Browsing by Author "Basri, Arie Hapsani Hasan"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemBuku Petunjuk Praktikum Proyek Pengembangan Teknologi Pertanian Berkelanjutan(Pusat Pendidikan Pertanian. BPPSDMP, 2019-10) Pakpahan, Tience E.; Basri, Arie Hapsani Hasan; Perpustakaan BPPSDMPBuku petunjuk praktikum ini mengarahkan mahasiswa untuk dapat melakukan inisiasi proyek pengembangan teknologi pertanian berkelanjutan; struktur organisasi proyek; menyusun jadwal proyek pengembangan teknologi pertanian berkelanjutan metode GANTT; Pelaksanaan proyek pengambangan teknologi pertanian berkelanjutan metode PERT; pelaksanaan proyek pengambangan teknologi pertanian berkelanjutan metode (CPM); Administrasi proyek pertanian berkelanjutan; monitoring proyek dan evaluasi proyek pengambangan teknologi pertanian berkelanjutan; dan Penyusunan laporan akhir proyek pengembangan teknologi pertanian berkelanjutan.
- ItemPemanfaatan Limbah Tongkol Jagung Dan Getah Karet Sebagai Bahan Baku Dalam Pembuatan Biobriket(Politeknik Pembangunan Pertanian Medan, 2020-06) Jayanti, Astri; Adriani, Adelina; Kristiani, Meri; Basri, Arie Hapsani Hasan; Politeknik Pembangunan Pertanian MedanBiomassa merupakan sumber energi potensial yang dikembangkan sebagai sumber alternatif pengganti bahan bakar fosil dan dapat diperbaharui. Salah satu bahan bakar yang berasal dari biomassa adalah biobriket limbah tongkol jagung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sifat fisik (nilai kalor dan kerapatan) sifat kimia (kadar air, abu, zat terbang, dan karbon) dan daya tahan (stabilitas dan kekuatan). Metode penelitian ini adalah eksperimental, yaitu pengamatan secara langsung melalui proses karbonisasi dan pengukuran data secara kuantitatif. Bahan perekat yang digunakan adalah tepung kanji dan aquadest dengan rasio 1:4, untuk mengukur nilai kalor briket menggunakan alat bomb calorymeter. Dari hasil penelitian briket A, B dan C dapat diketahui sifat fisik, sifat kimia dan daya tahan yang dihasilkan ternyata tidak jauh berbeda dibandingkan dengan briket batubara. Nilai kalor tertinggi yang dihasilkan briket batubara adalah sekitar 6.058,62 kal/g sedangkan nilai kalor pada biobriket komposisi A yaitu 5.956,21 kal/g, komposisi B yaitu 5.241,78 kal/gdan nilai kalor yang paling rendah terdapat pada biobriket komposisi C yaitu 4.935,91kal/g. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biobriket dari tongkol jagung dan getah karet dengan komposisi A dan B masih sesuai dengan SNI.