Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Cahyana, Destika"

Now showing 1 - 20 of 58
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Amblas
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Di lahan gambut yang telah terbuka seringkali terlihat pemandangan unik: akar tanaman terlihat menonjol di atas permukaan lahan. Lazimnya akar tanaman terbenam di bawah permukaan tanah. Sebetulnya akar tersebut semula tertutup oleh tanah, tetapi muncul ke permukaan karena tanah gambut amblas. Itu tanda lahan gambut telah rusak alias terdegradasi.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Atabela
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Istilah atabela berasal dari tabela yang merupakan akronim dari tanam benih langsung. Pada praktek pertanian tabela, benih padi langsung ditanam di lahan tanpa disemai di persemaian. Biasanya tabela dilakukan di lahan yang sangat luas tetapi tenaga kerja kurang. Misalnya di Sulawesi, Kalimantan, dan Sumatera. Semula tabela hanya berlangsung manual dengan menebar (baca: lempar secara menyebar, red) langsung di lahan tanpa memperdulikan jarak tanam. Dengan cara ini penanaman pembayaran upah tanam yang berbiaya tinggi dapat ditekan.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Beje
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Istilah ‘beje’ bagi Suku Banjar bukan sebutan pakaian bekas yang dijual kembali di pasar loak. Beje ialah galian (tabukan, red) yang berada di tengah lahan rawa. Istilah sederhananya kolam buatan di tengah lahan rawa. Ukurannya beragam, mulai 25—250 m2. Bentuknya ada yang segi empat sama sisi, tapi ada juga yang persegi panjang.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Belibis Itik Rawa
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Bila sempat mampir ke Kalimantan Selatan datanglah ke Amuntai, Hulu Sungai Utara. Di sana sebuah menu unggas bakar termahal banyak dijajakan di warung sederhana di tepi jalan. Seporsi unggas bakar bandrolnya Rp80.000?Rp150.000. Ia menjadi santapan kalangan menengah ke atas para pelancong dan kalangan menengah ke atas setempat. Itulah menu belibis bakar khas Tanah Banua. Belibis selama ini lebih dikenal sebagai si burung air. Bahkan guyonan orang menyebut belibis sebagai burung termahal karena mampu ?membeli bis?. Dibalik itu hanya segelintir kalangan yang tahu bahwa ia keluarga dekat itik atau angsa. Sosoknya mirip silangan itik, angsa, dan burung. Ia dapat berenang, menyelam, dan terbang serta bersiul seperti burung.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Benci Air
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Meskipun gambut dijuluki tanah yang suka air alias hirofilik, ia juga dapat membenci air. Saat membenci air sifatnya disebut hidrofobik. Hidro, air; dan fobik, benci. Gambut bersifat hidrofobik saat mengalami kekeringan. Ketika gambut dibasahi kembali dirinya tak mampu lagi menyerap air. Dengan kata lain kemampuannya menyerap air hingga 13 kali lipat bobot keringnya hilang dan tak bisa pulih kembali secara alami.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Bintang Bilah
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Rasi bintang lain yang juga menjadi pertanda petani di rawa lebak adalah bintang baur bilah. Lazimnya baur bilah terlihat 20 hari setelah munculnya bintang karantika. Baur bilah juga muncul di ufuk barat, tetapi bentuknya beda dengan karantika. Baur bilah berupa 3 bintang terang membentuk garis lurus.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Bintang Karantika
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Musim kemarau bagi masyarakat petani yang tinggal di kawasan rawa lebak di Kalimantan Selatan menjadi masa paling baik untuk bercocok tanam. Di musim itu mereka menanam padi dan palawija karena kawasan yang semula tergenang air menjadi kering sehingga dapat dipakai untuk bercocok tanam. Agar waktu menanam optimal mereka harus menyiapkan benih sebelum lahan benar-benar kering. Lantaran itu masyarakat rawa lebak punya pengetahuan lokal untuk mengetahui pertanda musim kemarau segera datang.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Bulu Babi
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Bulu babi Eleocharis retroflaxa yang tumbuh di lahan rawa bukan bulu babi si hewan laut yang ditakuti para perenang. Bulu babi di lahan rawa tergolong rumput yang mampu tumbuh di lahan berair dengan kemasaman tinggi. Ia seringkali digolongkan sebagai gulma lahan pertanian sekaligus gulma perairan.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Combine Harvester
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Pemanen kombinasi menjadi penemuan terpenting pada sektor pertanian karena dapat menghemat biaya panen dan pasca panen secara besar-besaran. Mesin ini, seperti namanya, terdiri dari 3 kombinasi operasi panen dan pasca panen yang berbeda: memotong, merontokkan, dan menampi dalam satu rangkaian operasi sekaligus.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Double Hole
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Bertani di lahan gambut memerlukan siasat khusus. Salah satunya teknik membuat lubang tanam untuk tanaman sawit. Lazimnya lubang tanam untuk bibit kelapa sawit berupa lubang tunggal berukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm. Sayang, lubang tunggal seringkali bermasalah diterapkan di lahan gambut karena bibit kerap tumbuh miring. Musababnya, permukaan lahan gambut yang ditanami sawit akan menyusut sehingga tak dapat menopang bibit sawit. Di sisi lain akar sawit belum mampu mencengkeram kuat.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Drainase Dangkal
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Watak gambut yang seperti spon membuat pengelolaan gambut mesti berhati-hati. Ahli ilmu tanah merekomendasikan hanya gambut dengan ketebalan kurang 3 m saja yang boleh dimanfaatkan untuk budidaya pertanian. Gambut yang tebalnya di atas 3 m harus dipertahankan untuk kawasan konservasi.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Ekohidrologi
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Kini pengelolaan lahan gambut yang kompleks memasuki era baru dengan paradigma ekohidrologi. Istilah ekohidrologi pertama kali muncul di International Conference on Water and Environment di Dublin pada 1992. Ia merujuk pada perpaduan pendekatan hidrologi dan dinamika biota di daerah tangkapan untuk digunakan dalam menyelesaikan persoalan lingkungan.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Emposan
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Emposan berasal dari kata ‘empos’ yang bermakna tiup, hembus, atau semprot. Emposan berarti alat untuk menghembuskan. Di dunia pertanian emposan merujuk pada alat untuk mengatasi hama tikus. Bahan aktif pembunuh tikus didorong dengan emposan agar masuk ke dalam lubang tikus sehingga tikus mati di dalamnya.
