Browsing by Author "Aribawa, Ida Bagus"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- Item9. Adaptasi Beberapa Galur Harapan Padi Sawah Tahan Hawar Daun Bakteri (HDB) di Subak Sengempel Kabupaten Badung Bali(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2015-10) Aribawa, Ida Bagus; Aryawati, Sagung Ayu Nyoman (SAN); AANB. Kamandalu; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiSalah satu komponen teknologi dasar dalam PTT adalah penggunaan varietas unggul baru. Varietas unggul baru yang telah tersedia saat ini, dihasilkan melalui beberapa tahapan, diantaranya uji adaptasi, dan uji daya hasil galur-galur harapan yang mempunyai potensi hasil tinggi, toleran terhadap cekaman lingkungan dan OPT utama di sentra-sentra penghasil padi. Uji adaptasi terhadap beberapa galur harapan tahan penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB), telah dilakukan di sentra produksi padi, Subak Segempel, Kabupaten Badung, Bali pada MK. 2012. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya adaptasi beberapa galur harapan padi sawah di lahan sawah Subak Sengempel, Kabupaten Badung, Bali. Kajian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) 12 perlakuan, diulang tiga kali. Perlakuan tersebut adalah 10 galur harapan dan dua varietas pembanding, yaitu : B12319D-PN-28-1-2-2; B1241E-MR-9-5-2; B1241E-MR-9-4-1; B12344-2DPN-43-1; B12344-3D-PN-37-6; B11823-MR-2-23-2-4-5-Si-4-1; B12258-15- MR-2-Si-3; B12972C-RS*¹-3-3-3; B12743-MR-15-5-3-PN-1-4; B12743-MR15-5-3-PN-1-5; varietas Ciherang, dan Conde sebagai pembanding. Peubah tanaman padi yang diamati meliputi komponen pertumbuhan dan hasil seperti tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah gabah isi dan hampa per malai, bobot 1000 biji dan produksi padi dalam bentuk gabah kering giling per hektar. Hasil analisis menunjukkan perlakuan dalam hal ini galur harapan yang dicoba berpengaruh nyata terhadap semua peubah tanaman yang diamati. Produktivitas padi tertinggi dihasilkan oleh galur harapan B12743-MR-15-5-3-PN-1-5, yaitu 9,90 ton GKG/ ha. Produktivitas yang tinggi pada galur harapan ini didukung oleh komponen pertumbuhan dan komponen hasil yang lebih baik dibandingkan perlakuan lain, disamping itu tahan terhadap OPT utama yaitu penyakit HDB yang ada di lokasi. Bila dibandingkan dengan varietas pembanding, maka produktivitas galur harapan ini, meningkat sebesar 9,59 % dibanding varietas Ciherang dan 24,15 % bila dibandingkan dengan varietas Conde. Dengan demikian galur harapan B12743- MR-15-5-3-PN-1-5, layak diusulkan menjadi varietas unggul baru.
- ItemTampilan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi Dalam Sistem Tanam Berbeda Mendukung Kegiatan Perbenihan Padi di Bali(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2012-06) Aribawa, Ida Bagus; IBK Suastika; AANB Kamandalu; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiKajian dengan topik tampilan beberapa varietas unggul baru padi dalam sistem tanam yang berbeda mendukung kegiatan perbenihan di Bali telah dilakukan di Subak Jagaraga, Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo, Jembrana pada MK 2009. Jembrana merupakan salah satu kabupaten di Bali yang menjadi sentra penghasil padi. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk melihat tampilan beberapa varietas unggul baru padi dalam sistem tanam yang berbeda mendukung kegiatan perbenihan di Bali. Kajian menggunakan rancangan petak terpisah. Sebagai petak utama (main plot) adalah empat varietas padi, yaitu: Ciherang (v1 ), Inpari 1 (v2 ), Inpari 6 Jete (v3 ), dan Pepe (v4 ). Sedangkan anak petak (sub plot) adalah perbedaan sistem tanam, yaitu : tabela legowo 2:1 (t1 ), tapin legowo 2:1 (t2 ) dan tapin cara petani, tegel 25 cm x 25 cm (t3 ). Perlakuan di atas diulang tiga kali. Luas petak yang digunakan ádalah mengikuti luas petak alami petani, dengan petani kooperator sebagai ulangan. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, jumlah anakan, panjang malai, jumlah gabah isi dan hampa per malai dan berat gabah kering panen per hektar. Hasil kajian menunjukkan interaksi antara perlakuan varietas dengan sistem tanam tidak berpengaruh nyata terhadap semua komponen tanaman yang diamati. Sedangkan perlakuan sistem tanam berpengaruh nyata terhadap semua komponen tanaman yang diamati. Hasil padi tertinggi dihasilkan oleh varietas Inpari 6 Jete, yaitu 9,16 ton/ha GKP, meningkat sebesar 19,87% dibandingkan varietas unggul Ciherang. Sedangkan hasil padi tertinggi dalam perlakuan sistem tanam, dihasilkan oleh perlakuan sistem tanam tapin legowo 2:1, yaitu 8,64 ton/ ha GKP, meningkat sebesar 8,68% dibandingkan dengan sistem tapin cara petani.