Browsing by Author "Bambang Heliyanto"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemAksesi Potensial Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)(Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2007) Sudarmo, Hadi; Bambang Heliyanto; Suwarso; Sudarmadji; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanPenelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi aksesi potensial jarak pagar untuk medukung pengembangan jarak pagar. Sebanyak 421 aksesi hasil eksplorasi jarak pagar dievaluasi di KP. Asembagus. Tiap aksesi diwakili 10 tanaman dengan jarak tanam 2 m x 2 m. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah cabang, jumlah tandan, jumlah buah per-tandan, berat 100 biji, kadar rninyak dan produksi biji. Hasil evaluasi sampai dengan umur 9 bulan teridentifikasi 7 aksesi memiliki harapan produktivitas tinggi, yaitu HS-49 (1097.50 kg/ha), SP-16 (977.50 kg/ha), SP-38 (912.50 kg/ha), SP-8 (656.07 kg/ha), SM-33 (622.50 kg/ha), SP-34 (578.33 kg/ha), dan SM-35 (500 kg/ha). Terdapat korelasi positif dan nyata antara jumlah tandan per tanaman dan jumlah buah per tandan dengan produksi, dengan koefisien korelasi masing-masing 0.733 dan 0.829.
- ItemPengadaan Bahan Tanam Jarak Pagar (Jatropha Curcas L.) Di Indonesia; Desa Mandiri Energi Serta Strategi Penelitian Di Masa Depan(Bayumedia Publishing, 2008) Hasnam; Cheppy Syukur; R.R. Sri Hartati; Sri Wahyuni; Dibyo Pranowo; Sri Eko Susilowati; Edi Purlani; Bambang Heliyanto; Pusat Penelitian dan Pengembangan PerkebunanDalam beberapa tahun terakhir, Pemerintah Indonesia sudah menetapkan minyak jarak pagar dan minyak kelapa sawit dalam produksi biodiesel. Beberapa teknik budi daya dan pengolahan hasil sudah tersedia (terutama melalui inter-net), akan tetapi hasil-hasil perbaikan varietas masih sangat terbatas. Koleksi spesies dan provenan baru dimulai pada akhir 2005, dimana terkumpul 15 provenan/subprovenan dari berbagai daerah/populasi untuk disebarkan ke petani-peta-ni jarak pagar. Kemajuan yang cukup berarti, sudah dicapai pada tahun 2006 dan 2007 melalui seleksi rekuren seder-hana. Produktivitas tanaman meningkat dari 0,36 ton menjadi 0,97 ton biji kering per hektar pada siklus-1, kemudian meningkat menjadi 2,2 ton pada siklus-2 pada provenan Lampung. Demikian juga pada provenan Nusa Tenggara Barat dimana produktivitas biji kering meningkat dari 0,43 ton menjadi 1,0 ton pada siklus-1 kemudian 1,9 ton pada siklus-2. Diperkirakan, produktivitas jarak pagar akan mencapai 6–7 ton per hektar sesudah tahun ke-4 dan seterusnya. Dengan perkiraan di atas, selama tahun 2007/2008, akan dihasilkan 10 ton IP-1 dan 2,0 ton IP-2 yang akan didistribusikan ke seluruh Indonesia. Hasil penelitian simulasi menunjukkan bahwa dengan teknologi yang tersedia, usaha tani jarak pagar masih menimbulkan kerugian di pihak petani selama dua tahun pertama. Tanpa bantuan dari pemerintah/swasta, dalam bentuk kredit dan perlindungan investasi dari pemerintah, pengembangan jarak pagar tidak akan mencapai sasaran yang ditetapkan. Dalam pengembangan jarak pagar, Pemerintah Indonesia mencanangkan konsep Desa Mandiri Energi (DME) berbasis jarak pagar, dengan memanfaatkan kelembagaan yang tersedia atau baru terbentuk. Pelaksanaan pro-gram ini akan dilaksanakan secara bertahap di desa-desa tertinggal sebagai bagian dari program penciptaan lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan. Penelitian jarak pagar di masa depan ditujukan ke pemanfaatan secara maksimum seluruh potensi jarak pagar. Untuk itu perlu dilakukan penelitian yang akan menjadi sumber data dalam pemanfaatan tersebut. Juga dikemukakan strategi penelitian terpadu dari Sichuan University. Program nasional jarak pagar dapat di-sesuaikan dengan memanfaatkan seluruh sumber daya nasional dalam mengatasi krisis energi untuk Indonesia.