Browsing by Author "Adijaya, I Nyoman"
Now showing 1 - 4 of 4
Results Per Page
Sort Options
- ItemDaya Dukung Limbah Ternak Sapi pada Siklus Intergrasi Tanaman Ternak di Lokasi Model Pertanian Bioindustri Desa Antapan Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan Bali(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Budiari, Ni Luh Gede; Adijaya, I Nyoman; Kertawirawan, Putu Agus; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianKajian daya dukung limbah ternak sapi di lokasi model pertanian bioindustri di Desa Antapan Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali dilakukan selama 3 bulan dari bulan April – Juni 2019. Pengukuran daya dukung limbah menggunakan 12 ekor sapi penggemukan dengan rata-rata berat awal 272,96 kg. Variabel yang diamati yaitu rata-rata bobot badan sapi, konsumsi pakan, konsumsi air, produksi feses, urin serta produksi pupuk organik padat yang dihasilkan dengan melakukan fermentasi. Hasil pengukuran menunjukkan bahwa peningkatan bobot ternak sapi diikuti oleh peningkatan konsumsi pakan, konsumsi air minum, produksi feses, serta urin yang dihasilkan. Selama tiga bulan pengukuran berat bobot badan sapi meningkat menjadi 303,33 kg dengan rata-rata pertambahan bobot harian 0,51 kg/ekor/hari, diiringi dengan rata-rata peningkatan konsumsi pakan, air minum, produksi feses serta urin. Rata konsumsi pakan selama tiga bulan yaitu 30,10 kg/ekor/hari, konsumsi air minum rata-rata 12,43 liter/hari, produksi feses rata-rata 10,32 kg/ekor/hari dan urin rata-rata 8,11 liter/hari. Daya dukung ternak sapi terhadap penyediaan kompos kadar air 25% untuk seekor sapi penggemukan sebanyak 743,04 kg/tahun atau rata-rata 2,06 kg/ekor/hari. Jika kebutuhan kompos untuk 1,0 ha lahan sebanyak 2,5 ton/tahun maka akan dapat dipenuhi dengan pemeliharaan sapi sebanyak 4 ekor, sedangkan jika dihitung kontribusi penerimaan hasil dari pengolahan kompos dan biourin sebanyak Rp. 2.291.040/tahun. Dengan pengolahan limbah dan urin dapat menyediakan kompos dan meningkatkan pendapatan petani.
- ItemKAJIAN CARA PEMUPUKAN BIO URIN SAPI PADA JAGUNG MANIS(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Adijaya, I Nyoman; Yasa, Made Rai; BPTP JambiKajian cara pemupukan bio urin sapi pada jagung manis dilaksanakan di Subak Gelgel, Desa Gelgel, Kecamatan Klungkung, Kabupaten Klungkung dari bulan Juli-September 2015. Kajian dirancang dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) 3 perlakuan dan 6 petani sebagai ulangan. Perlakuan pemupukan yang diuji adalah: P1: Urea 250 kg/ha + 250 NPK kg/ha + bio urin sapi 6.000 liter/ha (konsentrasi 20% cara kocor); P2: Urea 250 kg/ha + 250 NPK kg/ha + bio urin sapi 6.000 liter/ha (konsentrasi 20% cara semprot) dan P3: Urea 250 kg/ha + 250 NPK kg/ha + bio urin sapi 3.000 liter/ha (konsentrasi 10% cara semprot). Pengamatan dilakukan terhadap komponen pertumbuhan dan hasil tanaman, dengan analisis data menggunakan analisis sidik ragam dan analisis kelayakan usahatani (analisis B/C ratio). Hasil analisis menunjukkan cara pemupukan bio urin dengan cara semprot memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih tinggi dibandingkan cara kocor.Pemupukan cara semprot dengan konsentrasi larutan bio urin sapi 10% mampu memberikan pertumbuhan dan hasil jagung manis yang paling tinggi. Produktivitas tanaman meningkat sebesar 16,07% dibadingkan cara semprot konsentrasi 20% dan 18,61 % dibandingkan pemupukan cara kocor konsentrasi 20%. Pemupukan bio urin sapi cara semprot konsentrasi 10% memberikan penerimaan dan keuntungan usahatani tertinggi dengan B/C ratio 2,59 diikuti pemupukan cara semprot konsentrasi 20% ( B/C ratio 1,88) dan pemupukan cara kocor konsentrasi 20% (B/C ratio 1,75).
- ItemPENGARUH PEMBERIAN KONSENTRAT TERHADAP PERTUMBUHAN DAN KECERNAAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI BALI(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, ) Budiari, Ni Luh Gede; Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Bali; Kertawirawan, I Putu Agus; Adijaya, I Nyoman; Yasa, I Made Rai
- ItemPeningkatan Pendapatan Petani pada Usahatani Sayuran dengan Penyisipan Tanaman Sayuran Berumur Pendek di Model Pertanian Bioindustri Kabupaten Tabanan(Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2020) Adijaya, I Nyoman; Budiari, Luh Gede; Kertawirawan, Putu Agus; Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi PertanianKajian penyisipan tanaman sayuran berumur pendek pada usahatani sayuran dilakukan di lokasi Model Pertanian Bioindustri Desa Antapan, Kecataman Baturiti, Kabupaten Tabanan pada Juli-September 2018. Perlakuan yang dikaji yaitu membandingkan tiga usahatani sayuran yang ditanam secara monokultur dan disisipi tanaman sawi hijau sehingga terdapat enam perlakuan dengan 3 petani sebagai ulangan. Tiga sayuran yang dikaji yaitu brokoli, kol bunga dan bunga tagetes. Jarak tanam ketiga komoditas tersubut 40 cm x 40 cm dengan 1 tanaman per lubang sedangkan sawi hijau dengan umur panen rata-rata 20 hari ditanam diantara tanaman dengan jarak tanam 40 cm x 40 cm 3 tanaman per lubang. Data agronomis tanaman dianalisis deskriptif dan dilakukan kelayakan analisis usahatani (B/C ratio). Hasil kajian menunjukkan bahwa penyisipan sawi hijau pada tanaman sayuran utama tidak signifikan menurunkan produktivitas tanaman sayuran utama dengan penurunan masingmasing 2,25% (brokoli), 1,84% (kol bunga) dan 3,00 % (tagetes), dengan tambahan produksi sawi hijau berkisar 240-247 kg per 1.000 m.. Hasil analisis usahatani menunjukkan penyisipan tanaman sawi hijau pada ketiga komoditas tersebut memberikan peningkatan keuntungan usahatani rata-rata Rp 735.000- Rp 888.750,- pada skala usahatani 1.000 m2, sehingga dapat meningkatkan efisiensi usahatani yang dilakukan, yang ditandai dengan meningkatnya B/C ratio dibandingkan pertanaman monokultur.