Repository logo
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
Repository logo
  • Communities & Collections
  • All of Repositori
  • English
  • Català
  • Čeština
  • Deutsch
  • Español
  • Français
  • Gàidhlig
  • Latviešu
  • Magyar
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Português do Brasil
  • Suomi
  • Svenska
  • Türkçe
  • Қазақ
  • বাংলা
  • हिंदी
  • Ελληνικά
  • Yкраї́нська
  • Log In
    New user? Click here to register.Have you forgotten your password?
  1. Home
  2. Browse by Author

Browsing by Author "Amali, Noor"

Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Budidaya dan pengolahan cabai merah
    (bptp kalsel, 2008-11) Amali, Noor; Susi, Lesmayati; bptp kalsel
    Usaha hortikultura termasuk salah satunya tanaman cabai merah di Klaimantan Selatan, masih dalam skala kecil belum menerapkan pola tanam dan pola dporuksi secara optimal dan pada umunya belum menerapkan teknologi maju sehingga kualitas produknya belum memenuhi standar...
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Deskripsi Varietas Unggul Padi
    (BPTP Kalimantan Selatan, 2007-12) Amali, Noor; Sumanto; Noor, Aidi; BPTP Kalimantan Selatan
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Deskripsi Varietas Unggul Padi
    (BPTP Kalsel, 2007) Amali, Noor; Sumanto; Noor, Aidi; BPTP Kalsel
  • No Thumbnail Available
    Item
    Keragaan Beberapa Varietas Unggul Padi Di Lahan Rawa Lebak Tengahan Kalimantan Selatan
    (Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2017) Pramudyani, Lelya; Amali, Noor; Rohaeni, Wage R; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)
    Masalah utama di dalam pengembangan lahan rawa lebak untuk produksi pangan adalah pengendalian air dan kesuburan tanahnya. Dari hasil-hasil penelitian terdahulu telah dilaporkan bahwa pemberian bahan ameliorant dan pupuk dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman pangan dan holtikultura. Bahan amelioran yang umum digunakan petani di lahan rawa adalah kapur, pupuk kandang, dan abu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dolomit dan arang sekam terhadap pertumbuhan beberapa varietas padi di lahan rawa lebak Kalimantan Selatan. Penelitian pada bulan Juni 2013 – Nopember 2013 di Desa Marampiau Hilir Kecamatan Candi Laras Selatan Kabupaten Kabupaten Tapin Provinsi Kalimantan Selatan dengan tipe lahan rawa lebak tengahan. Penelitian dirancang menggunakan Rancangan Petak Terbagi dengan ulangan sebanyak 3 kali. Total luas lahan yang digunakan adalah 1 ha. Varietas yang digunakan adalah Inpara 1, Inpara 2, Inpara 3, Inpara 5 dan Margasari, masing-masing sebanyak 7 kg. Perlakuannya adalah pemberian dolomit sebanyak 2 ton/ha, dolomit 2 ton/ha + abu sekam 300 kg/ha. Parameter yang diamati meliputi tinggi tanaman, jumlah malai/tanaman, jumlah gabah/malai, persentase gabah hampa, dan produksi/ha. Hasil menunjukkan bahwa pemberian dolomit dengan abu sekam memberikan jumlah gabah isi dan produktivitas padi rawa lebih tinggi dari pada pemberian dolomit tanpa abu sekam. Tetapi tidak berpengaruh nyata pada tinggi tanaman, jumlah anakan produktif,panjang malai dan bobot seribu butir. Sedangkan varietas yang mempunyai jumlah gabah isi (165,76) dan produktivitas tertinggi (5,28 t/h) adalah Inpara 2.
  • Loading...
    Thumbnail Image
    Item
    Okulasi - Cangkok (Okucang) pada Tanaman Jeruk
    (BPTP Kalimantan Selatan, 2001) Amali, Noor; Fakhrina; Maskartinah; Husni, Nanang; Rina, Yanti; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kalimantan Selatan
    Lahan rawa pasang surut di Kalimantan Selatan merupakan salah satu tipe lahan yang mempunyai potensi dan prospek yang cukup baik untuk pengembangan tanaman hortikultura, khususnya jeruk. Penanaman tanaman jeruk di lahan pasang surut ini umumnya menggunakan bibit cangkokan, karena memang sesuai untuk lahan yang air tanahnya dangkal.. Tetapi bibit cangkokan sulit untuk memenuhi permintaan bibit dalam jumlah besar dan boros dalam penggunaan materi perbanyakan. Teknologi Okucang (singkatan dari Okulasi - Cangkok) sesuai dengan namanya, bibit ini merupakan hasil pengcangkokan dan okulasi yang cocok dikembangkan di lahan pasang surut, karena perakarannya sama dengan bibit cangkokan.

Copyright © 2025 Kementerian Pertanian

Balai Besar Perpustakaan dan Literasi Pertanian

  • Cookie settings
  • Privacy policy
  • End User Agreement
  • Send Feedback