Browsing by Author "Abdullah, Syahrial"
Now showing 1 - 5 of 5
Results Per Page
Sort Options
- Item3. Efisiensi Pemupukan NPK Dengan Pemberian Bahan Organik Pada Lahan Sawah Berstatus P dan K Rendah(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi), 2012) Burbey; Abdullah, Syahrial; Balai Besar Penelitian Tanaman Padi (BB Padi)Penelitian dilaksanakan di empat lokasi yaitu tanah petani Tanjung Mutiara, Bungo Koto Tuo (Baso), Palupuh, dan Kampeh (Baso), Kabupaten Agam dengan tanah berstatus P and K potensial rendah pada MT 2007. Penelitian menggunakan rancangan Streep Plot dua faktor dengan 4 ulangan. Faktor pertama pemupukan NPK: (1) tanpa N, dipupuk P dan K, (2) tanpa P, dipupuk N dan K, (3) tanpa K, dipupuk N dan P, dan (4) dipupuk NPK, sedangkan Faktor kedua pemberian bahan organik: (a) tanpa bahan organik, (b) pemberian kompos pupuk kadang 2 t/ha, dan (c) pemberian kompos jerami 5 t/ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pemberian pupuk N, P, dan K dengan pemberian bahan organik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan, total serapan N, P dan K tanaman, komponen hasil dan hasil padi sawah. Tanpa pemupukan N (urea) memberikan pertumbuhan, total serapan N, P, dan K, komponen hasil dan hasil nyata lebih rendah dibandingkan perlakuan tanpa P (-P), tanpa K (-K) serta dengan perlakuan lengkap NPK. Tanpa pemupukan P dan tanpa pemupukan K memberikan pertumbuhan, total serapan N, P dan K, komponen hasil dan hasil yang nyata lebih rendah dibandingkan dibandingkan dengan pemupukan lengkap NPK. Pemberian 2 ton pupuk kandang/ha serta pemberian 5 ton kompos jerami/ha belum dapat meningkatkan efi siensi pemupukan NPK terhadap pertumbuhan, total serapan N, P, dan K serta komponen hasil dan hasil padi sawah. Pada lahan sawah berstatus P dan K rendah pemupukan N (urea), P (SP36), dan K (KCl) mutlak diperlukan untuk mendapatkan pertumbuhan, total serapan hara, komponen hasil, dan hasil yang tinggi. Pemberian kompos pupuk kandang atau jerami padi belum dapat meningkatkan efi siensi pemupukan NPK secara nyata terhadap pertumbuhan, komponen hasil dan hasil padi sawah.
- ItemInovasi Teknologi Spesifik Lokasi Mendukung Peningkatan Produksi Padi Sawah di Sumatera Barat(IAARD Press, 2014) Hasan, Nusyirwan; Roswita, Rifda; Hardiyanto; Abdullah, SyahrialBuku “Inovasi Teknologi Spesifik Lokasi Mendukung Peningkatan Produksi Padi Sawah di Provinsi Sumatera Barat” disusun berdasarkan hasil analisis tanah spesifik lokasi dengan menggunakan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS) dan hasil displai varietas unggul baru (VUB) padi sawah yang dilaksanakan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Barat sejak tahun 2010 dalam upaya mendukung pelaksanaan pendampingan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman dan Sumber Daya Terpadu (SL-PTT) padi sawah di Provinsi Sumatera Barat. Buku ini berisikan tentang rekomendasi pupuk spesifik lokasi per kecamatan pada 16 kabupaten/kota, VUB padi sawah preferensi bagi masyarakan Sumatera Barat, inovasi teknologi budi daya sistem tanam jajar legowo, benih bermutu, inovasi teknologi penggunaan bibit muda 1-3 batang per rumpun dan inovasi teknologi padi sawah spesifik lokasi lainnya.
- ItemKERAGAAN PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG HIBRIDA PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN SETELAH PADI(BB Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Misran; Abdullah, Syahrial; BPTP JambiSalah satu upaya untuk meningkatkan produksi jagung adalah melalui penggunaan varietas unggul baru (VUB) jagung hibrida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keragaan pertumbuhan dan hasil empat VUB jagung hibrida. Penelitian dilaksanakan pada lahan sawah setelah padi di Kecamatan Guguak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat dari bulan Juli sampai November 2013. Percobaan ditata menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan lima kali ulangan. Sebagai perlakuan adalah empat macam VUB jagung hibrida yaitu: Bima-2, Bima-3, Bima-4, dan Bima-5. Masing-masing VUB ditanam 2 biji/lubang, jarak tanam 70x40 cm. Pupuk diberikan dengan takaran 350 kg urea, 100 kg SP- 36, 50 kg KCl, dan 2 ton pupuk kandang sapi per hektar. Seluruh takaran pupuk kandang, dan SP-36, serta 1/3 takaran Urea dan KCl diberikan waktu tanam, dan sisanya diberikan pada umur 30 hari setelah tanam (hst) bersamaan dengan pembumbunan/penyiangan. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman, komponen hasil dan hasil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan VUB berpengaruh nyata terhadap semua peubah yang diamati, kecuali tinggi tongkol. Didapatkan dua VUB jagung hibrida yang memberikan hasil mendekati rata-rata deskripsinya, yaitu: Bima-3 (8,01 t/ha) dan Bima-5 (8,15 t/ha). Sementara dua VUB lainnya memberikan hasil yang jauh lebih rendah dari rata-rata deskripsinya, yaitu: Bima-2 (7,02 t/ha) dan Bima-4 (7,98 t/ha). VUB jagung hibrida Bima-3 dan Bima-5 sangat berpotensi untuk dikembangkan pada lahan sawah tadah hujan di kawasan Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat. Kata kunci: Keragaan, Varietas, Jagung hibrida, Guguak Limapuluh Kota.
