Browsing by Author "Asari, Ahmad"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemPengembangan Mesin Pencacah Tanda Sawit Tipe Pisau Sirkular(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2012-10) Wijaya, Elita Rahmarestia; Asari, Ahmad; Hoesen, Yanyan A.; Sasmito, Dony Anggit; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianProses pemanfaatan tandan kosong sawit (TKS) untuk bahan bakar biomassa, kompos ataupun pemanfaatan sebagai bahan serat memerlukan proses pendahuluan berupa penguraian dan pencacahan untuk mempermudah pengolahan. Mesin pencacah tandan kosong sawit, telah dikembangkan di Malaysia dan Indonesia dengan menggunakan berbagai jenis pisau dengan tipe satu baris pisau atau dua baris pisau. Pengembangan mesin pencacah tandan kosong sawit (TKS) dilakukan di BBP Mekanisasi Pertanian Serpong dengan menggunakan pisau berbentuk cakram (piringan sirkuler) dengan 10 buah pisau sirkuler terdiri dari 5 buah pisau yang bermata 120 per pisau dan 5 pisau bermata 60 per pisau, disusun berselang-seling pada satu poros pisau. Penggunaan mata pisau yang berbeda berfungsi untuk mengurai (mata 60) dan mencacah serabut (mata 120). Bagian utama mesin lainnya terdiri dari rangka utama, hopper dan outlet keluaran bahan. Penggerak mesin menggunakan motor diesel 8,5 HP (6.3 kW) dengan sistem transmisi sabuk dan pulley. Uji kinerja dilakukan pada putaran poros penggerak pisau 2000 RPM dengan menggunakan tandan kosong sawit pada kadar air 39.5% dan 22,5%. Hasil uji menunjukkan kapasitas kerja yang lebih besar pada kadar air yang lebih tinggi, di mana rata-rata kapasitas 248 kg/jam pada kadar air TKS sebesar 39,5 % BB dan kapasitas kerja rata-rata 73 kg/jam pada kadar air TKS sebesar 22,5 % BB. Hasil cacahan TKS mempunyai rata-rata panjang 8 cm. Tidak terjadi perbedaan rata-rata panjang cacahan pada kadar air yang berbeda.
- ItemRekayasa dan Pengembangan Mesin Rotavator untuk Penyiapan Lahan Sawah Rawa Pasang Surut(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2019-10-05) Harsono, Harsono; Budihastuti, MJ. Tjaturetno; Rosmeika, Rosmeika; Asari, Ahmad; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianPengembangan pertanian lahan sub optimal rawa pasang surut merupakan langkah strategis dalam menjawab tantangan peningkatan produksi pertanian yang makin kompleks. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan rekayasa dan pengembangan mesin pengolah tanah spesifik lahan rawa yaitu crawler rotavator yang merupakan traktor amphibi dengan roda crawler dengan implemen pengolah tanah tipe rotari (rotary). Modifikasi dilakukan untuk menyesuaikan dengan karakteristik lahan pasang surut dimana pada umumnya banyak vegetasi, sehingga diperlukan implemen rotari yang selain dapat mengolah tanah juga dapat memotong/mencacah vegetasi tersebut dengan baik sehingga hasil olah tanahnya lebih sempurna. Kegiatan kerekayasaan dilakukan melalui proses reverse engineering atau modifikasi komponen dan pengujian, baik uji fungsional maupun uji kinerja di lapang. Modifikasi bajak rotari dilakukan dengan mengganti satu baris pisau rotari tipe C dengan pisau pencacah tipe lurus. Untuk meningkatkan proses dekomposisi vegetasi hasil pemotongan, mesin rotavator ini dilengkapi dengan unit dekomposer. Pada pengujian lapang, penambahan pisau pencacah menunjukkan hasil cacahan vegetasi yang lebih baik bila dibandingkan dengan bila hanya menggunakan pisau tipe C. Hasil uji kinerja menunjukkan bahwa kapasitas lapang mesin ini di lahan sawah adalah 2,79 jam/ha dengan konsumsi bahan bakar 7,52 liter/jam, dan di lahan kering 2,61 jam/ha dengan konsumsi bahan bakar 4,05 liter/jam. Pengujian fungsional unit dekomposer menunjukkan bahwa bagian pompa maupun nozzle dari unit ini telah berfungsi dengan baik untuk aplikasi dekomposer maupun pupuk cair. Pengaruh hasil pengaplikasian dekomposer dengan mesin rotavator terhadap proses dekomposisi belum diteliti secara detil, sehingga hasil yang diperoleh belum menunjukkan pengaruh yang signifikan.
