Browsing by Author "Ahmad Nirwan, Empersi, Suhendri Saputra dan Anis Fahri"
Now showing 1 - 1 of 1
Results Per Page
Sort Options
- ItemPENGEMBANGAN INOVASI TEKNOLOGI PENGENDALIAN HAMA KELAPA DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS DI KABUPATEN INDRAGIRI HILIR(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Riau, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kementerian Pertania, 2020-07-20) Ahmad Nirwan, Empersi, Suhendri Saputra dan Anis Fahri; BPTP RIAUABSTRAK Riau merupakan provinsi yang mempunyai luas kebun kelapa terluas di Indonesia. Luas tanam kelapa tahun 2015 seluas 515.168 ha dengan produksi 421.465 ton. Kabupaten Indragiri Hilir merupakan salah satu sentra penghasil komoditas perkebunan di Provinsi Riau yakni kelapa. Produktivitas tanaman kelapa baru mencapai 2.700-4.500 butir/ha yang setara dengan 0,8-1,2 ton kopra/ha. Produktivitas ini masih dapat ditingkatkan menjadi 6.750 butir atau setara 1,5 ton kopra. Kumbang kelapa (Oryctes rhinoceros) merupakan salah satu hama utama tanaman kelapa. Serangan hama ini dilaporkan sudah terjadi secara massif di beberapa lokasi. Luas kebun kelapa yang terserang diperkirakan mencapai 1.975,5 hektar. Berdasarkan klasifikasinya, kebun kelapa yang terserang termasuk kategori ringan mencapai 1.192,5 hektar dan berat mencapai 783 hektar. Serangan hama ini sangat merugikan secara ekonomis karena dapat menyebabkan tanaman kelapa mati, baik tanaman kelapa yang masih muda maupun yang sudah tua. Implementasi pendampingan pengendalian hama kumbang menggunakan ferotrap dan pengelolaan tanaman kelapa melalui pemupukan spesifik lokasi. Penggunaan ferotrap diketahui dapat menekan perkembangan hama kumbang dari rata – rata 16 ekor per minggu turun menjadi rata-rata 7 ekor per minggu. Disamping itu terjadi peningkatan produksi kelapa dari rata-rata 5.000-7.000 butir/ha/tahun, meningkat menjadi 9000-12000 butir /ha/tahun. Kata Kunci: Inovasi Teknologi, hama kelapa, produktivitas ABSTRACT Riau Province is the largest coconut plantation area in Indonesia. The planted area of coconut in 2015 was 515,168 ha with a production of 421,465 tons. Indragiri Hilir Regency is one of the centers of coconut producing in Riau Province. The productivity of coconut plants has only reached 2,700- 4,500 nuts, which is equivalent to 0.8-1.2 tons of copra / ha. This productivity can be increased to 6,750 nuts or the equivalent of 1.5 tons of copra. Coconut beetle (Oryctes rhinoceros) is one of the main pests of coconut plants. This pest attack has reportedly occurred massively in several locations. The affected area is estimated approximately 1,975.5 hectares. Based on the classification, the affected coconut plantations are in the light category reaching 1,192.5 hectares and weight reaching 783 hectares. This pest attack is very detrimental economically because it can cause coconut plants to die, both young and old coconut plants. Implementation of assistance in controlling beetle pests using ferrotrap and coconut plant management through site-specific fertilization. Ferrotrap application aimed to reduce the development of beetle pests from an average of 16 animals per week down to an average of 7 animals per week. In addition, there was an increase in coconut production from an average of 5,000-7,000 nuts/ha/year, increasing to 9,000-12,000 inuts/ha/year. Keywords: Technological innovation, coconut pests, productivity