- ItemPengaruh Umur dan Jumlah Bibit Terhadap Produktivitas Padi Sawah Varietas Umur Genjah (VUG) dan Sangat Genjah (VUSG) di Kecamatan Sitiung Provinsi Sumatera Barat(Balai Besar Penelitian Tanaman Padi, 2012-06) Abdullah, Syahrial; Nieldalina; Burbey; Balai Besar Penelitian Tanaman PadiPercobaan pengaruh umur dan jumlah bibit pada padi sawah varietas umur genjah (VUG) dan sangat genjah (VUSG) telah dilaksanakan sejak Mei sampai Desember 2009 di Sitiung Blok A, Kecamatan Sitiung Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat. Percobaan lapang menggunakan Rancangan Petak Terpisah (Split Plot Design) dengan 4 kali ulangan. Sebagai petak utama adalah kombinasi umur dan jumlah bibit: (a) bibit umur 10 hari dipersemaian 1 batang/rumpun (10 HSS 1 batang/rumpun), dan (b) bibit umur 20 hari dipersemaian 3 batang/rumpun (20 HSS 3 batang/rumpun). Pemupukan berdasarkan hasil analisis tanah/pengelolaan hara spesifi k lokasi (PHSL), yaitu sebanyak 200 kg/ha urea, 100 kg/ha SP36, dan 75 kg/ha KCl. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh umur dan jumlah bibit terhadap pertumbuhan dan hasil dua VUG dan dua VUSG. Hasil penelitian menunjukkan bahwa; terdapat perbedaan pengaruh umur dan jumlah bibit terhadap pertumbuhan tanaman, komponen hasil dan hasil gabah kering VUG dan VUSG padi sawah. Penggunaan bibit umur 10 HSS 1 batang/rumpun meningkatkan jumlah malai dan persentase gabah bernas VUG (Logawa dan IR66). Sedangkan untuk VUSG (Silugonggo dan Inpari 1) meningkatkan jumlah malai dengan umur bibit 20 HSS 3 batang/rumpun). Tetapi peningkatan persentase gabah bernas didapat dengan bibit 10 HSS 1 batang/rumpun. Penggunaan bibit 10 HSS 1 batang/rumpun mempersingkat waktu berbunga dan panen selama 6 hari. Penggunaan VUG dengan umur bibit 10 HSS 1 batang/rumpun memberikan hasil yang tinggi, masing-masing 6,79 t/ha dengan VUG Logawa, dan 6,48 t/ha dengan VUG IR66. Sedangkan penggunaan VUSG memberikan hasil yang tinggi dengan umur bibit 20 HSS 3 batang/rumpun, masing-masing 6,19 t/ha dengan VUSG Silugonggo, dan 5,88 t/ha dengan VUSG Inpari 1.
- ItemUJI ADAPTASI VARIETAS UNGGUL BARU (VUB) PADI SAWAH DI KABUPATEN AGAM, SUMATERA BARAT(BB Pengkajian Teknologi Pertanian, 2016-05-31) Abdullah, Syahrial; Misran; BPTP JambiVarietas unggul merupakan salah satu komponen teknologi inovatif yang nyata meningkatkan produksi padi sawah. Dalam upaya untuk percepatan diseminasi inovasi teknologi padi sawah khususnya penggunaan varietas padi telah dilakukan uji adaptasi beberapa varietas unggul baru (VUB) padi sawah. Pengkajian bertujuan untuk melihat keragaan VUB dan respon petani terhadap VUB tersebut. Uji adaptasi VUB tersebut telah dilaksanakan di 2 lokasi yaitu; (1) di kelompok tani “Batang Piarau Saiyo”, di nagari Manggopoh, dan (2) di kelompok tani “Ulu Banda Murni” nagari Kampung Pinang, Kecamatan Lubuk Basung, Kabupaten Agam Provinsi Sumatera Barat, sejak bulan Mei sampai September 2014. Uji adaptasi VUB ditata dalam Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 varietas sebagai perlakuan dan 6 kali ulangan. Tiga VUB yang diadaptasikan yaitu; Inpari 21 Batipuah, Batang Piaman dan Junjuang, serta satu varietas sebagai pembanding yang telah biasa/umum digunakan di lokasi pengkajian yaitu varietas Cisokan. Hasil uji adaptasi VUB menunjukkan bahwa varietas Inpari 21 Batipuah, Batang Piaman, dan Junjuang, memberikan hasil gabah, masing-masing 16,67%; 12,28% dan 6,84% lebih tinggi dibanding Cisokan di Manggopoh. Sedangkan di Kampung Pinang juga meningkatkan hasil masing-masing 21,42%, 19,05% dan 11,13% lebih tinggi dibanding Cisokan. Ketiga VUB ini dapat dijadikan sebagai pilihan (alternatif) dalam pola pergiliran varietas dan sangat berpeluang untuk meningkatkan hasil padi sawah di kabupaten Agam, Sumatera