Browsing by Author "Astuti, Umi Pudji"
Now showing 1 - 6 of 6
Results Per Page
Sort Options
- ItemEVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TEKNOLOGI SILASE PEMBUATAN PAKAN TERNAK DI KECAMATAN TALANG EMPAT(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2017-10) Astuti, Umi Pudji; Harta, Linda; Silviyani, Evi; Balai Pengkajian Teknologi PertanianSalah satu upaya pencapaian ketersediaan daging sapi adalah melalui peningkatan populasi ternak yang harus diikuti dengan ketersediaan pakan secarakontinyu. Pakan utama ternak adalah hijauan disisi lain ketersediaan hijauan semakinterbatas terutama pada musim kemarau. Upaya dalam menanggulangi masalahkekurangan pakan pada musim kemarau dapat ditempuh melalui pemberian pakanalternatif. Di Provinsi Bengkulu sapi dikembangkan di lahan perkebunan kelapa sawit,sehingga dikenal dengan sistem integrasi sapi dan kelapa sawit (SISKA). Potensipelapah daun kelapa sawit cukup besar untuk pakan alternatif sapi sehingga perludisebarluaskan pada masyarakat khususnya di perkebunan kelapa sawit. Tujuan dari pengkajian adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani terhadap metodepenyuluhan. Pengkajian ini dilaksanakan pada bulan September 2015 di Desa JayakartaKecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah dengan responden sebanyak 23petani yang berasal 3 kelompok tani yaitu Sri Rezeki, Sumber Rezeki dan Serba Guna.Metode kajian melalui demontrasi cara pembuatan pakan dengan teknologi silasepelepah daun sawit. Data primer yang diambil meliputi karakteristik petani dan pengetahuan petani. Analisis data menggunakan before after secara diskriptif denganmembandingkan pengetahuan petani sebelum dan sesudah demontrasi cara dandilanjutkan dengan pengujian beda nyata dengan chis square. Hasil kajian menunjukkanbahwa melalui metode penyuluhan demontrasi cara teknologi pengolahan pakan dapatmeningkatkan pengetahuan petani sebesar 13%, dan secara statistik menunjukkanperbedaan yang nyata antara pengetahuan sebelum demontrasi dan setelah demontrasi.
- ItemEVALUASI PELAKSANAAN PENYULUHAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN TEKNOLOGI SILASE PEMBUATAN PAKAN TERNAK DI KECAMATAN TALANG EMPAT(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Lampung, 2017-10) Astuti, Umi Pudji; Harta, Linda; Silviyani, Evi; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian LampungSalah satu upaya pencapaian ketersediaan daging sapi adalah melalui peningkatan populasi ternak yang harus diikuti dengan ketersediaan pakan secara kontinyu. Pakan utama ternak adalah hijauan disisi lain ketersediaan hijauan semakin terbatas terutama pada musim kemarau. Upaya dalam menanggulangi masalah kekurangan pakan pada musim kemarau dapat ditempuh melalui pemberian pakan alternatif. Di Provinsi Bengkulu sapi dikembangkan di lahan perkebunan kelapa sawit, sehingga dikenal dengan sistem integrasi sapi dan kelapa sawit (SISKA). Potensi pelapah daun kelapa sawit cukup besar untuk pakan alternatif sapi sehingga perlu disebarluaskan pada masyarakat khususnya di perkebunan kelapa sawit. Tujuan dari pengkajian adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani terhadap metode penyuluhan. Pengkajian ini dilaksanakan pada bulan September 2015 di Desa Jayakarta Kecamatan Talang Empat Kabupaten Bengkulu Tengah dengan responden sebanyak 23 petani yang berasal 3 kelompok tani yaitu Sri Rezeki, Sumber Rezeki dan Serba Guna. Metode kajian melalui demontrasi cara pembuatan pakan dengan teknologi silase pelepah daun sawit. Data primer yang diambil meliputi karakteristik petani dan pengetahuan petani. Analisis data menggunakan before after secara diskriptif dengan membandingkan pengetahuan petani sebelum dan sesudah demontrasi cara dan dilanjutkan dengan pengujian beda nyata dengan chis square. Hasil kajian menunjukkan bahwa melalui metode penyuluhan demontrasi cara teknologi pengolahan pakan dapat meningkatkan pengetahuan petani sebesar 13%, dan secara statistik menunjukkan perbedaan yang nyata antara pengetahuan sebelum demontrasi dan setelah demontrasi.
