Browsing by Author "Budiari, Luh Gede"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemIdentifikasi Prevalensi Eimeria sp pada Sapi Bali di Lahan Marginal dengan Pola Budidaya Semi Intensif(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Kertawirawan, I Putu Agus; Budiari, Luh Gede; Sutresna, I Nyoman; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianKoksidiosis merupakan parasit gastrointestinal yang sangat penting pada sapi karena memiliki tingkat morbiditas dan mortalitas yang cukup tinggi terlebih pada hewan muda. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui tingkat prevalensi Eimeria sp pada sapi bali (jantan dan betina) di lahan marginal dengan sistem budidaya semi intensif. Sampel dikoleksi dari peternakan rakyat di desa Musi, kecamatan Gerokgak Kabupaten Buleleng-Bali. Sampel yang dikoleksi berupa feses sejumlah 50-100 gram/sampel ditambahkan dengan formalin 10% sebagai media pengawet. Sampel ditentukan secara acak dan mewakili jenis kelamin jantan dan betina dengan umur kurang dari 15 bulan sejumlah 30 ekor. Pengujian sampel dilakukan di Laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa prevalensi infeksi Eimeria sp pada sapi bali (jantan dan betina) sama sebesar 20%. Namun prevalensi infeksi parasit gastrointestinal pada sapi jantan (60%) lebih besar dibandingkan betina (26,7%). Sehingga prevalensi infeksi parasit gatrointestinal lainnya pada sapi jantan juga lebih besar (33.3%) dibandingkan dengan betina sebesar 6.7%. Pada sapi jantan terdapat prevalensi infeksi Fasciola sp sebesar 6.7%, sedangkan pada betina tidak. Berdasarkan hasil tersebut tidak ada pengaruh jenis kelamin terhadap prevalensi Eimeria sp pada sapi bali yang dibudidayakan di lahan marginal. Seluruh ternak berpotensi sama terhadap penyakit koksidiosis sehingga perlu dilakukan usaha preventif. Menjaga sanitasi dan manajemen budidaya yang baik menjadi kunci dalam upaya pencegahan penyakit koksidiosis di tingkat lapangan. Penyediaan pakan dan nutrisi yang baik menjadi penting untuk menjaga ketahanan tubuh ternak terhadap infeksi.
- ItemPeningkatan Pendapatan Petani pada Usahatani Sayuran dengan Penyisipan Tanaman Sayuran Berumur Pendek di Model Pertanian Bioindustri Kabupaten Tabanan(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Adijaya, I Nyoman; Budiari, Luh Gede; Kertawirawan, Putu Agus; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianKajian penyisipan tanaman sayuran berumur pendek pada usahatani sayuran dilakukan di lokasi Model Pertanian Bioindustri Desa Antapan, Kecataman Baturiti, Kabupaten Tabanan pada Juli-September 2018. Perlakuan yang dikaji yaitu membandingkan tiga usahatani sayuran yang ditanam secara monokultur dan disisipi tanaman sawi hijau sehingga terdapat enam perlakuan dengan 3 petani sebagai ulangan. Tiga sayuran yang dikaji yaitu brokoli, kol bunga dan bunga tagetes. Jarak tanam ketiga komoditas tersubut 40 cm x 40 cm dengan 1 tanaman per lubang sedangkan sawi hijau dengan umur panen rata-rata 20 hari ditanam diantara tanaman dengan jarak tanam 40 cm x 40 cm 3 tanaman per lubang. Data agronomis tanaman dianalisis deskriptif dan dilakukan kelayakan analisis usahatani (B/C ratio). Hasil kajian menunjukkan bahwa penyisipan sawi hijau pada tanaman sayuran utama tidak signifikan menurunkan produktivitas tanaman sayuran utama dengan penurunan masingmasing 2,25% (brokoli), 1,84% (kol bunga) dan 3,00 % (tagetes), dengan tambahan produksi sawi hijau berkisar 240-247 kg per 1.000 m.. Hasil analisis usahatani menunjukkan penyisipan tanaman sawi hijau pada ketiga komoditas tersebut memberikan peningkatan keuntungan usahatani rata-rata Rp 735.000- Rp 888.750,- pada skala usahatani 1.000 m2, sehingga dapat meningkatkan efisiensi usahatani yang dilakukan, yang ditandai dengan meningkatnya B/C ratio dibandingkan pertanaman monokultur.