Browsing by Author "Agustini, Ni Luh Putu"
Now showing 1 - 2 of 2
Results Per Page
Sort Options
- ItemBuletin Veteriner Farma Volume XIII Nomor 2 Tahun 2016(Pusat Veteriner Farma, 2016) Wisindie, Rosmiati; Agustini, Ni Luh Putu; Sjolichah, Nur; Lingga K., Firdaus; Puspitasari, Yanita Anjar; Sugiharti, Sri; Erwan, Bambang; Nalurita, Nidya; Lestari, Dwi Kurnia; Estikoma, Dyah; Susila A., Sri; Hanifah, Siti; Kusumastuti, Murtining Dyah; Wriningati; Lestari, Noning; Pusat Veteriner Farma
- ItemRespon Antibodi Kandidat Vaksin Rabies Isolat Bali pada Mencit Balb C(Direktorat Kesehatan Hewan, 2019) Agustini, Ni Luh Putu; Aryawiguna, I Putu Gede Widnyana; Astawa, Nyoman MantikRabies atau penyakit anjing gila merupakan penyakit zoonosis tertua di dunia yang sampai saat ini masih terus terjadi. Kasus Rabies pertama di Bali dilaporkan terjadi pada bulan November 2008 di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung Bali. Vaksinasi merupakan program utama dalam pencegahan Rabies di Bali dan sejak tahun 2009 pemerintah Provinsi Bali telah melakukan program vaksinasi massal di seluruh Kabupaten/kota di Bali. Beberapa jenis vaksin Rabies sudah pernah digunakan dalam program pencegahan dan pengendalian Rabies di Bali, namun sejauh ini belum ada vaksin Rabies yang diproduksi dari virus Rabies isolat Bali. Sehubungan dengan hal tersebut pada bulan April dan Mei 2017 telah dilakukan penelitian untuk mengetahui kemampuan kandidat vaksin Rabies isolate Bali menginduksi respon antibodi dan memastikan apakah respon antibodi yang ditimbulkannya setara atau lebih tinggi dibandingkan vaksin Rabisin. Penelitian ini menggunakan mencit Balb C betina dan jantan umur 6-8 minggu sebanyak 24 ekor. Mencit dikelompokkan menjadi 8 kelompok dan diimunisasi menggunakan kandidat vaksin Rabies isolat Bali dan vaksin Rabisin sebagai pembanding dengan dosis 0.1 ml/ekor dan 0.2 ml/ekor. Dua minggu setelah vaksinasi pertama dilakukan pengambilan sampel serum dan pada minggu ketiga dilakukan booster. Satu minggu pasca booster dilakukan pengambilan sampel serum kedua. Semua sampel serum diuji ELISA menggunakan KIT ELISA produksi Pusat Veteriner Farma Surabaya. Data hasil uji ELISA dianalisis dengan sidik ragam apabila berbeda nyata dilanjutkan dengan uji beda nyata terkecil (BNT). Hasil penelitian menunjukkatn kandidat vaksin Rabies isolat Bali mampu menginduksi rsepon imun dan menghasilkan titer antibodi yang setara dengan vaksin Rabisin pada mencit Balb C, 4 minggu pascavaksinasi dengan dosis 0.2 ml/ekor. Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk mengetahui respon antibodi yang ditimbulkan kandidat vaksin rabies isolat Bali pada anjing sebagai hospes alami Rabies.