Browsing by Author "Bobihoe ...[at al], Julistia"
Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
- ItemPengelolaan sumber daya genetik tanaman padi spesifik Jambi(IAARD Press, 2015-06) Bobihoe ...[at al], Julistia; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPadi lokal merupakan salah satu sumber daya genetik (SDG) yang cukup beragam jenisnya dan terdapat di dataran rendah, menengah dan tinggi, baik di lahan kering, rawa lebak dan rawa pasang surut. Inventarisasi dan identifikasi padi-padi lokal tersebut belum banyak dilakukan secara lengkap, sementara ini padi lokal merupakan sumber plasma nutfah yang keberadaannya sudah semakin langka. Kegiatan eklsplorasi dilakukan di tujuh Kabupaten/kota, yaitu Kota Jambi, Muaro Jambi, Batanghari, Tanjung Jabung Barat, Tanjung Jabung Timur, Merangin, dan Bungo dari bulan April sampai dengan Juli 2013. Berdasarkan eksplorasi tersebut dapat diinventarisasi 95 jenis padi lokal dan sebagian besar merupakan padi rawa lebak, yang selanjutnya dikoleksi di Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jambi dan Balai Penelitian Padi di Sukamandi. Inventarisasi padi lokal di Provinsi Jambi ini juga sangat bermanfaat untuk memenuhi aspek kebutuhan sosial, ekonomi, lingkungan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
- ItemPotensi Hasil Beberapa Galur dan Varietas Kedelai di Provinsi Jambi(IAARD Press, 2012-12) Bobihoe ...[at al], Julistia; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPenelitian ini dilaksanakan di Desa Maju Jaya, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi, mulai dari Januari sampai Desember 2010, yang bertujuan untuk mendapatkan galur-galur kedelai yang mempunyai bobot 100 biji >14 g dan produksi di atas 1,5 t/ha. Galur-galur dan varietas yang diuji adalah U-505-1-1, U-805-1-1, V.92-1-2, V.129-1-2, V.159-1-3, V. 284-2-2, V.421-1-2, dan V.933-2-2, serta varietas Anjasmoro dan Grobogan. Penelitian disusun dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan tiga ulangan. Dari hasil penelitian didapatkan dua galur yang menghasilkan produksi di atas 1,5 t/ha, yaitu galur U-505-1-1 dan V.159-1-3 dengan produksi masingmasing 1.560 dan 1.523 t/ha.
- ItemUpaya Pelestarian Sumber Daya Genetik Tebu Lokal Kerinci Melalui Perbaikan Teknologi Budidaya(KOMISI NASIONAL SUMBER DAYA GENETIK, 2021-09-15) Bobihoe ...[at al], Julistia; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianKerinci's local sugarcane plantations have existed since the Dutch times. More than 90% of the population in Sungai Asam Village, Kayu Aro Barat District, Kerinci, depends on sugar cane, which is processed into brown sugar. The upland dry land sugarcane plant in Kerinci Regency has proven to have very important economic value for local communities, especially brown sugar farmers and craftsmen. This paper is the result of field observations of the existing sugarcane cultivation system in Kayu Aro Barat District which aims to see the growth, and application of cultivation technology in an effort to preserve the genetic resources of the Kerinci sugarcane plant after being released by the Minister of Agriculture as a high-yielding variety of sugarcane under the name POJ 2878 Agribun Kerinci. The method used in this activity is a field survey method and interviews with sugarcane farmers. The results of the activity show that sugarcane farming in Sungai Asam Village, Kayu Aro Barat District, has very good and profitable prospects. With the release of Kerinci's local superior sugarcane to become a national superior variety, it is hoped that it can boost the economy of sugarcane farmers and brown sugar craftsmen in the dry land of the highlands. In an effort to increase the income and welfare of sugarcane farmers, it is necessary to improve cultivation technology, especially the use of quality sugar cane seeds, plant maintenance and the provision of organic fertilizers and chemical fertilizers that are tailored to the needs of plants. By providing guidance and assistance to cultivation technology and post-harvest sugarcane, it is an alternative for the preservation of Kerinci's local sugarcane plants.