- ItemRekayasa dan Pengembangan Mesin Rotavator untuk Penyiapan Lahan Sawah Rawa Pasang Surut(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2019-10) Harsono, Harsono; Budihastuti, MJ. Tjaturetno; Rosmeika, Rosmeika; Asari, Ahmad; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianPengembangan pertanian lahan sub optimal rawa pasang surut merupakan langkah strategis dalam menjawab tantangan peningkatan produksi pertanian yang makin kompleks. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan rekayasa dan pengembangan mesin pengolah tanah spesifik lahan rawa yaitu crawler rotavator yang merupakan traktor amphibi dengan roda crawler dengan implemen pengolah tanah tipe rotari (rotary). Modifikasi dilakukan untuk menyesuaikan dengan karakteristik lahan pasang surut dimana pada umumnya banyak vegetasi, sehingga diperlukan implemen rotari yang selain dapat mengolah tanah juga dapat memotong/mencacah vegetasi tersebut dengan baik sehingga hasil olah tanahnya lebih sempurna. Kegiatan kerekayasaan dilakukan melalui proses reverse engineering atau modifikasi komponen dan pengujian, baik uji fungsional maupun uji kinerja di lapang. Modifikasi bajak rotari dilakukan dengan mengganti satu baris pisau rotari tipe C dengan pisau pencacah tipe lurus. Untuk meningkatkan proses dekomposisi vegetasi hasil pemotongan, mesin rotavator ini dilengkapi dengan unit dekomposer. Pada pengujian lapang, penambahan pisau pencacah menunjukkan hasil cacahan vegetasi yang lebih baik bila dibandingkan dengan bila hanya menggunakan pisau tipe C. Hasil uji kinerja menunjukkan bahwa kapasitas lapang mesin ini di lahan sawah adalah 2,79 jam/ha dengan konsumsi bahan bakar 7,52 liter/jam, dan di lahan kering 2,61 jam/ha dengan konsumsi bahan bakar 4,05 liter/jam. Pengujian fungsional unit dekomposer menunjukkan bahwa bagian pompa maupun nozzle dari unit ini telah berfungsi dengan baik untuk aplikasi dekomposer maupun pupuk cair. Pengaruh hasil pengaplikasian dekomposer dengan mesin rotavator terhadap proses dekomposisi belum diteliti secara detil, sehingga hasil yang diperoleh belum menunjukkan pengaruh yang signifikan.
- ItemRekayasa dan Pengujian Reaktor Biogas Skala Kelompok Tani Ternak(Balai Besar Pengembangan Mekanisasi Pertanian, 2006-04) Widodo, Teguh Wikan; Asari, Ahmad; Nurhasanah, Ana; Wijaya, Elita Rahmarestia; Balai Besar Pengembangan Mekanisasi PertanianTeknologi biogas telah berkembang sejak lama namun aplikasi penggunaannya sebagai sumber energi alternatif belum berkembang secara luas. Beberapa kendala antara lain yaitu kekurangan technical expertise, reaktor biogas tidak berfungsi akibat bocor/ kesalahan konstruksi, disain tidak user friendly, penanganan masih secara manual dan biaya konstruksi yang mahal. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan reaktor biogas skala kelompok tani ternak. Reaktor didesain dengan kapasitas 18 m3 untuk menampung kotoran sapi sebanyak 10–12 ekor. Berdasarkan perhitungan disain, reaktor mampu mengahasilkan biogas sebanyak 6 m3/ hari. Produksi gas metana dipengaruhi oleh C/N rasio input (kotoran ternak), residence time, pH, suhu dan toxicity. Suhu digester berkisar 25–27oC dan pH 7–7,8 menghasilkan biogas dengan kandungan gas metana (CH4) sekitar 77%. Penggunaan lampu penerangan diperlukan biogas 0.23 m3/jam dengan tekanan 45 mmH2O dan untuk kompor gas diperlukan biogas 0.30 m3/jam dengan tekanan 75 mmH2O. Analisa dampak lingkungan dari lumpur keluaran dari reaktor biogas menunjukkan penurunan COD sebesar 90% dari kondisi bahan awal dan pebandingan BOD/COD sebesar 0,37 lebih kecil dari kondisi normal limbah cair BOD/COD=0,5. Analisa unsur utama N, P dan K menunjukkan hasil yang hampir sama dengan pupuk kompos (referensi).