Browsing by Author "Arief, Triyandar"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemPenggunaan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS)(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan, 2011) Thamrin, Tumarlan; Marpaung, Imelda S.; Arief, Triyandar; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera SelatanPadi sawah merupakan konsumen pupuk terbesar di Indonesia. Efisiensi pemupukan tidak hanya berperan penting dalam meningkatkan pendapatan petani, tetapi juga terkait dengan keberlanjutan sistem produksi (sustainable production system), kelestarian lingkungan, dan penghematan sumberdaya energi. Kebutuhan dan efisiensi pemupukan ditentukan oleh dua faktor yang saling berkaitan yaitu: (a) ketersediaan hara dalam tanah, termasuk pasokan melalui air irigasi dan sumber lainnya, dan (b) kebutuhan hara tanaman. Oleh sebab itu, rekomendasi pemupukan harus bersifat spesifik lokasi dan spesifik varietas. Cara dan metode yang dapat digunakan dalam menentukan rekomendasi pemupukan N, P, dan K. Badan Litbang Pertanian bekerja sama dengan berbagai lembaga internasional dan nasional seperti International Rice Research Institute (IRRI), Lembaga Pupuk Indonesia, dan produsen pupuk telah menghasilkan dan mengembangkan beberapa metode dan alat bantu dalam upaya peningkatan efisiensi pemupukan N, P, dan K untuk tanaman padi sawah, antara lain Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS).
- ItemPola Tanam Berantai Lahan Sawah Irigasi Mendukung Prima Tani Sumatera Selatan(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Selatan, 2006) Subowo; Arief, Triyandar; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera SelatanPemanfaatan lahan untuk budidaya padi sawah merupakan salah satu teknologi usahatani yang efektif untuk dilakukan. Sumatera Selatan dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun dan aliran sungai yang lambat dan tersebar merata merupakan wilayah potensial untuk pengembangan padi sawah. Dengan dukungan sarana irigasi, sistem produksi padi dapat diatur merata sepanjang waktu dengan pola pertanaman berantai. Pemborosan biaya produksi akibat pendekatan jual tunda, penggunaan alsintan yang idle, dan keterbartasan tenaga kerja dapat dihindari. Melalui pengelolaan pola tanam berantai ini, para petani akan saling berinteraksi dalam upaya mengefektifkan pemanfaatan sumberdaya yang ada dan memiliki peluang usaha sepanjang waktu di desa. Infrastruktur yang ada dapat dimanfaatkan secara efektif, karena intensitas pemanfaatannya lebih rendah dan merata sepanjang waktu tanpa adanya off season. Diharapkan panduan teknologi pola tanam berantai lahan sawah irigasi ini dapat memberikan nilai tambah dan peluang baru dalam melakukan usahatani di lahan sawah irigasi serta mampu meningkatkan kesejahteraan petani.