Browsing by Author "Anis Fahri, Taufik Hidayat dan Ida Nur Istina"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemINOVASI TEKNOLOGI MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN PERKEBUNAN KELAPA SAWIT DI PROVINSI RIAU(BPTP Balitbangtan Riau, 2019-07) Anis Fahri, Taufik Hidayat dan Ida Nur Istina; BPTP Balitbangtan RiauABSTRAK Perkebunan Kelapa sawit mempunyai kedudukan yang penting didalam pengembangan pertanian di Provinsi Riau. Sebagian besar dari luas lahan kebun sawit di Riau, 1.360.855 ha (56,97%) merupakan perkebunan rakyat, jauh melebihi luas kebun sawit perkebunan besar swasta dan perkebunan besar negara yang masing-masing hanya 954.450 ha (39,22%) dan 92.714 ha(3,81%). Produksi kelapa sawit petani pada umumnya jauh dibawah perkebunan milik negara maupun perkebunan swasta dengan tingkat produktivitas antara 12-16 ton tandan buah segar (TBS) per hektar, sementara potensi produksi komoditas kelapa sawit bisa mencapai 30 ton/ha. Produktivitas CPO perkebunan rakyat rata-rata 2,5 ton dan 0,33 ton minyak inti per hektar sementara pada perusahaan perkebunan rata-rata mencapai 4,82 ton CPO dan 0,91 ton minyak inti per hektar. Rendahnya produksi perkebunan kelapa sawit rakyat karena belum diterapkannya teknologi secara tepat mulai dari penggunaan bibit unggul, teknologi budidaya, panen dan pasca panen. Petani belum menerapkan teknologi budidaya, seperti pemupukan organik. Kajian pemupukan untuk mendukung pengembangan kawasan perkebunan kelapa sawit telah dilakukan di Kabupaten Indragiri Hulu dari bulan Januari – Desember tahun 2016 dan Rokan Hilir dari bulan Januari - Desember 2017. Hasil penelitian di Desa Bukit Meranti, Kecamatan Seberida Kabupaten Indragiri Hulu menunjukkan Paket Teknologi Urea 3,0 kg + TSP 1,5 kg + KCl 3 kg + Kieserit 0,75 kg + Borax 0,075 kg/pohon/th dan 15 kg pupuk menghasilkan rata-rata TBS sebesar 19.205 kg/ha/th dengan pendapatan sebesar Rp. 12.281.330/ha/th,dan nilai B/C ratio 1,15; sedangkan di Desa Bagan Permai, Kecamatan Bagan Sinembah Kabupaten Rokan Hilir pemberian pupuk kandang sapi 15 kg/btg menghasilkan produksi TBS tertinggi sebesar 25.360,8 kg/ha/th, dan pendapatan sebesar Rp. 25.737.080/ha/th dengan nilai B/C ratio sebesar 2,09 lebih tinggi dibanding tanpa pemberian pupuk kandang. Kata kunci: Inovasi Teknologi, kelapa sawit, kawasan, Provinsi Riau