Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Atekan, Atekan"

Now showing 1 - 3 of 3
Results Per Page
Sort Options
  • No Thumbnail Available
    Item
    PENGARUH JENIS SETEK DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN BENIH BUAH MERAH
    (Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan, 2007) Trisilawati, Octivia; Atekan, Atekan
  • No Thumbnail Available
    Item
    TINGKAT SERANGAN ULAT PENGGULUNG DAUN KEDELAI PADA BEBERAPA VARIETAS KEDELAI YANG DIBERI PERLAKUAN PUPUK KOMPOS
    (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat, 2017) Subiadi, Subiadi; Atekan, Atekan; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat
    Ulat penggulung daun (Lamprosema indicata) merupakan salah satu hama penting pada tanaman kedelai. Ulat ini membentuk gulungan daun dengan merekatkan daun yang satu dengan yang lainnya dari sisi dalam dengan zat perekat yang dihasilkannya. Di dalam gulungan, ulat memakan daun, sehingga akhirnya tinggal tulang daunnya saja yang tersisa. Penelitian dilaksanakan di Distirk Sidey Kabupaten Manokwari pada Agustus – Nopember 2016 untuk melihat tingkat serangan ulat penggulung daun pada beberapa varietas kedelai yang diberi perlakuan berbagai jenis pupuk kompos. Penelitian dilaksanakan dengan rancangan petak terpisah petak utama terdiri dari 3 varietas yaitu Anjamoro (ANJ), Gema (GMA, dan Kaba (KBA) sebagai petak utama dan anak petak yang teridiri dari 6 perlakuan kompos yaitu kompos jerami padi (JP), brangkasan (JK), rumput Banyon (RB), campuran antara jerami padi + jerami kedelai + rumput banyon (CA), cara petani / kondisi eksisting (KE), dan tanpa pemberian pupuk kompos (P0). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor varietas memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat serangan larva penggulung daun sedangkan perlakuan pupuk kompos dan kombinasi perlakuan pupuk kompos dengan varietas tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat serangan larva penggulung daun pada tanaman kedelai.
  • No Thumbnail Available
    Item
    USAHATANI SAWI DENGAN SISTEM VERTIKULTUR MENDUKUNG PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI PALA DI KABUPATEN FAKFAK
    (Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat, 2017) Atekan, Atekan; Maruapey, Erny R.; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Papua Barat
    Vertikultur merupakan salah satu teknik budidaya tanaman yang dilakukan dengan menempatkan media tanam dalam wadah-wadah yang disusun secara vertical. Teknik ini dapat dijadikan alternative bagi masyarakat di Kabupaten Fakfak dengan memanfaatkan lahan pekarangan yang umumnya mempunyai topografi wilayah berbukit-bergunung dengan solum tanah dangkal dan sempit. Pengkajian dilaksanakan di Distirk Wartutin, Kabupaten Fakfak pada Juli – Oktober 2017, untuk mengembangkan budidaya tanaman sawi secara vertikultur dalam mendukung meningkatkan pendapatan keluarga petani pala. Pengkajian dilaksanakan dengan melibatkan 30 rumah tangga petani pala. Vertikultur ditempatkan di pekarangan sekitar rumah, masing-masing rumah tangga rata-rata mengusahakan 2 rak vertikultur yang berisi 114 tanaman sawi jenis caisim, media tanam yang digunakan adalah tanah dicampur kompos batang kayu lapuk dengan perbandingan 3:1. Data yang dikumpulkan meliputi biaya input produksi dan pendapatan. Data yang diperoleh dianalisis usaha tani dengan menggunakan parameter R/C, B/C dan BEP. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa break even point/BEP produksi dicapai pada nilai 22 ikat tanaman sawi dengan BEP harga Rp. 4.671,-. Usahatani sawi system vertikultur cukup menguntungkan dengan ditunjukkan oleh nilai RCR 1,76 dan BCR 0,76.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback