Browsing by Author "Akmal"
Now showing 1 - 12 of 12
Results Per Page
Sort Options
- ItemBudidaya Jagung(BPTP Sumatera Utara, 2015) Akmal; Hutapea, Nazarudin; Sari, Putri Nirmala; BPTP Sumatera UtaraSelain beras dan kedelai, jagung merupakan komoditi pangan utama di Indonesia. Kebutuhan jagung terus meningkat dari tahun ke tahun, karena komoditas ini mempunyai banyak fungsi baik sebagai bahan pangan utama, pakan ternak maupun sebagai bahan baku industri. Untuk memenuhi kebutuhan jagung nasional diperlukan upaya peningkatan produksi melalui peningkatan produktivitas lahan dan tanaman serta perluasan areal tanam melalui perbaikan teknologi produksi telah banyak dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian dan institusi lainnya termasuk swasta.
- ItemCara Cepat Membuat Kompos Dari Limbah Pertanian(BPTP Sumatera Utara, 2008) Ulina, Evawaty Sri; Akmal; BPTP Sumatera UtaraUpaya untuk meningkatkan produksi pertanian memerlukan dukungan sarana produksi seperti pupuk. Di sisi lain akhir-akhir ini ketersediaan pupuk N, P, dan K semakin langka di sentra-sentra produksi pertanian ditambah lagi semakin maraknya pupuk palsu. Hal ini membuat posisi petani semakin terpuruk. Oleh karena itu perlu dicari alternatif lain yang mudah dan murah mendapatkannya. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Utara sebagai salah satu institusi pemerintah pusat di daerah telah dan terus berusaha untuk membantu petani dalam menanggulangi permasalahan pertanian khususnya dalam hal memperkenalkan dan mengembangkan inovasi teknologi pertanian. Buku kecil yang memuat informasi mengenai cara memproduksi kompos, macam-macam aktivator, ciri-ciri kompos matang serta kriteria kualitas kompos matang, diharapkan dapat membantu petani dalam penyediaan pupuk organik.
- ItemDaya Hasil Galur Harapan Padi Sawah Umur Genjah Pada Lahan Sawah Tanah Hujan Di Kabupaten Langkat(BPTP Jambi, 2005) Akmal; Yardha; BPTP JambiPenelitian pengujian daya hasil galur harapan padi sawah umur genjah telah dilakukan di tanah petani Stabat, Kabupaten Langkat pada bulan April sampai dengan Desember 2002. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan 6 galur, 1 varietas pembanding dan ulangan empat kali. Dari hasil penelitian diperoleh lima galur yang produksinya lebih tinggi dari varietas pembanidng yaitu B 9307 E-Mr-17, B 9645 E-Mr-89-1, B10384-Mr-1-7-2, B10393-Mr-5-2-3, dan B1393E-Mr-13-1, dengan masing-masing produksi adalah 6,13;7,06;5,62;6,68 dan 5.75 t/ha, sedangkan varietas pembanding (Dodokan) produksinya hanya 5,15 t/ha.
- ItemDaya Hasil Galur Harapan Padi Sawah Umur Sedang Pada Tanah Regosol Pasar Miring, Deli Serdang(BPTP Jambi, 2005) Akmal; Yardha; BPTP JambiUntuk mengevaluasi penampilan galur-galur padi sawah umur sedang hasil seleksi pada tahun 1999, telah dilakukan penelitian pengujian daya hasil galur harapan padi sawah umur sedang. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan INP2TP Pasar Miring, Deli Serdang pada bulan April s/d Oktober 2022.
- ItemDukungan Teknologi Menuju Pengembangan Kawasan Jagung di Sumatera Utara(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2021-06) Girsang, Setia Sari; Akmal; Girsang, Moral Abadi; Nurzannah, Sri Endah; Purba, Tommy; BPTP SumutSekalipun keadaan masa Pendemi Virus Corona atau COVID-19 di Indonesia, tetapi Pimpinan dan Peneliti dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara (BPTP Sumut) tetap berkarya, bersinergi, ber inovasi dengan menulis buku sebagai terbitan ilmiah. Sehubungan dengan itu, kali ini mimin akan mereview sebuah buku yang ada di Perpustakaan BPTP Sumut yang berjudul “Dukungan Teknologi menuju Pengembangan Kawasan Jagung di Sumatera Utara”. Tanaman Pangan khususnya Jagung, merupakan komoditas yang penting dan strategis karena termasuk bahan pangan dan industri yang harus tersedia dalam jumlah yang cukup, mutu yang layak, aman di konsumsi, dan harga yang terjangkau oleh masyarakat. Semakin berkembangnya industri pengolahan pangan di Indonesia, kebutuhan terhadap jagung semakin meningkat pula. Potensi wilayah Sumatera Utara untuk peningkatan produksi jagung masih terbuka luas karena didukung oleh sumber daya alam yang ada. Potensi tersebut belum dapat dimanfaatkan secara optimal karena masih ditemukan beragam masalah yang harus diupayakan penyelesaiannya. Permasalahan tersebut mencakup efisiensi pemupukan yang rendah, pengendalian hama dan penyakit yang belum efektif, penggunaan benih yang tidak bermutu dan varietas yang dipilih kurang adaptif, saranara irigasi dan drainase yang belum optimal, teknologi panen dan pasca panen yang belum memadai serta kelembagaan yang belum berkembang secara optimal.
- ItemKeragaan galur/varietas kedelai pada dua musim tanam di lahan kering pasar miring, kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara(BB Biogen, 2013-12) Akmal; Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik PertanianPenelitiandilakukandi kebun Percobaan Pasar Miring, kecamatan Pagar Merbau kabupaten Deli Serdang pada dua musim tanam, yaitu musim kering (MK) dan Musim Hjan (MH), berlangsung dari bulan Maret sampai Desember 2010. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan perlakuan 12 galur/ varietas kedelai dan ulangan 3 kali. Tujuan penelitian adalah untuk mendapatkan galur/varietas kedelai yang beradaptasi luas dan berpotensi hasil tinggi pada lahan kering di kabupaten Deli Serdang.Hasil penelitian pada musim kemarau (MK) didapat 6 galur/varietas yang berproduksi tinggi yaitu Galur/varietas; Kaba (2,46 ha-1), G 100 H/KW-D-12 (2,33 t ha-1), P/I/P-10 (2,33 t ha-1), G 100H/P//P-15 (2,31 t ha-1), Aochi/Wil-60 (2,26 t ha-1). ), sedangkan pada musim hujan (MH)didapat lima galur yang berproduksi tinggi, tetapi tidak berbedanyata dengan varietas pembanding menurut uji statistik yaitugalur; G 100H/9305-II-CIV-1 (2,46 ha-1), Aochi/wil-62 (2,43), G 100 H/KW-D-12 (2,40 t ha-1), P/I/P-12 (2,31 t ha-1), dan G 100H/P//P-15 (2,26 t ha-1
- ItemPenampilan Beberapa Varietas Unggul Baru Padi di Lahan Sawah Irigasi Paya Lombang, Kabupaten Serdang Bedagai(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2010-11-18) AkmalAbstract Performance of Several New Improved Rice Varieties in Paya Lombang Irrigated Lowland, Serdang Bedagai District. The assessment on the performance of 5 new improved rice varieties, Cibogo. Mekongga, Cigeulis, Bondoyudo, and Kahayan, has been conducted on irrigated lowland rice field in Paya Lombang Village, Tebing Tinggi Sub-district, Serdang Bedagai District. North Sumatra during the dry season of 2007. Paya Lombang Village is a location of Prima Tani's intensive lowland rice in North Sumatra. The objective of this assessment was to evaluate the growth and the yield performance of these 5 new improved rice varieties in Serdang Bedagai District. The assessment was conducted through a participative approach, in which each rice variety was planted individually by farmers' group (FG) of 2-7 farmers per FG on an intensive lowland rice of 1-3 ha. Total lowland rice fields planted in this assessment were 10 ha, involving a total of 24 farmers. Yield and its components were observed, analyzed and compared to that of Ciherang grown by the farmers in the surrounding areas of assessment. Results indicated that the yields harvested were 7.60, 7.58, 7.50, 7.40, and 7.44 t/ha of dried milling grain for Bondoyudo, Cibogo, Mekongga, Cigeulis, dan Kahayan, respectively. As compared to Ciherang variety, these 5 new improved rice varieties increased rice production by 18-19%. Based on the yield harvested, it was concluded that these varieties were potentially good to be grown In the District of Serdang Bedagai, North Sumatera. Abstrak Pengkajian keragaan varietas unggul baru (VUB) Cibogo, Mekongga, Cigeulis, Bondoyudo, dan Kahayan telah dilakukan di lahan sawah irigasi Desa Paya Lombang, Kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Serdang Bedagai, Provinsi Sumatera Utara pada musim kemarau (MK) 2007. Desa Paya Lombang merupakan salah satu lokasi Prima Tani lahan sawah intensif (LSI) di Sumatera Utara. Tujuan pengkajian adalah untuk mengevaluasi kemampuan adaptasi dan hasil beberapa VUB di LSI Kabupaten Serdang Bedagai. Pengkajian dilakukan secara partisipatif, masing-masing varietas ditanam secara terpisah oleh kelompok tani beranggotakan 2-7 petani/kelompok pada lahan seluas 1-3 ha dengan jumlah petani 2-7 petani. Total lahan yang digunakan dalam kajian ini seluas 10 ha dan melibatkan 24 orang petani. Variabel hasil dan komponen hasil diamati saat panen, dianalisis, dan dibandingkan terhadap hasil dan komponen hasil varietas Ciherang yang diproduksi petani di sekitar lokasi pengkajian. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa produksi varietas Bondoyudo, Cibogo, Mekongga, Cigeulis, dan Kahayan, berturut-turut adalah 7,60 t, 7,58 t, 7,50 t, 7,40 t, dan 7,44 t/ha GKG. Dibandingkan dengan produksi Ciherang, produksi VUB yang diuji meningkat antara 18-19%. Berdasarkan hasil tersebut, disimpulkan bahwa kelima varietas yang diuji layak untuk ditanam dan dikembangkan di Desa Paya Lombang, Kabupaten Serdang Bedagai.
- ItemPetunjuk Teknis Budidaya Padi Gogo Di Lahan Kering(BPTP Sumatera Utara, 2016) Akmal; Nazarudin; BPTP Sumatera UtaraKhusus program ekstensifikasi yang merupakan usaha meningkatkan hasil pertanian dengan cara memperluas lahan pertanian baru, misalnya membuka hutan dan semak belukar, daerah sekitar rawa-rawa, dan daerah pertanian yang belum dimanfaatkan serta pemanfaatan lahan tanaman perkebunan yang belum menghasilkan mulai digerakkan. Salah satu pilihan komoditinya adalah padi gogo dimana saat ini Badan Litbang Pertanian telah menghasilkan beberapa varietas unggul baru khusus padi gogo atau padi sawah yang juga dapat diusahakan di lahan kering. Selain menggunakan varietas unggul yang berpotensi hasil tinggi tentu dalam budidayanya juga harus dilakukan secara benar dan tepat sesuai rekomendasi teknologi yang dihasilkan.
- ItemPetunjuk Teknis Budidaya Padi Jajar Legowo Super(BPTP Sumatera Utara, 2016) Akmal; Handayani, Tristiana; BPTP Sumatera UtaraKerapatan tanam merupakan salah satu komponen penting dalam teknologi budidaya padi untuk memanipulasi tanaman dan mengoptimalkan hasil. Teknologi merapatkan jarak tanam ini kemudian populer dengan istilah Sistim Tanam Jajar Legowo (Jarwo) dan telah didiseminasikan sejak tahun 1998. Setelah hampir 10 tahun komponen teknologi ini semakin diperbaiki dan disempurnakan oleh Badan Litbang Pertanian sehingga saat ini Jajar Legowo biasa telah menjadi Jajar Legowo Super dengan 5 penciri utama yakni varietas unggul, jarwo 2 : 1, penggunaan biodekomposer dan pupuk hayati serta penggunaan pestisida nabati untuk pengendalian hama/penyakit serta penggunaan alsin tanam dan panen.
- ItemTeknologi Budidaya Kedelai(BPTP Sumatera Utara, 2015) Akmal; Handayani, Tristiana; Listiawati; BPTP Sumatera UtaraSelain beras dan jagung, kedelai merupakan komoditi pangan utama di Indonesia. Kebutuhan kedelai terus meningkat dari tahun ke tahun, karena komoditas ini mempunyai banyak fungsi, baik sebagai bahan pangan utama, pakan ternak maupun sebagai bahan baku industri skala besar hingga skala kecil atau rumah tangga. Rata-rata kebutuhan kedelai setiap tahunnya mencapai 2,3 juta ton. Namun produksi dalam negeri baru mampu mencapai sekitar 40% yang berarti 60% nya harus diimport. Oleh karena kedelai menjadi salah satu komoditas strategis di Kementerian Pertanian RI. Untuk mencapai swasembada kedelai yang sudah dicanangkan, telah disusun program peningkatan produksi kedelai melalui Geraka Penerapan Pengelolaan Tanaman Terpadu. Guna mendukung gerakan tersebut diperlukan buku panduan teknologi produksi yang mudah dipahami baik oleh penyuluh, petani dan petugas teknis lainnya.
- ItemTeknologi Budidaya Padi Sawah Mendukung SL - PTT Di Sumatera Utara(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Utara, 2010-03-20) Amrizal Yusuf; Akmal; Didik HarnowoKomoditas padi memiliki peranan penting sebagai pemenuhan kebutuhan pangan utama yang setiap tahunnya meningkat sebagai akibat pertambahan jumlah penduduk yang pesat serta berkembangnya industri pangan. oleh karna itu kecukupan pangan perlu terus diupayakan guna menjamin kecukupan pangan yang semakin meningkat akibat peningkatan jumlah penduduk. Salah satu upaya untuk mencukupi kebutuhan pangan adalah melalui peningkatan produksi dan produktivitas komoditi pangan.
- ItemTeknologi Pemupukan Jagung Spesifik Lokasi (PuJS)(BPTP Sumatera Utara, 2011) Girsang, Setia Sari; Akmal; Harnowo, Didik; BPTP Sumatera UtaraPemupukan jagung spesifik lokasi ini menyajikan informasi mengenai Teknologi pemupukan jagung secara lengkap dan mudah dicerna dan dilengkapi dengan gambar-gambar yang menarik, dalam upaya memudahkan pembaca memahami isi tulisan ini. Pemupukan jagung spesifik lokasi ini dibuat untuk mendukung dan mensukseskan program peningkatan produksi jagung nasional dan efisiensi penggunaan pupuk. Sumber informasi brosur merupakan hasil pengkajian Badan Litbang Pertanian bekerjasama International Plant Nutrition Institute (IPNI). Walaupun demikian, brosur ini masih perlu untuk disempurnakan terus, untuk itu kami mohon saran dan perbaikan agar brosur ini menjadi lebih sempurna lagi.