- ItemKajian Strategi Rekayasa Kelembagaan Penunjang Teknologi Budidaya Kedelai Tahan Naungan di Kabupaten Gunung Kidul(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Hanafi, Hano; Astuti, Umi Pudji; Arifin, Ahmad Yunan; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianPermintaan kedelai di dalam negeri yang tinggi tidak diikuti dengan kemampuan produksi kedelai lokal sehingga impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan kedelai dalam negeri. Hal ini membuat petani kedelai kurang termotivasi untuk menanam kedelai karena adanya persaingan harga dan kualitas kedelai yang semakin ketat antara kedelai lokal dan impor. Pengembangan analisis kelembagaan memiliki implikasi luas terhadap pencapaian keberhasilan pengembangan agribisnis kedelai. Diperlukan evaluasi terhadap beragam upaya dan dukungan dari semua pihak terkait dari aspek kelembagaan, sehingga dapat berimplikasi bagi peningkatan daya saing dan pengembangan agribisnis kedelai lokal. Tujuan penelitian adalah (1) mengidentifikasi kondisi kelembagaan penunjang usahatani kedelai tahan naungan dan (2) merumuskan strategi rekayasa kelembagaan penunjang usahatani kedelai tahan naungan. Penelitian dilaksanakan pada Januari hingga Juni 2019 di Desa Bleberan, Kecamatan Playen, sebagai salahsatu wilayah sentra kedelai di Kabupaten Gunungkidul. Data primer diperoleh melalui diskusi, wawancara, dan pengamatan langsung terhadap kegiatan usahatani kedelai di lokasi kajian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kelembagaan penyedia benih, pemasaran dan penanganan hasil panen, serta penyedia jasa alsintan merupakan kelembagaan agribisnis yang tidak berfungsi dengan baik, sedangkan kelembagaan tenaga kerja, permodalan, dan penyedia informasi pasar merupakan kelembagaan agribisnis yang belum berfungsi dengan baik. Selanjutnya, analisis kuadran menghasilkan prioritas strategi pada posisi kuadran IV yang merupakan strategi kombinasi mengurangi faktor kelemahan dan ancaman (WT) dalam pengembangan kelembagaan penunjang budidaya kedelai tahan naungan. Rincian strategi WT hasil dari pencocokan komponen kelemahan dan ancaman adalah (1) peningkatan peran kelembagaan ekonomi petani mendukung usahatani kedelai (T3, T4, W1, W2); (2) peningkatan peran lembaga riset dan penyuluh dalam penyediaan dan penyebaran teknologi (W2, W4, W6, T2, T4); dan (3) pemberdayaan kelompok tani dalam mengorganisasikan aktivitas usaha petani kedelai (W3, W5, W7, T1, T2).
- ItemPeningkatan Pengetahuan dan Sikap Petani Terhadap Teknologi Jarwo Super di Kecamatan Patuk Gunungkidul(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Pujiastuti, Evy; Pustika, Arlyna B.; Astuti, Umi Pudji; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianBadan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) telah menghasilkan berbagai teknologi guna mewujudkan ketahanan pangan, khususnya program peningkatan produksi padi nasional. Teknologi tersebut antara lain varietas unggul baru (VUB), sistem tanam Jajar Legowo, dan biodekomposer yang mampu mempercepat pengomposan jerami, pupuk hayati dan pemupukan berimbang, pestisida hayati serta alat mesin pertanian yang terangkum dalam teknologi Jarwo Super. Tujuan pengkajian adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani sebelum dan setelah pelaksanaan demplot serta mengetahui afektif petani dalam pengembangan inovasi teknologi Jajar Legowo Super. Kajian dilaksanakan April hingga Juli 2019 di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul. Data yang dikumpulkan meliputi karakteristik petani, tingkat pengetahuan, tingkat penerapan teknologi sebelum dan setelah demplot, serta respon petani terhadap teknologi Jarwo Super. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel dan interval kelas. Hasil kajian menunjukan bahwa 50% petani responden merupakan kategori usia tidak produktif, dengan tingkat pendidikan dasar. Keberadaan demplot mampu meningkatkan pengetahuan petani tentang teknologi Jarwo Super sebesar 21,83% (dari rata rata 6,43 menjadi 7,83). Afektif petani terhadap teknologi Jarwo Super berada pada nilai 2,16 yang artinya petani cukup yakin bahwa teknologi Jarwo Super dapat berkembang di wilayah ini.
- ItemSekilas Diseminasi Teknologi Spesifik Lokasi Provinsi Bengkulu(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bengkulu, 2015) Astuti, Umi Pudji; Yesmawati; Honorita, Bunaiyah; Harta, LindaKinerja Sistem alih teknologi akan berhasil dan berdaya guna apabila mendapat dukungan dari liga kelembagan yang saling terkait yaitu (i) kelembagaan penelitian dan pengembangan, (ii) kelembagaan penyuluhan, dan (iii) kelembagaan pelani. Ketiga lembaga tersebut merupakan satu rangkaian yang saling mendukung dan terkait dalam suatu sistem alih teknologi dan tidak dapat bekerja sendiri-sendiri. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sebagai unit pelaksana teknis Badan Litbang Pertanian di daerah, melalui pelaksanaan fungsi informasi, komunikasi dan diseminasi (3-Si) diharapkan menjadi roda penggerak dalam mempercepat dan memperluas pemanfaatan berbagai inovasi pertanian hasil lilkaji oleh pengguna (pelaku ulama dan pelaku usaha sektor pertanian). Percepatan adopsi inovasi dilakukan melalui diseminasi 7 teknologi, antara lain: budidaya Padi, budidaya Jagung, budidaya Kedelai, budidaya Jeruk Gerga. Integrasi Kelapa Sawit dan Sapi, serta Pengendalian Penggerek Buah Kakao. Teknologi ini telah dilakukan pada kegiatan pengkajian sebelumnya dan sangat perlu disebarluaskan kepada petani dan stakeholders. Percepatan diseminasi tahun 2015 dilaksanakan di 6 wilayah kerja BP3K di 4 Kabupaten/Kota (Bengkulu Selatan, Bengkulu Tengah, Lebong, dan Kota Bengkulu). Buku ini memuat 6 dokumen teknologi budidaya hasil kegiatan demontrasi plot dan demonstrasi cara di 6 wilayah kerja BPP dan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan penyuluhan di lapangan.
- ItemTeknologi Budidaya Padi Spesifik Lokasi Di Kota Bengkulu(BPTP Bengkulu, 2015-11) Astuti, Umi Pudji; Honorita, Bunayah; Jamirin, jamirin; Anita, Desi