ItemTeknologi Produksi Bawang Merah Cv. Topo(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Maluku Utara, 2015) Saleh, Yopi; Sugihono, Chris; Cahyaningrum, Hermawati; Hendaru, Indra Heru; Ramdhani, Miskat; Suwitono, BayuBawang merah (Allium cepa L) merupakan salah satu komoditas hortikultura yang strategis di Maluku Utara. Menurut Bank Indonesia (2013), komoditas ini juga merupakan salah satu penyumbang inflasi. Di Provinsi Maluku Utara terdapat salah satu varietas lokal bawang merah yang oleh masyarakat lokal diberi nama bawang Topo (nama kelurahan asal bawang merah lokal di pulau Tidore). Kultivar ini memiliki keunggulan selain adaptif terhadap agroekosistem di Malut, juga mempunyai kandungan minyak atsiri yang tinggi. Bawang Topo mempunyai sejarah yang panjang dan sudah menjadi simbol kebanggaan budaya lokal masyarakat pulau Tidore. Bawang tersebut dibudidayakan oleh petani Tidore beratus-ratus tahun yang lalu hingga sekarang di dataran tinggi. Rendahnya produktivitas bawang Topo, yaitu 3 ton/ha di tingkat petani disebabkan belum diketahuinya teknik budi daya yang baik, kesuburan tanah rendah, dan skala usahatani yang masih kecil.