  • No Thumbnail Available
    Item
    Emposan
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Emposan berasal dari kata ‘empos’ yang bermakna tiup, hembus, atau semprot. Emposan berarti alat untuk menghembuskan. Di dunia pertanian emposan merujuk pada alat untuk mengatasi hama tikus. Bahan aktif pembunuh tikus didorong dengan emposan agar masuk ke dalam lubang tikus sehingga tikus mati di dalamnya.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Galam
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Galam Tanaman indikator lain di lahan pasang surut yang berpirit adalah galam Melaleuca leucadendron. Di saat tanaman lain merana di lahan rawa pasang surut yang tergenang, galam justeru tumbuh sangat subur. Itu karena galam adaptif dengan kondisi tanah masam dengan pH 3-4. Ia bahkan dapat mendominasi lahan pasang surut menjadi hutan galam karena tanaman lain tak berdaya bersaing dengannya. Galam juga menyenangi kondisi lahan berair macak-macak sehingga anakan yang muncul dari tunas dan biji tumbuh merajalela.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Gambut
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Istilah ‘gambut’-seperti diakui oleh Prof Tejoyuwono Notohadiprawiro dari Universitas Gadjah Mada dan Dr Mohammad Noor dari Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa-dipungut dari Bahasa Banjar di Kalimantan Selatan. Gambut merujuk pada tanah labil dan lembut yang mendominasi sebuah wilayah bernama Kecamatan Gambut di Kabupaten Banjar yang berbatasan dengan Kota Banjarmasin.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Gantang
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Gantang merupakan sebutan satuan ukuran dan alat mengukur volume dan atau bobot di masyarakat Suku Banjar dan Suku Melayu. Lazimnya digunakan untuk mengukur volume beras, tepung, biji-bijian ataupun air. Namun, demikian di setiap daerah yang dihuni suku tersebut ukuran volume segantang yang disepakati berbeda-beda sehingga lambat laun menghilang dengan hadirnya satuan ukur volume modern seperti liter.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Gantang
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Gantang merupakan sebutan satuan ukuran dan alat mengukur volume dan atau bobot di masyarakat Suku Banjar dan Suku Melayu. Lazimnya digunakan untuk mengukur volume beras, tepung, biji-bijian ataupun air. Namun, demikian di setiap daerah yang dihuni suku tersebut ukuran volume segantang yang disepakati berbeda-beda sehingga lambat laun menghilang dengan hadirnya satuan ukur volume modern seperti liter.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Gumbaan
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Alat pertanian yang juga ciri khas petani rawa adalah gumbaan. Ia mesin tradisional yang diciptakan masyarakat Suku Banjar untuk memisahkan bulir padi berisi dengan bulir padi yang hampa. Gumbaan juga sekaligus membersihkan bulir padi berisi dari kotoran lain seperti potongan batang atau tangkai padi.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Isaian
    (Balittra, 2019) Cahyana, Destika; Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa
    Isaian sebutan untuk ayakan dalam Bahasa Banjar. Ia berguna untuk membersihkan beras dari kotoran berupa sisa kulit gabah atau beras yang hancur. Isaian terbuat dari anyaman kulit bamboo yang tipis. Bingkainya terbuat dari rotan atau belahan bambu. Secara umum bentuk isaian mirip nyiru, tetapi isaian lebih cekung. Bagian tepi isaian dianyam rapat mirip nyiru, tetapi di bagian tengah anyaman lebih renggang untuk mengayak.
  • «
  • 1 (current)
  • 2
  • 3
  • »

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback